Part 28 •|| Liburan bersama||•

353 17 0
                                    

    Setelah kejadian kemarin, Edward mulai bersikap baik kepada Alard. Bahkan saat ini mereka sedang berkuda di kediaman keluarga Agatha. Alard dan Edward berkuda dengan ditemani oleh Gery, Liam dan Ansel.

     Edward pun memperkenalkan koleksi kuda miliknya. "Lihat Alard, aku mempunyai kuda yang banyak. Ayahku yang memberikannya" ucap Edward dengan antusias. Alard pun sama antusiasnya dengan Edward. Ia sibuk melihat kuda milik Edward. "Aku juga mempunyai kuda dari Kakek Arthur" cerita Alard.

      "Nanti aku akan main kekediaman bibi Agatha, nanti aku akan melihat kuda milikmu" ucap Edward. Setelah itu Edward pun langsung menarik tangan Alard. "Kita berkuda bersama, kamu bisa meminjam kuda milik ku" ucap Edward. Alard pun dengan antusias memilih kuda untuk ditungganginya.

     Alard memilih kuda berwarna cokelat, sementara Edward memilih kuda kesayangannya yang berwarna hitam legam. Keduanya pun langsung menaiki kuda itu dengan dibantu oleh ayahnya. Ansel pun mengajari kedua cucunya itu untuk berkuda.

      Liam dan Gery hanya mengawasi kedua anaknya. Edward dan Alard pun sangat mudah untuk di ajari. Bahkan keduanya sudah bisa menunggangi kuda tanpa di jaga.

      Mereka sangat bersenang-senang saat ini. Hingga kedatangan ketiga wanita yang membuat mereka menyudahi aktifitas berkudanya. Bahkan Edward dan Alard pun langsung memakan kue yang di buat oleh Agatha dan juga Blaire. Keduanya begitu lahap memakan kue itu.

     "Bagaimana jika kita mengadakan liburan bersama?" tanya Fayra. Bukan para orang tua yang menjawab, tapi Alard dan Edward. "Kami mau grandma" ucap keduanya antusias.

     "Aku setuju saja, lagi pula pekerjaanku juga tidak terlalu banyak" ucap Grey. Lalu Agatha pun langsung menatap kearah Liam. "Aku ikut Liam saja" tanggap Agatha. Tentu saja ucapan dari Agatha membuat Alard langsung melirik kearah Liam.

     Alard menatap Liam dengan penuh harapan, ia berharap ayahnya itu bersedia untuk ikut. Sebenarnya pekerjaan Liam saat ini sudah menumpuk. Tapi melihat raut wajah Alard Liam merasa tidak tega untuk menolaknya. "Aku juga ikut" jawab Liam pada akhirnya.

     Hal itu membuat pekikan dari Alard. Bahkan Alard dan Edward saat ini sudah berlari menuju kamar mereka masing-masing. Mereka ingin mempersiapkan baju yang akan di bawa saat liburan nanti.

      Setelah kepergian semua orang, Agatha langsung menatap kearah Liam. "Bukankah tugasmu sudah menumpuk?" tanya Agatha. Pasalnya tadi pagi Alex menghubungi Liam, dan memberitahu jika ada beberapa berkas penting yang harus Liam tanda tangani.

      "Aku bisa menghandle nya, aku bisa meminta Alex membawa berkas itu ke tempat liburan" ucap Liam. Agatha pun langsung menggenggam tangan Liam. "Jangan terlalu capek, aku tidak mau kamu jatuh sakit" ucap Agatha. Liam tersenyum dengan lebarnya kearah Agatha.

     "Kamu tenang saja" jawab Liam. "Ya sudah lebih baik kita berkemas, kasihan nanti Alard menunggu" lanjutnya lagi. Agatha pun menganggukkan kepalanya. Keduanya pergi ke kamar untuk mengemas baju mereka.

      Ketika masuk kedalam kamar, Agatha di buat geleng-geleng kepala melihat tingkah Alard. Bagaimana tidak, seluruh baju mereka saat ini berserakan di lantai. Dan Alard terlihat sedang membereskannya. Ketika mendengar pintu yang terbuka, Alard mengalihkan tatapannya.

     Tatapan nya sempat bertemu dengan Agatha, ia langsung menundukkan kepalanya. Agatha pun hanya menghela nafas nya, ia tidak mungkin bisa marah kepada anak sebaik Alard. "Biar Bunda bantu" ucap Agatha lembut.

     Alard yang tadinya menundukkan kepalanya langsung mengangkat kepalanya. Melihat senyuman Agatha, Alard pun langsung ikut tersenyum dengan lebarnya. "Terimakasih Bunda" ucap Alard.

    Liam pun terharu melihat interaksi ibu dan anak di depannya. "Biar Ayah bantu juga" ucap Liam yang langsung bergabung dengan Alard dan Agatha untuk membereskan baju.

      Beberapa puluh menit kemudian, mereka sudah selesai menyiapkan semuanya. "Sekarang Alard lebih baik mandi dulu, sisanya biar Bunda yang membereskan nya" ucap Agatha sambil mengelus lembut rambut Alard.

     Alard pun langsung menganggukkan kepalanya. Sementara Liam ia ikut membantu memandikan Alard. Agatha membereskan semua kekacauan yang sudah dibuat Alard.

     Ia sama sekali tidak merasa keberatan. Ia malah sangat senang melakukan semuanya. Dengan adanya Alard kehidupan nya terasa sempurna. Sosok anak yang sudah diimpikan oleh nya akhirnya bisa terkabul. Ia sangat senang, dan baginya selamanya Alard akan menjadi anaknya.

      Agatha merasa bingung, ketika melihat pintu kamar mandi masih tertutup rapat. Padahal tadi ia sudah pergi menyiapkan makanan untuk bekal di jalan. Namun keduanya sama sekali belum keluar dari dalam kamar mandi. Mungkin mereka sudah berada di dalam sana kurang lebih dua jam.

     Agatha pun langsung mengetuk pintu kamar mandi. Ia bisa mendengar suara gelak tawa dari dalam sana. Tidak lama pintu kamar mandi pun terbuka. Liam sudah mengenakan handuknya, begitu juga dengan Alard.

     Agatha pun langsung membulatkan matanya melihat Alard yang gemetar. Mungkin dia kedinginan karena terlalu lama berada di dalam kamar mandi. "Ish Kak Liam bagaimana sih, lihat Alard kedinginankan!" kesal Agatha.

    Liam pun langsung menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Lalu suara Alard pun terdengar. "Bunda jangan memarahi Ayah, tadi Ayah mengajak Alard main di dalam. Seru Bunda, kita main tembak-tembakan dengan pistol air!" ucap Alard dengan antusias.

      Alard pun menghela nafasnya dan langsung menganggukkan kepalanya. Sementara Liam, ia pun merasa bersyukur karena ia tidak jadi terkena marah Agatha. Nanti Liam akan memberikan Alard hadiah karena sudah menolong nya.

     "Sudah lebih baik kamu mengganti pakaian, biar aku yang mengurus Alard" ucap Agatha. Liam pun menganggukkan kepalanya, dan langsung pergi berganti pakaian. Sementara Agatha ia memakaikan Alard sebuah baju tebal, ia melakukan nya agar Alard tidak merasa kedinginan nanti.

      "Alard tunggu di sini ya, Bunda mau siap-siap dulu. Ini ada makanan untuk Alard, Alard bisa memakan ini sambil menunggu Bunda" jelas Agatha. Alard pun langsung menganggukkan kepalanya dengan patuh. "Iya Bunda" jawab Alard.

     Agatha pun langsung masuk kedalam kamar mandi, sementara Alard ia sibuk memakan makanan miliknya. Tidak lama Liam pun keluar dari dalam ruang ganti. "Bunda di mana?" tanya Liam kepada Alard.

     "Bunda sedang mandi" jawab Alard sambil mengunyah makanan miliknya. Ketika Liam mengambil makanannya Alard pun langsung menepisnya. "Ini punya Alard!" tukas Alard. Jika tentang makanan Alard terkadang enggan untuk membagikan nya, pasalnya baru kali ini dia bisa memakan makanan seperti ini.

     Beberapa saat setelah nya Alard pun langsung tersadar dengan tindakan nya tadi kepada Liam. "Ayah maaf, Alard tidak bermaksud!" ucap Alard lirih sambil menundukkan kepalanya. Ia takut di marahi oleh Liam.

     Liam langsung mengusap belakang kepala Alard. "Tidak apa-apa" jawab Liam. "Tetapi Alard tidak boleh seperti itu lain kali. Alard harus berbagi makanan dengan yang lain"nasihat Liam. Alard pun langsung menganggukkan kepalanya.

     "Ayah mau" ucap Alard sambil memberikan makanan ringan miliknya. Keduanya pun memakan makanan sambil menunggu Agatha yang bersiap.

🥀🥀🥀
Declairs
Selasa, 14 Februari 2023

I am The General WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang