Choose to have a deep talk

198 40 7
                                    

YANG GA VOTE MULAI BESOK KALAU ADA MATURE CONTENT BAKAL AKU PRIVATE DI FILEE, vote dongg biar kalian ga susah-susah bacanya, masa yang vote cuma 1:4 sih?

Seharian penuh setelah kerepotan yang melanda. Seharian penuh David dan Jezia akhirnya bisa mengistirahatkan diri setelah menjadi pengantin Jawa yang sukses dihadiri oleh ± 5000 orang.

± 5000 orang berbondong-bondong memberikan selamat serta doa terbaik untuk pasangan yang mereka anggap lucu karena awal pertemuan mereka yang terlalu out of the box.

Sudah pukul 12 malam lebih 15 menit tapi David maupun Jezia tidak ada yang bisa memejamkan matanya.
Bukan karena kecanggungan diri masing-masing, tetapi karena memang keduanya belum ada niatan untuk tertidur.

Tetapi tiba-tiba ide melintas dikepala David yang saat ini sedang merebahkan tubuhnya dengan nyaman.
Ia ingin mengajak Jezia sholat tahajud, akhirnya first time mereka berdua bisa melaksanakan sholat berjamaah sebagai sepasang suami istri yang sah dimata agama.

"Je?" Bariton rendah David menggelitik telinga Jezia yang tiba-tiba memerah.
Jezia menoleh sesaat kearah David yang juga sedang menatap dirinya dalam.

"Belum bisa tidur?" Jezia mengangguk menjawabnya.

"Sholat tahajud aja mau?" David tidak mendapatkan balasan dari ajakannya tetapi tubuh depannya merasakan rematan erat dari tangan mungil Jezia yang meremas bagian depan kaus hitamnya.

"Je.."

"Malu" wajah cantik itu disembunyikan sang empu pada ceruk leher suaminya.
Sedang David yang dipeluk erat justru terkekeh geli. Kenapa? Kenapa rasa perutnya begitu menggelitik dan menggemaskan secara bersamaan.

Jantung mereka berdua sama-sama berdetak kencang tak seirama membuat masing-masing dari mereka dapat merasakan debaran jantung yang terpompa cepat.

"Kenapa malu? Cuma sholat belum—"

"SSSTTT MASSSS GELIIIII" tangan kecilnya memukul keras dada bidang David hingga terdengar bunyi DUG!

David meringis ngilu. Tubuhnya secara spontan mendekat dan mengungkung tubuh kecil gadis istrinya ditengah kedua lengannya yang mengungkung tubuh kecil gadis itu.
Bukannya menarik tubuh gadis itu untuk segera mengambil wudhu, tubuh lelaki itu justru semakin menunduk menyentuh pundak Jezia yang terekspos karena piyamanya yang terbuka.

Bibir kecil pria itu menyentuh lembut daun telinga Jezia yang memerah. Sang gadis justru meringis geli kala merasakan hembusan nafas hangat David menerpa perpotongan lehernya.

"Mas..." Lenguh Jezia sembari menepuk-nepuk pundak David keras.

David yang dipukul secara brutal pun sejenak berhenti dari kegiatannya, terkekeh samar kala melihat mata Jezia yang tertutup rapat.
Kecupan dengan cepat mendarat pada pipi Jezia yang merona, "sholat".

Sejenak mereka melaksanakan sholat tahajud bersama, dengan David yang sekarang menjadi seorang imam untuk Jezia yang sekarang sudah menjadi makmum.

Jika kalian bertanya "tidak ada malam pertama?"
Jawabannya tidak. Tidak ada karena David mengetahui bagaimana lelahnya tubuh Jezia setelah berdiri dikursi pelaminan hanya untuk menyalami ± 5000 orang dengan sepatu heelsnya.
David tau itu sangat melelahkan dan merepotkan.

Setelah sholat mereka kembali merebah pada kasur queensize milik Jezia. Mereka saat ini masih dirumah Jezia dan untuk beberapa hari kedepan juga. Jezia terduduk sembari memijit kakinya yang pegal sedang David merebah dengan tangannya yang terlentang.

"Pegel?" Tiba-tiba David bertanya setelah melihat Jezia yang memijat kaki-kakinya dengan wajah yang terlihat gurat kesakitan.

Cepat-cepat lelaki itu terbangun, menggelung lengan piyamanya agar dirinya bisa leluasa memijat kaki-kaki istri kecilnya yang kelelahan.

Di Dalam Sangkar [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang