Anything for u

181 49 15
                                    

Pagi ini Jezia sudah siap dengan seragam sekolah nya, menyantap sarapan yang dibuatkan oleh Bi Inah.

"non nanti di jemput den David ya?" tanya Bi inah sambil mengelus pundak Jezia lembut.
Jezia ini sudah di anggap anak sendiri oleh Bi Inah, begitupun Jezia yang sudah menganggap Bi Inah ibunya sendiri.

"iyaaa, eh bi"

"apa non?"

"jangan bilang mama sama papa tapi ya?"

"iya non beres, ono opo sih non? bikin bibi kepo aja"

Jezia terkekeh geli, badannya ia dekatkan pada Bi Inah.
"nanti aku mau mampir rumahnya pak David buat main kuciingg"

"gemes banget tau bi kucingnya!!" ceritanya seru.

"kucing siapa toh non?"

"emmm gimana ya, ribet ceritanya pokoknya kemaren aku ke taman joging sama pak David terus nemu kucing bulunya kotor, bilang ke pak David pengen pelihara terus beneran di pelihara!! dibawa kerumahnya biar aku bisa main kucing klo kerumahnya"

Bi Inah terdiam, memikirkan sesuatu.
sepertinya setelah ini Jezia akan menemukan seseorang yang bisa membukakan sangkarnya dengan tulus.

"non... baik-baik sama den David ya, jangan bertengkar den David kayanya orangnya baik banget sama non Jezia, susah lho non nyari guru les kaya den David yang udah mah cakep, pinter, pengertian lagi haduh! jadi kangen masa remaja"

Jezia tergugu, iya David memang betulan sangat baik padanya. Entahlah apa yang terbuat dari pria itu, kenapa betul-betul sangat baik?

"non ayo berangkat?" ajak pak Anton yg sudah siap dengan kunci mobil milik Jezia. Pagi ini seperti biasa pak Anton yang akan mengantarkannya, sedangkan saat pulang ia akan di jemput oleh David.

Untuk bermain dengan Biru.

Dan juga sedikit bersenang-senang dengan sang pemilik mungkin?

hehe

Di sekolah seperti biasa Jezia di jauhi, entah karena apa. Teman yang ia punya di sekolah hanya satu, kang seulgi yang lebih tua satu tahun darinya.

Saat ini ia dan seulgi bersama murid-murid lainnya terlihat keluar gerbang karena sudah waktunya untuk pulang.
Ia dan seulgi asik bercengkrama membahas hal-hal random, seperti membahas drama Korea, membahas makanan yang akan mereka coba saat akhir pekan nanti atau membahas pria— namun tiba-tiba saja netranya menemukan sesosok pria bertubuh tinggi, berdada bidang dan pundak yang lebar. Sosoknya memang tertutupi oleh banyaknya siswa siswi yang berhamburan keluar, namun Jezia bisa dengan jelas mengenalinya.

itu pak David.

Saat hendak berpamitan dengan seulgi tiba-tiba saja sosok yang dikenalinya mendekat, kearahnya dan seulgi. Jezia hendak mengumpat, kenapa David harus mendekati mereka?!? nanti kalau seulgi bertanya macam-macam bagaimana?!

"Sudah mengobrolnya?" tanya David dengan alis memicing.

Ia sudah menunggu lebih dari 15 menit, menjadi suguhan pemandangan siswi kurang belaian demi menunggu gadis ini mendekat kearahnya. Namun sepertinya gadis ini lebih asik pada dunianya sendiri.

Tapi untuk sesaat David mensyukuri kalau Jezia di sekolahnya tidak terlalu kesepian, buktinya disebelah gadis itu terdapat seorang gadis yang lebih tinggi dari Jezia, menontoni mereka bercanda gurau dari jauh.
David lega.

Di Dalam Sangkar [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang