Saat ini Liam dan Agatha sedang berada di rumah milik Agatha. Keduanya saat ini tengah menunggu Alard bangun dari tidurnya. Hingga tidak lama setelahnya Alard pun perlahan membuka kedua kelopak matanya. Ia merasa bingung ketika melihat kesekelilingnya, apalagi ia melihat ada Agatha dan Liam disini.
"Nyonya aku ada dimana?" tanyanya kepada Agatha. Ia tidak berani menatap Liam, karena aura Liam yang tampak tegas. Sementara Agatha ia langsung tersenyum ketika mendengar pertanyaan dari Alard. "Kamu ada di rumah saya" jawab Agatha. Lalu Alard pun akan bangkit, namun Agatha menahannya. "Kamu mau kemana?" tanya Agatha kepada Alard.
"Aku mau pulang" jawab Alard. Sementara Agatha ia merasa keberatan. "Lebih baik kamu bermalam di sini, tidak baik anak kecil pulang larut malam" ucap Liam. Alard yang mendengar suara Liam merasa takut. Akhirnya ia pun menuruti permintaan Liam untuk bermalam disini.
Sementara Agatha ia langsung bangkit, dan membantu pelayannya menyiapkan makanan untuk mereka. Di dalam kamar itu hanya tersisa Liam dan Alard. Alard pun merasa gugup ketika Liam terus menatap kearahnya.
"Kamu tidak perlu takut" ucap Liam dengan lembut. Liam seperti menyadari jika Alard merasa takut kepadanya. "Jika boleh tahu, dimana ayahmu?" tanya Liam. Alard pun langsung menundukkan kepalanya. "Aku tidak tahu, aku hanya tinggal dengan ibuku saja" jawabnya.
Liam pun langsung menganggukkan kepalanya mengerti. Setelah itu keduanya tidak lagi berbicara. Hingga Agatha memanggil mereka untuk makan. Keduanya pun dengan bersamaan melangkahkan kakinya menuju meja makan.
Mereka pun makan dengan khidmat, setelah mereka selesai makan. Agatha pun membuka suaranya. "Alard ada yang ingin kami sampaikan" ucap Agatha. Sementara Alard ia pun merasa penasaran hal apa yang akan disampaikan oleh Agatha.
"Agatha jangan sekarang, kasihan Alard dia pasti ingin istirahat" ucap Liam. Agatha pun setuju dengan pendapat Liam. "Ya sudah, Alard lebih baik istirahat" ucap Agatha. Sebenarnya Alard masih merasa penasaran, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia pun langsung melangkahkan kakinya kembali kedalam kamar yang tadi ditempatinya.
Begitu pula dengan Liam dan Agatha mereka masuk kedalam kamar mereka masing-masing.
💐💐💐
Keesokan harinya setelah sarapan, Liam, Agatha dan Alard pun langsung berkumpul di ruang tamu. Alard pun mencuri pandang kearah Liam dan Agatha. Ia merasa gugup karena ditatap oleh dua orang penting sekaligus. Ia juga takut dengan apa yang akan diucapkan keduanya, namun disatu sisi ia juga penasaran.
"Ada apa ya nyonya, tuan?" tanya Alard memberanikan diri. Karena sedari tadi baik Agatha dan Liam tidak membuka suaranya. "Kami ingin mengadopsi kamu menjadi anak kami" ucap Liam. Alard pun merasa terkejut dengan ucapan Liam. Ia hanya diam saja, ia takut jika ia salah mendengarnya.
"Kenapa kamu diam saja, kamu mau kan?" tanya Agatha kepada Alard. "Apa tuan dan nyonya yakin. Jika boleh tahu apa alasan tuan dan nyonya mengadopsi saya?" tanya Alard.
Liam sempat kagum dengan Alard, meskipun ia berumur tujuh tahun. Tapi ia sudah sangat pintar diusianya. Mungkin pengalaman hidup yang membuat Alard bisa bersikap dewasa seperti ini.
Tapi bukan hanya itu menurut Liam, Alard seperti memiliki kepintaran diatas rata-rata untuk anak seusianya. Dan sangat jarang untuk rakyat biasa memiliki kepintaran seperti ini. Belum lagi aura yang terpancar dari Alard, ia yakin jika Alard bukanlah anak dari rakyat biasa.
"Jujur ini semua keinginan istri saya" jawab Liam setelah ia sibuk dengan pikirannya. "Istri saya sangat menginginkan anak, setelah keguguran dia belum mengandung lagi. Saya setuju dengan keputusan istri saya" lanjut Liam lagi.
"Apa setelah kalian punya anak, kalian akan membuangku?" tanya Alard dengan berani. Tentu saja Agatha langsung menggelengkan kepalanya dengan keras. "Tidak akan, kamu tetap akan menjadi putra kami. Meskipun nanti saya akan melahirkan anak kami, kamu tetap menjadi anak pertama kami. Dan nanti anak kami akan menjadi adikmu. Kami berjanji akan menyayangimu seperti anak kami sendiri" ucap Agatha.
"Saya dan istri saya tidak bisa menjanjikan kebahagiaan untuk kamu. Tapi kami berdua akan berusaha membahagiakanmu dan menyayangimu seperti anak kami sendiri" ucap Liam. "Jadi bagaimana keputusan kamu?" tanya Liam. Alard pun berpikir sejenak, setelah itu ia pun langsung menganggukkan kepalanya.
Ketika Alard menganggukkan kepalanya, Agatha pun langsung memeluk erat tubuh Alard. "Mulai sekarang kamu panggil kami, Bunda dan Ayah" ucap Agatha senang. "Iya Bunda" jawab Alard.
Sementara Liam ia merasa sangat senang ketika melihat Agatha senang. Sekarang tanggung jawabnya bertambah. Ia harus menjaga dua orang yang saat ini merupakan bagian dari keluarganya.
Tiba-tiba Liam mendapatkan telepon dari Alex, Alex memberitahunya jika besok akan ada rapat dengan pihak kerajaan. Tentu saja Liam tidak bisa menolaknya. Akhirnya Liam mengajak Agatha untuk pulang, meskipun Agatha masih sangat ingin disini.
Pelayan pun membantu mengemasi barang-barang milik Agatha dan Liam kedalam mobil. Agatha, Liam dan Alard berada di kursi belakang. Alard merasa senang, karena impiannya akhirnya tercapai. Ia bisa berkumpul dengan keluarga, ia juga bisa memiliki ayah.
Setelah itu mobil pun melaju menuju kediaman Liam. Baru beberapa puluh menit, tapi Alard sudah tertidur. Liam pun langsung membuka jasnya, dan langsung menutupi tubuh Alard dengan jas miliknya.
Sementara Agatha tersenyum bahagia, akhirnya impiannya pun tercapai. Ia merasa senang dengan pemandangan didepannya ini. Selain itu Agatha pikir Liam akan sulit menerima kehadiran Alard. Tapi sekarang pemikiran itu salah, justru Liam sekarang tampak sangat menyayangi Alard.
Beberapa jam kemudian, mereka pun sampai di depan kediaman. Liam turun terlebih dahulu, ia membukakan pintu untuk Agatha. Agatha pun langsung keluar, ia hendak menggendong Alard namun Liam melarangnya. "Biar aku saja" ucap Liam. Agatha pun langsung memberi ruang untuk Liam, agar bisa menggendong Alard.
Alard yang saat ini sudah berpindah tempat kedalam gendongan Liam tampak tidak terganggu. Ia masih tertidur, bahkan saat ini kepalanya bersandar di bahu Liam. Ketika melihat Alard yang tertidur Liam merasa wajah Alard terlihat polos seperti anak seusianya. Sangat berbeda dengan Alard yang tadi berbicara dengannya, Alard tampak lebih dewasa.
Liam pun membawa Alard ke kamar yang berada disebelah kamarnya dan juga Agatha. Memang Liam sengaja menyiapkan kamar itu untuk anaknya kelak. Para pelayan Liam pun penasaran dengan sosok anak kecil yang berada digendongan Liam. Namun mereka tidak berani untuk menanyakannya. Sementara Liam ia hanya acuh melihat para pegawainya yang penasaran. Ia terus saja melangkahkan kakinya menuju ke kamar itu.
Setelah sampai dikamar itu, ia pun langsung meletakkan Alard di atas kasur. Ia langsung menyelimuti tubuh Alard dengan selimut. "Alex" panggil Liam kepada Alex yang sedari tadi mengikutinya. "Belikan seluruh kebutuhan untuk Alard, pastikan kualitas nya bagus!" perintah Liam kepada Alex.
Sebenarnya Alex masih penasaran dengan anak kecil itu. Ia berpikir jika anak itu orang yang disayangi oleh Liam. Alex pun langsung pamit setelah Liam memberinya perintah. Setelah Alex keluar, Liam pun langsung mendekat kearah Agatha. "Aku pergi dulu keruang kerja" pamit Liam yang langsung dijawab anggukkan kepala oleh Agatha.
Setelah kepergian Liam, Agatha pun memutuskan untuk tidur disamping Alard. Beberapa menit kemudian Agatha pun sudah menyusul Alard tertidur.
💐💐💐
Declairs
16 Juli 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
I am The General Wife
RandomArilla adalah gadis yang memiliki kehidupan monoton. Lalu bagaimana jadinya jika Arilla mengalami transmigrasi. Dan dia menjadi seorang Agatha. Agatha sendiri merupakan seorang istri dari Liam Osmond yang merupakan seorang Jenderal, di suatu ker...