Part 26 •||Misi Penyelamatan||•

486 45 3
                                    

      Saat ini Liam sedang berada di dalam mobil. Di sebelah nya ada Gery yang fokus mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi. Tentu saja ia juga khawatir dengan keadaan anak dan juga keponakan nya.

      Di belakang mereka, beberapa mobil juga mengikuti. Mobil yang mengikuti mereka adalah mobil milik pengawal Gery. Sementara Liam sendiri, ia sibuk menelepon anggota khusus nya. Saat ini anggota khusus Liam sudah sampai di TKP. Dan mereka sedang mengawasi area sekitar.

      "Bagaimana keadaan di sana?" tanya Liam. " Jenderal keadaan di gudang ini terlihat ramai oleh orang. Sepertinya mereka adalah komplotan penculik itu. Dan juga anggota mereka juga mencapai puluhan bahkan mungkin ratusan. Di perkirakan mereka merupakan seorang penjahat yang saat ini dalam pencarian" ucap salah satu anggota khusus nya.

      "Tolong awasi area, sebentar lagi aku sampai. Dan jangan lupa siapkan senjata dan baju khusus peluru" ucap Liam yang langsung diangguki oleh mereka.

🥀🥀🥀

     Setelah kepergian para pria paruh baya itu, Alard pun langsung menatap Edward. "Kamu baik-baik saja kan?" tanyanya kepada Edward. Edward pun langsung menatap Alard.

       "Aku yang seharusnya bertanya seperti itu kepada kamu. Tadi kamu dipukuli oleh mereka, pasti sakit" ucap Edward. Di sisi lain Liam dan Gery mendengar percakapan keduanya.

       Lalu Alard pun langsung mengarahkan pandangannya, ia pun menghampiri Edward. Ia membelakangi Edward dan Edward pun membelakangi Alard. Alard pun mencoba membuka ikatan tali milik Edward. Dan sepertinya keberuntungan menghampiri nya.

     Karena para pria itu tidak mengikat tangan Edward dengan erat. Beberapa menit kemudian, ikatan tali Edward pun terbuka.  Edward langsung membuka ikatan tali yang mengikat tangan Alard.

      Setelah tali yang mengikat tangan Alard terbuka, Alard langsung mengambil ponsel disaku nya. "Halo Ayah" ucap Alard. Liam dan Gery pun langsung senang ketika Alard menelpon mereka. "Alard kamu baik-baik saja?" tanya Liam khawatir.

     "Aku baik-baik saja Ayah" ucap Alard. Lalu terdengarlah suara Gery. "Edward kamu tunggu Ayah ya. Ayah dan Paman Liam sebentar lagi sampai" ucap Gery. Edward pun langsung antusias. "Iya Ayah, Ayah harus cepat sampai. Paman disini semuanya jahat!" ucap Edward.

    Lalu tatapan Alard pun langsung teralihkan kearah jendela kayu yang tampak nya sudah rapuh. "Ayah aku menemukan jalan keluar, ada jendela yang kayunya sudah rapuh" ucap Alard.

      "Baiklah Alard dan Edward kalian pelan-pelan keluar dari sana. Ingat jangan sampai ketahuan, nanti ada anggota Ayah yang berjaga diluar" ucap Liam. Alard dan Edward pun langsung menganggukkan kepalanya mengerti.

     Alard pun menyuruh Edward untuk memegang ponsel milik Liam. Alard sendiri mencoba membuka jendela kayu itu. Alard mencoba tidak mengeluarkan suara sedikit pun.

     Hingga beberapa menit kemudian jendela kayu itu berhasil terbuka. Alard langsung melihat kesekelilingnya. Ketika dirasa aman, dan tidak ada yang berjaga, Alard langsung keluar jendela. Tidak lama Edward pun keluar juga lewat jendela. Alard pun langsung menutup kembali jendela itu.

    Mereka berjalan mengendap-endap keluar dari area rumah ini. Beberapa kali mereka bertemu dengan beberapa orang yang berjaga. Namun mereka berhasil melewati penjaga itu.

     Namun ketika mereka akan keluar dari gerbang, saat itu mereka ketahuan. Untungnya anggota khusus militer pun melihat keberadaan Alard dan Edward. Tentu mereka langsung melindungi Alard dan Edward.

     Mereka langsung menembak kedua penjahat itu. Tentu saja bunyi ledakan senjata api membuat anggota lain datang ke sumber suara. Setelah berhasil mengamankan Alard dan Edward mereka langsung membawanya pergi.

       Alard dan Edward gemetaran ketika mendengar suara letusan senjata api yang saling bersahutan. Bahkan Alard dan Edward sampai harus di gendong oleh anggota militer.

     Sementara disisi lain, pemimpin kelompok itu pun langsung berdecak kesal. Rencana yang di susunnya saat ini gagal. "Sial rencana ku gagal, seharusnya aku membunuh kedua bocah itu!" ucap nya kesal.

      "Tunggu pembalasan ku, aku tidak akan berhenti sampai di sini. Aku pasti akan membalaskan dendam ku!" ucap pria itu. Dalam tatapan matanya terlihat jelas kebencian dan juga sebuah ambisi yang kuat.

     Pria itu pun memutuskan untuk pergi dari sana. Bertepatan dengan kepergian mobil itu, mobil yang dikendarai oleh Liam dan juga Gery pun tiba. Liam dan Gery langsung berlari menghampiri anak mereka. Mereka berdua langsung memeluk anak mereka.

     Rahang Liam pun mengeras melihat luka lebam di wajah anaknya. Ia merasa marah, dan ia berjanji akan menghukum orang yang membuat anaknya seperti ini. "Kak Gery aku titip Alard, aku harus membantu anggota ku" ucap Liam. Gery pun langsung menganggukkan kepalanya mengerti.

      "Apakah kamu butuh bantuan, mungkin para pengawal ku bisa membantu anggota mu?" tanya Gery. Liam pun langsung menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu, lebih baik pengawal Kakak fokus menjaga Alard dan Edward. Kakak tidak perlu memikirkan masalah ini. Karena sebentar lagi anggota militer yang lain akan datang" jawab Liam sambil menjelaskan.

      Gery pun mengerti, setelah itu Gery pun langsung membawa Alard dan Edward untuk pergi ke kediaman keluarga nya. Namun tampaknya Alard merasa enggan meninggalkan Liam. Liam pun langsung menghampiri Alard, ia langsung berlutut dihadapan Alard untuk menyamakan tinggi nya.

     "Alard ini kan sudah tugas Ayah, kamu pulang ya sama Paman Gery. Ayah janji setelah urusan di sini selesai Ayah akan langsung pulang" ucap Liam kepada Alard. Meski Alard merasa berat hati, Alard pun menganggukkan kepalanya.

     Setelah kepergian Alard, Gery dan Edward. Pengawal Liam pun langsung menghampiri Liam. Ia membawa baju anti peluru dan atribut lainnya. Tidak lupa mereka langsung memberikan senjata milik Liam.

       Liam pun langsung mengisi amunisi di senjata api miliknya. Setelah memastikan semuanya beres ia ikut menggerebek lokasi bersama para prajurit nya. Ketika masuk menuju halaman gudang mereka hanya menghadapi beberapa penjahat saja. Namun ketika di dalam gudang itu mereka menemukan banyak orang.

     Bahkan jumlah nya mencapai seratus lebih. Meski begitu para anggota militer Liam sudah ahli dalam misi penyerbuan seperti ini. Liam pun langsung menekan earphone ditelinga nya. "tim 3 dan 4 segera datang ke lokasi" ucap Liam. Setelah itu Liam pun langsung fokus menghadapi para penjahat dihadapan nya.

       Entah datang nya dari mana tetapi penjahat itu terlihat semakin banyak. Namun ketika tim 3 dan 4 datang yang lainnya segera melarikan diri. Namun terlambat mereka sudah terlebih dahulu tertangkap.

       Setelah selesai Liam pun langsung pergi dari gudang itu. Sementara para anggota militer lainnya, mereka sibuk membawa para penjahat ke penjara Istana. Bahkan pengawalan nya pun di jaga dengan ketat. Karena kemungkinan besar komplotan mereka belum tertangkap seluruh nya.

🥀🥀🥀
Declairs

Kamis, 6 Oktober 2022

     

    

     

I am The General WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang