Part 25 •||Tragedi penculikan||•

400 46 3
                                    

Saat ini taman belakang di kediaman keluarga Agatha sudah dipenuhi oleh para tamu undangan. Setiap orang sudah menempati kursi yang tersedia di sana. Sama seperti saat ini keluarga besar Agatha menggunakan pakaian berwarna putih.

Liam dan Alard sudah kompak memakai jas berwarna putih. Saat ini Liam sedang berada di pangkuan Alard. Sementara Agatha sendiri ia duduk disamping Liam. Dihadapan mereka ada keluarga kecil Kakak nya. Masih terlihat dari tatapan Edward jika ia tidak menyukai Alard. Sementara Alard sendiri sibuk memakan kue di depan nya.

Tatapan para tamu terus saja menghadap ke arah Liam. Mereka mempertanyakan siapa yang saat ini berada di pangkuan Liam. Hingga acara pembukaan pun dibuka oleh Edgar. Atensi para tamu undangan pun tentu saja langsung tertuju kearah Edgar.

"Saya mau mengucapkan banyak terima kasih kepada para tamu yang sudah hadir di sini. Saya juga ingin mengucapkan terimakasih kepada istri saya tercinta, karena sudah mau berada di sisi saya baik dalam keadaan susah maupun duka. Saya mencintai kamu Fayra" ucap Edgar yang langsung mendapatkan sorakan dari para tamu.

"Sebelum saya meniup lilin kue ulang tahun. Saya ingin memperkenalkan cucu saya, anak dari Agatha dan juga Liam. Dia adalah Alard Achazia, Alard ayo nak naik ke panggung" ucap Edgar. Alard yang berada di pangkuan Liam pun langsung mengalihkan tatapannya. Dapat terlihat kini ia menjadi pusat perhatian.

Alard merasa malu karena ditatap banyak orang, ia menyembunyikan kepalanya di dada bidang Liam. "Alard anak pemberani kan, sekarang Alard maju ke depan ya!" ucap Liam. Alard menatap Liam, Liam yang ditatap oleh Alard pun langsung menganggukkan kepalanya.

Liam langsung menurunkan Alard dari pangkuannya. Alard pun langsung melangkahkan kakinya ke arah panggung setelah sampai di atas panggung Alard langsung menundukkan kepalanya. Hingga Edgar pun langsung menggendong Alard. "Ini Alard, cucu kedua saya setelah Edward" ucap nya kepada para tamu.

Edgar, Fayra dan Alard pun langsung meniup lilin kue itu. Beda hal nya dengan Edward, ia mengepalkan tangannya melihat pemandangan di depan. Ia merasa iri dengan Alard, ia berpikir Edgar dan Fayra tidak menyayangi nya. Alard pun melihat tatapan tidak suka dari Edward.

Ketika Edward pergi dari sana, Alard pun berniat menyusul Edward. Mereka berlari hingga keluar dari taman belakang. Saat ini mereka berada di dekat kolam renang. Namun baru saja Alard tiba, ia melihat Edward yang mencoba melepaskan dirinya dari orang yang berpakaian hitam.

Alard pun langsung mengalihkan atensinya, ia melihat ada bongkahan kayu. Ia pun mengambilnya dan mencoba memukulkan kepada orang berpakaian hitam itu. Namun karena kalah tenaga, orang berpakaian hitam itu pun berhasil merebut kayu itu.

Mereka langsung membawa Alard dan Edward memasuki sebuah mobil. Ketika sampai di mobil seorang pria pun langsung tersenyum senang. "Bagus, kalian bukan hanya menangkap Edward. Tapi kalian juga menangkap anak sang jenderal. Kalian tenang saja, nanti aku akan kasih kalian bonus" ucap sang pria.

Edward dan Alard pun hanya pasrah, Edward merasa kasihan ketika melihat Alard. Karena Alard yang memberontak ia mendapatkan tamparan di pipinya. Edward bertanya-tanya mengapa Alard menolongnya, padahal ia bisa saja pergi.

Mereka tidak tahu akan di bawa ke mana, tiba-tiba ponsel yang berada di saku celana Alard berdering. Ia pun teringat jika tadi Liam menitipkan ponsel nya di saku Alard. Tangan Alard yang bebas pun langsung menekan tombol terima panggilan. Ia pernah melihat Liam menggunakan ponsel. Lalu panggilan pun langsung terhubung.

🥀🥀🥀

Di sisi lain Agatha sudah merasa khawatir tentang keberadaan Edward dan Alard. Bukan hanya dirinya saja yang khawatir, tapi seluruh keluarga nya juga. Pasalnya setelah lima belas menit ini dirinya tidak mengetahui keberadaan mereka.

Bahkan para pengawal di kediaman keluarga Agatha Sadang mencari mereka. Namun mereka sama sekali tidak menemukan keberadaan Alard dan Edward. Tiba-tiba Liam pun teringat jika ia menitipkan ponselnya kepada Alard.

" Agatha aku pinjam handphone kamu!" pinta Liam. Agatha sempat bingung, meskipun begitu ia tetap memberikan nya kepada Liam. Liam pun langsung menelpon ke handphone miliknya. Liam menunggu dengan cemas. Hingga ia merasa lega ketika panggilan nya diterima.

Karena suaranya yang cukup keras, semua orang disana bisa mendengar nya. "Paman kita mau di bawa ke mana?" terdengarlah suara Alard. Hal itu membuat semua orang yang ada disana terkejut. "Kami ingin pulang" dan terdengarlah suara Edward.

Mereka merasa khawatir, dan siapakah orang yang dipanggil paman oleh mereka berdua. Kemungkinan besar mereka di culik, itulah pemikiran mereka semua. "Kalian jangan berisik, atau kami akan memukul kalian lagi" ucap salah satu penculiknya.

Blaire dan Agatha yang mendengarnya pun langsung menangis. Perasaan khawatir langsung menyelimuti kedua Ibu muda itu. "Paman kenapa kita dibawa kehutan?" tanya Alard. Lalu terdengarlah suara tangis Edward. "Berhenti menangis!" bentak pria itu. Lalu terdengar suara tamparan yang keras dan pekikan dari Alard.

"Paman jahat, Paman tidak boleh memukul Edward!" pekik Alard. Alard pun langsung menggigit tangan pria itu. Pria itu pun langsung meringis kesakitan. "Argh, dasar anak sialan!" ucap pria itu. Lalu terdengarlah bunyi tamparan bertubi-tubi, dan rintihan kesakitan Alard. Sementara Edward ia menangis melihat Alard dipukuli. Edward beberapa kali meminta mereka untuk berhenti.

Agatha dan Blaire pun langsung menangis mendengarnya. Lain hal nya dengan Gery dan juga Liam, mereka mengeraskan rahangnya. Mereka berdua terlihat sangat marah sekali. Dalam hati mereka sudah berjanji untuk menghukum orang yang telah melukai anak nya

Liam pun langsung mengotak Atik handphone milik Agatha. Namun ia sama sekali tidak mematikan panggilan telepon nya. "Aku sudah tahu dimana keberadaan mereka, Kak Gery tolong hubungi Hans. Dan minta untuk membawa beberapa pengawal kedaerahan hutan dekat perbatasan" ucap Liam.

Tentu Gery langsung melakukan perintah Liam. Bahkan ia juga nembawa beberapa pengawal pribadi milik nya. "Aku mau ikut" ucap Agatha. Blaire pun ikut menganggukkan kepalanya, ia menyetujui usulan dari Agatha.

Liam dan Gery pun langsung menggelengkan kepalanya. "Kalian tetap di sini" ucap Liam. Gery pun menganggukkan kepalanya. "Benar, kita tidak mau kalian terluka. Jika kalian disana fokus menyelamatkan Edward dan Alard akan terbagi. Kita juga belum mengetahui keadaan disana" jelas Gery.

Agatha dan Blaire pun hanya menganggukkan kepalanya. Lalu perhatian Liam pun langsung teralihkan kepada Agatha. Ia menatap Agatha dengan lembut. "Aku berjanji akan menyelamatkan Alard" ucap Liam. Agatha pun langsung menganggukkan kepalanya.

🥀🥀🥀
Declairs

Kamis, 6 Oktober 2022

I am The General WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang