Di saat matahari sedang terik-teriknya, David sudah stand by di dalam rumah kediaman jezia. Hari ini adalah hari Kamis, sudah seminggu berlalu masalah yang menimpa mereka akhirnya benar-benar selesai dan hari Rabu kemarin jezia sudah di nyatakan lulus daftar mandiri dan officially menjadi camaba Universitas Ladynan Surabaya. Dan hari ini David akan mengantarkan jezia untuk membeli perlengkapan untuk kuliahnya dengan suruhan pak Nando dan bunda gina.
David sesekali melirik jam di tangannya, sudah pukul 12.32 itu artinya sudah lebih dari setengah jam sejak Jezia memintanya menunggu gadis itu untuk bersiap-siap.
Padahal David sendiri tidak bersiap-siap. Lelaki itu hanya menggunakan celana training panjang dan kaos oblong serta sandal selop dan juga topi bewarna hitam. David bahkan tadi sempat hampir lupa tidak mengisi ulang bahan bakar sepeda motor kesayangannya.
David terduduk di ruang tamu kediaman keluarga jezia dengan di depannya di temani oma jezia. David pikir oma jezia memiliki tipikal seperti di drama-drama. Yang tua-tua jahat, judes, sinis tapi ternyata pemikiran David meleset dan jatuhnya seperti suudzon. Nyatanya Oma jezia sangat baik, friendly sekali meskipun kepada orang baru.
David terduduk di sofa dengan tangannya satu lagi yang membawa topi bewarna senada dengan miliknya, takut-takut jika jezia tidak memiliki topi. Cuaca Surabaya saat ini menyentuh 33° jadi David harus sudah bersiap-siap dengan alat tempurnya untuk menerjang panasnya kota Surabaya.
Di depannya sudah ada secangkir kopi hitam dengan Oma jezia yang sejak awal sudah menjamunya dengan sangat baik.
Beliau berumur 74 tahun, cukup rentan untuk sering melakukan perjalanan keluar kota sendirian."David ini jadi guru private jeje dari kapan?" Oma bertanya sembari mengusap pundak David seperti orang berumur pada umumnya yang suka mengusap bahkan menepuk pundak atau punggung orang yang lebih muda dari mereka. Sudah tak heran tentunya.
"Dua bulan yang lalu mungkin oma? Lumayan lama pokoknya" Jawab David dengan dibarengi senyum manisnya.
"Terimakasih sudah bimbing cucu oma sejauh ini ya vid. Cucu bungsu oma itu manja sekali jadi maaf kalau sifat manjanya pernah keluar di depan kamu" gurau wanita baya itu sedang David hanya meringis, tangannya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Kayanya saya bahkan sudah hafal betul apa saja yang jezia lakukan waktu lagi mode manja oma..
"Oiya kamu sudah tau belum kalau papa jezia sama bunda kamu itu—"
"Pak?" Ucapan oma tiba-tiba terpotong oleh sahutan jezia dari arah tangga. Gadis itu turun dengan kaus oblong bewarna putih serta blazer crop top yang melekat di tubuhnya. Berbeda jauh dengan jezia yang ia lihat seminggu yang lalu waktu gadis itu mengenakan jilbab. Vibesnya beda, namun masih tetap terlihat cantik dimata David.
"Topinya mana?" David bersuara saat melihat jezia tak membawa benda yang disuruhnya.
"Di cuci kata bi inah" David cuma mengangguk saja, lalu beranjak berdiri menyodorkan topi bewarna hitam yang di bawanya. David membawa dua buah topi untuk dirinya satu, dan untuk jezia satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Dalam Sangkar [COMPLETED]
Teen Fictionpretty good relationship!! David adalah salah satu asisten dosen disalah satu kampus ternama di kota Surabaya. Ia adalah seorang pemuda yang sedang merantau di kota tersebut. suatu hari ia di tawari pekerjaan sampingan oleh salah satu dosennya, un...