The end

368 32 10
                                    

Setelah malam hangat dan panas semalam, Jezia dan David mulai melalui hari-hari seperti biasanya.

Perjalanan baru mereka berdua baru saja dimulai.
Dan disinilah mereka, diatas kasur queen size milik Jezia, disaat matahari tiba sejak 2 jam yang lalu. David dan Jezia belum beranjak juga dari tidurnya. Tubuh mereka yang masih terbalut selimut tebal serta keduanya yang masih saling merengkuh membuat keduanya tak ingin cepat-cepat mengakhiri kisah kasih hari ini.
Rasanya menenangkan, suara jarum jam yang terus bergerak membuat keduanya terasa damai. Sebagaimana sang pria yang masih merengkuh tubuh kecil gadisnya dan menyembunyikan wajahnya didalam ceruk leher gadis itu.

Sebenarnya David sudah terbangun dari 1 jam yang lalu, menunggu gadisnya untuk segera terbangun dari tidurnya.
Menatap lama bibir Jezia yang memerah merona alami membuat bibir David berkedut, merasakan perutnya yang diterbangi ribuan kupu-kupu.
Tanpa diduga, tanpa pernah David berharap, ibadah suami istri mereka lakukan secara cepat. David pernah mengira mereka akan melakukan hal tersebut tidak dengan waktu dekat, tapi ternyata ? Entahlah David harus bersyukur atau malah berdebar?

Tangan kekarnya mengelus lembut punggung Jezia yang telanjang sama sepertinya. Mengecup, mengendus, mengusap semua bagian tubuh gadis kecilnya tanpa terkecuali. Biarlah David sedikit serakah, David bangga kala netra diizinkan untuk menatap penuh setiap jengkal tubuh Jezia yang sudah menjadi hak miliknya.

Terdengar suara rengekan kecil dari gadisnya yang masih memejamkan mata membuat David semakin merengkuh erat tubuhnya, bersenandung kecil sembari mengecup kening Jezia lama.

Jika boleh jujur, David ingin sekali membeberkan rasa dari setiap hal yang dia rasakan saat ini. Dimana sensasi dirinya saat semesta mengizinkan tangannya menyentuh setiap jengkal tubuh istrinya, sebagaimana lembutnya tubuh istrinya, David ingin membeberkan semuanya. Tapi rasa-rasanya David ingin serakah, tak ingin semua orang mengerti seberapa indahnya tubuh Jezia.

Kecupan-kecupan kecil terus mendarat pada pipi Jezia yang menggembung lucu, bibir tipis gadis itu yang mempout lucu membuat David gemas setengah mati.
"Je?" David menginterupsi sesaat Jezia bergerak kecil didalam pelukannya.

"Mass" suara kecilnya terdengar membuat David entah mengapa tersenyum kecil.

"Butuh apa?" Tubuh David semakin merengsek, menghimpit tubuh kecil Jezia yang masih bergerak-gerak kecil didalam dekapan hangatnya.

Jezia menggeleng, kedua tangan kecilnya melingkar sempurna pada pinggang David yang masih telanjang, tubuh mereka dua sama-sama setengah telanjang.
"Mas ada jadwal hari ini?" Tanyanya pelan dengan wajah yang semakin gadis itu telusupkan pada dada bidang prianya.

"No schedule for today" jawab lelaki itu dengan obsidian yang terfokus pada ekspresi wajah gadisnya yang menggemaskan.

Oh God..

David tak pernah menyangka setelah menikah, Jezia semakin beribu-ribu kali lebih menggemaskan dan terlihat sexy secara bersamaan.
Astaga, jika begini caranya David bisa dikatai lelaki mesum.
Pemikirannya setelah menikah semakin kacau.

"No fuck or kfc again?" David terbelalak terkejut sesaat.

Bocah ini malah ketagihan? Astaga.

David mengecup sesaat bibir Jezia yang berada tepat didepan bibirnya, "tidak boleh melakukan itu sering-sering, untuk kfc dilakukan setiap malem aja"

Gadis itu tersenyum lalu terkekeh kecil, "aku males turun, nanti pasti diledekin deh" gusarnya saat manik matanya melirik jarum jam yang ada tepat diatas televisinya.

"Gak laper memang? Mau pindah sekarang?"

"Pindah kemana?"

"Kerumah baru"

Di Dalam Sangkar [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang