Part 10•||Makan malam ala Liam||•
Sudah satu minggu berlalu, baik Agatha maupun Liam berusaha untuk melupakan kejadian itu. Hubungan keduanya saat ini tampak harmonis, dan terlihat seperti pasangan pada umumnya.
Bahkan selama tiga hari, Agatha juga yang mengurus kebutuhan Liam. Ia mulai disibukkan dengan keuangan dirumahnya. Liam mempercayakan uangnya kepada Agatha untuk memenuhi kebutuhannya. Tentu uang yang diberikan oleh Liam bukanlah uang yang sedikit.
Dan sedari tadi Agatha sama sekali tidak melihat Liam. Padahal sebelumnya Liam mengajak nya untuk makan malam. Namun ini sudah siang dan Liam belum kembali kekediaman nya. 'Awas saja jika Liam berbohong soal makan malam!' batin Agatha kesal. Bahkan sedari tadi Maura yang biasanya mengajak Agatha berbicara saat ini ia hanya diam saja.
Pasalnya Agatha terlihat sedang menahan kekesalan, dan juga tidak tersenyum sama sekali. Ia terus menampilkan raut wajah datar membuat Maura sungkan mengajak Agatha berbicara.
Walaupun begitu Agatha tetap mengerjakan tugasnya. Hingga malam pun datang. Saat ini sudah menunjukan pukul setengah tujuh. Dan seperti yang dijanjikan Liam bahwa ia akan menjemput Agatha pada pukul tujuh malam. Namun saat ini Liam sama sekali belum terlihat. Ya walaupun masih ada waktu setengah jam, namun Agatha tetap takut jika makan malam kali ini akan gagal.
Sedari tadi Agatha terus menampilkan raut wajah murung. Ia bahkan terlihat malas-malasan ketika Maura antusias mendandani nya. Hingga waktu pun menunjukkan pukul tujuh malam, namun Liam sama sekali belum datang.
Hingga tidak lama pintu kamar nya pun diketuk, Maura pun langsung melangkahkan kakinya membuka pintu. Senyum Agatha pun langsung menghilang ketika melihat Alex. "Maaf nyonya saya di perintahkan oleh nyonya untuk mengantarkan anda" ucap Alex.
Sementara Agatha dia hanya mengikuti Alex dari belakang dengan wajah yang masih ditekuk. Hingga ia pun merasa bingung ketika Alex malah melangkahkan kakinya menuju kearah timur di sekitar rumahnya. Setahu nya disebelah timur hanya ada danau yang tidak terurus. Agatha mengernyitkan dahinya. Ketika Agatha akan bertanya Alex malah berpamitan pergi.
Agatha pun langsung memandang ke sekeliling yang gelap gulita. Gelap, dan sunyi itulah yang ia rasakan. Perasaan nya saat ini kesal dan juga kecewa. Apakah Liam berniat mempermainkan nya. Ia pun memutuskan untuk kembali, namun baru saja ia berbalik ia pun langsung mendengar alunan piano.
Ia langsung membalikan badannya dan ia bisa melihat di tengah danau ada sebuah tempat yang terbuat dari kayu. Disana ia melihat Liam tengah memainkan piano dengan lampu yang menyoroti nya.
Ia langsung terpukau melihat Liam yang tampak tampan dengan setelan jas berwarna hitam. Belum lagi alunan piano yang dimainkan oleh Liam terdengar indah dan menenangkan di telinganya. Agatha pun terpaku pada Liam. Hingga ketika alunan piano berhenti Agatha pun baru tersadar dari lamunannya.
Ketika Liam melangkahkan kakinya, tiba-tiba lampu disekelilingnya pun langsung menyala. Dan menampilkan pemandangan danau yang disisinya ditumbuhi mawar merah. Agatha sampai menutup mulutnya. Ia tidak menyangka danau yang suram, bisa menjadi sangat indah seperti ini. Bahkan ia sampai tidak menyadari jika Liam sudah berada di hadapannya.
Baru ketika Liam menggenggam tangannya, dia pun tersadar dari kekaguman nya. Ia pun langsung di gandeng Liam melewati jembatan kayu diatas danau menuju meja makan yang berada di tengah danau. Ketika sampai disana Liam langsung menundukkan Agatha di kursi. Lalu setelah itu ia pun langsung duduk dihadapan Agatha.
Tidak lama setelah nya datanglah para pelayan yang membawa berbagai jenis makanan, membawa minuman dan juga dessert nya. Setelah itu mereka pun mulai memakan makanan nya. Setelah selesai, keduanya pun saling terdiam. Hingga Agatha pun tersentak ketika Liam membersihkan sudut bibirnya dengan menggunakan sapu tangan miliknya.
"Kamu seperti anak kecil saja" ucap Liam. Namun Agatha tidak menghiraukan ucapan Liam, ia sibuk menenangkan detak jantung nya yang berdetak kencang. Hingga Liam pun bersimpuh dihadapannya. "Maukah kamu berdansa denganku" ucap Liam sambil mengulurkan tangannya.
Agatha pun ingin menolak, karena ia tidak bisa berdansa. Namun sebelum itu Liam sudah menarik tangannya dan menuntunnya menuju ke tempat dansa yang berada di tengah danau. Belum lagi taburan bunga mawar yang berbentuk hati.
Lalu mereka langsung berdansa ditengah taburan bunga mawar yang berbentuk hati itu. Keduanya saling menatap, untuk menyelami mata masing-masing. Lalu tangan Agatha pun langsung ditarik hingga Agatha pun menabrak dada bidang Liam. Lalu Liam pun langsung mendekat kan kepala ke arah Agatha. Bahkan saat ini hidung mereka saling bersentuhan. Lalu Liam pun langsung memutar tubuh Agatha hingga Agatha terjatuh di pelukannya.
Saat ini posisi Liam berada di belakang Agatha, dan Agatha bisa merasakan hembusan nafas Liam yang menerpa lehernya. "Aku mencintaimu Agatha" ucap nya tepat di telinga Agatha. Jantung Agatha pun langsung bergemuruh.
Setelah itu terdengarlah bunyi ledakan kembang api. Kembang api itu pun memenuhi langit malam. Agatha sangat kagum dan terpaku. Jujur sikap Liam yang seperti ini terasa mengejutkan nya. Posisi mereka masih belum berubah dengan Liam yang memeluk Agatha dari belakang.
Berbeda-beda dengan Agatha, Liam sama sekali tidak melihat pemandangan kembang api di langit malam. Tapi ia malah sibuk menatap wajah Agatha yang sangat cantik dimatanya. Hingga ketika pesta kembang api sudah selesai. Agatha pun langsung menoleh ke kiri. Betapa terkejutnya dia ketika Liam tengah menatap intens kearahnya.
Lalu Liam pun langsung melepaskan pelukan nya. Tiba-tiba Liam langsung mengangkat rambut Agatha. Dan memakaikan Agatha sebuah kalung. Kalung yang sangat indah, yang di desain sendiri oleh dirinya untuk Agatha.
"Aku bukan orang yang romantis, tapi aku berjanji akan selalu membuat kamu tersenyum. Dan aku berjanji tidak akan membuat kamu terluka" ucap Liam yang membuat Agatha terenyuh mendengar nya.
"Jadi Agatha maukah kamu menjalani kehidupan ini bersamaku, menjadi pasanganku hingga maut memisahkan" tanya Liam yang langsung dijawab anggukan kepala oleh Agatha. Lalu Liam pun langsung memeluk tubuh Agatha. Mereka berpelukan dibawah bintang dan bulan yang saat ini menyinari langit malam. Bahkan saat ini mata Agatha sudah berkaca-kaca, ia merasa bahagia. Sampai ia sulit untuk mengekspresikan perasaan bahagianya itu.
🥀🥀🥀
DeclairsSenin, 6 Juni 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
I am The General Wife
RandomArilla adalah gadis yang memiliki kehidupan monoton. Lalu bagaimana jadinya jika Arilla mengalami transmigrasi. Dan dia menjadi seorang Agatha. Agatha sendiri merupakan seorang istri dari Liam Osmond yang merupakan seorang Jenderal, di suatu ker...