Agatha terbangun dari tidurnya, ia merasa bingung ketika melihat kesekelilingnya yang tampak asing di matanya. "Aku ada dimana?" tanya nya pada diri sendiri. Lalu ia langsung melangkahkan kakinya menuju ke arah jendela, ketika melihat keluar ia mengetahui jika saat ini ia berada di tempat rahasia yang kemarin Liam tunjukkan.
Namun kemana Liam saat ini, apakah Liam meninggalkan nya. Itulah pertanyaan nya. Tidak lama pintu rumah kayu itu terbuka dan menampilkan Liam. "Rupanya kau sudah bangun" ucap Liam sambil berjalan kearahnya. "Kamu dari mana saja?" tanya Agatha kepada Liam yang saat ini tengah berada dihadapannya. "Aku pikir kamu meninggalkanku" lanjut nya lagi.
"Maaf tadi aku hanya pergi keluar sebentar" jawab Liam sambil mengusap kepala Agatha. "Kalo begitu bagaimana jika kita pulang sekarang, karena nanti malam kita harus menghadiri pesta perayaan kehamilan putri mahkota" ucap Liam. Sementara Agatha ia hanya mengikuti Liam saja.
Lalu mereka pun kembali kekediaman mereka dengan mengendarai mobil. Ketika di depan gerbang kediaman, para prajurit segera membuka gerbang. Setelah sampai di depan kediaman nya Liam langsung turun terlebih dahulu. Baru setelah itu ia langsung membukakan pintu untuk Agatha.
Setelah itu Agatha memutuskan untuk membersihkan diri, sementara Liam ia membersihkan diri di ruang kerjanya. Setelah Agatha selesai mandi ia langsung pergi memasak untuk nya dan juga Liam. Seperti perkataan nya waktu itu, ia ingin ia yang menyiapkan makanan untuk keluarga kecilnya. Setelah selesai ia pun memutuskan untuk pergi menemui Liam diruang kerjanya.
Tanpa mengetuk pintu ia langsung masuk kedalam ruang kerja Liam. Tidak ada yang berani melakukan hal yang sama, seperti yang dilakukan Agatha saat ini. Meski ia masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Liam sama sekali tidak memarahi nya.
Agatha merasa bingung melihat penampilan Liam terlihat kacau sekali. Ia pun langsung menghampiri Liam dan berdiri di sampingnya. "Liam" ucap Agatha sambil menyentuh bahu Liam. Hal itu membuat Liam tersentak kaget. "Agatha sejak kapan kamu disini?" tanya Liam kemudian. "Kamu sedang memikirkan apa?, sampai kamu tidak menyadari kehadiran ku" tanya Agatha.
"Ini masalah pekerjaan" jawab Liam. "Hal itu tidak penting, jadi ada apa kamu keruang kerjaku?" tanya Liam. Agatha hanya bisa menghela nafasnya, ia tidak akan memaksa Liam untuk menceritakan masalah nya. "Aku ingin mengajakmu sarapan bersama" ucap Agatha. Liam pun langsung bangkit dari posisi duduknya. Lalu mereka berdua langsung melangkahkan kakinya menuju keruang makan bersama-sama.
Ketika sampai di meja makan mereka langsung menyantap makanan nya. Setelah selesai, Liam pun langsung membuka suaranya. "Agatha apa kamu keberatan jika pergi ke istana terlebih dahulu. Jika urusan ku sudah selesai aku akan menyusul mu?" tanya Liam hati-hati. Agatha pun langsung tersenyum. "Tidak apa-apa Liam, kamu selesaikan lah urusan mu itu. Dan pastikan kamu pulang tanpa luka sedikitpun" ucap Agatha yang langsung dijawab anggukan kepala oleh Liam.
Setelah itu Liam langsung meninggalkan Agatha, dan Agatha ia langsung memilih baju untuk datang ke istana. Setelah selesai memilih pakaian, ia memutuskan untuk mengerjakan pekerjaan nya. Hal itu dilakukannya agar pekerjaannya tidak terlalu menumpuk. Berjam-jam ia mengerjakan pekerjaannya, hingga pintu ruang kerjanya di ketuk. "Masuk!" ucap Agatha.
"Maaf nyonya, saya hanya ingin mengingatkan anda untuk bersiap-siap" ucap Maura. "Maura sudah berapa kali aku bilang jangan berbicara formal dengan ku!" ucap Agatha kesal. "Maafkan saya, saya tidak bisa" jawab Maura. Agatha pun hanya bisa pasrah, lalu ia langsung melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya.
Ia pun langsung bersiap-siap dengan dibantu oleh Maura. Hari ini ia memakai gaun berwarna peach. Tidak lupa hiasan rambut yang kemarin Liam hadiahkan untuk nya. Setelah selesai ia pun langsung melangkahkan kakinya menuju mobil yang akan mengantarkannya menuju ke istana. Ia juga didampingi oleh Maura dan prajurit terkuat dikediaman nya.
Hal ini sengaja dilakukan oleh Liam karena ia tidak ingin kejadian waktu itu tidak terulang kembali. Lalu mobil pun langsung melaju menuju ke istana. Beberapa puluh menit kemudian ia mobil pun sudah terparkir rapi di depan istana. Setelah Agatha turun, mobil itu pun langsung menuju ke tempat parkir. Ketika didalam istana, Agatha hanya dijaga oleh dua pengawal dan ada Maura yang menemaninya.
Ketika masuk kedalam aula istana, sudah banyak tamu yang terlihat di aula. Mereka mulai menduduki kursi yang sudah di sediakan. Agatha pun memutuskan untuk menghampiri keluarga kerajaan. Ia pun langsung mengucapkan selamat kepada putra dan putri mahkota. Setelah itu ia pun langsung duduk di salah satu kursi yang berada disana dengan di temani oleh Maura.
Satu persatu acara pun sudah di mulai, namun sampai di tengah acara Liam belum juga hadir. Agatha pun memutuskan untuk pergi ke taman yang berada di istana ini. Ia pun duduk di salah satu kursi taman. Agatha langsung menatap langit malam. Jujur ia merasa bahagia ketika mendengar kabar kehamilan putri mahkota. Namun ada sisi hatinya yang merasa sedih dan iri.
Ia terus menyalahkan dirinya sendiri atas kehilangan calon buah hati nya. Ia pun menangis di taman itu, ia hanya pura-pura kuat dihadapan Liam. Hal ini dilakukan agar Liam tidak terus merasa bersalah. Ia pun cukup lama menangis, hingga mendengar langkah kaki mendekat.
Ia pun langsung mengambil sapu tangan miliknya dan langsung mengelap bekas air mata. Ketika menoleh ke belakang, ia melihat Liam. Liam sudah rapi menggunakan setelan jas nya. "Kenapa kamu diluar sendirian, angin malam tidak baik untukmu" ucap Liam.
"Maaf Liam, tapi aku bosan didalam" ucap Agatha menundukkan kepalanya. "Ya sudah tidak apa-apa, lebih baik kita masuk" ajak Liam. Setelah itu Liam dan Agatha pun langsung kembali memasuki aula istana tempat acara berlangsung.
Mereka duduk di bangku yang sama, setelah di penghujung acara Liam dan Agatha pun memutuskan untuk pulang. Namun sebelum itu mereka sudah berpamitan terlebih dahulu. Liam merasa heran karena ia melihat Agatha yang lebih pendiam dari biasanya.
Namun ia tahu, jika saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk menanyakannya. Ia tidak ingin Agatha malah semakin sedih. Beberapa menit kemudian Agatha pun langsung tertidur, dengan bersandar kepada jendela mobil.
Liam pun langsung memindahkan kepala Agatha untuk bersandar di bahunya. Namun betapa terkejutnya dia ketika melihat ada tetesan air mata di pipi Agatha. Ia mengetahui jika Agatha pasti habis menangis. Namun ia tidak tahu Agatha menangis karena apa. Namun ia mencoba mengingat, hari ini Agatha hanya menghadiri pesta perayaan kehamilan Putri mahkota.
Ah apa mungkin karena hal itu, Agatha menjadi sedih. Ia pun jadi merasa bersalah, ia berjanji mulai sekarang akan menjaga Agatha.
🥀🥀🥀
DeclairsMinggu, 12 Juni 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
I am The General Wife
RandomArilla adalah gadis yang memiliki kehidupan monoton. Lalu bagaimana jadinya jika Arilla mengalami transmigrasi. Dan dia menjadi seorang Agatha. Agatha sendiri merupakan seorang istri dari Liam Osmond yang merupakan seorang Jenderal, di suatu ker...