Perjodohan

151 32 13
                                    

Keluarga Gercia itu memang sangat pintar untuk memanipulatif serta teguh pada pendirian mereka.
Maka sekarang pada sore hari pukul 17.02 mereka datang ke kediaman pak Nando dengan membawa laki-laki yang akan kakung jodohkan dengan jezia.

Mereka datang dengan kurang lebih 15 orang hanya untuk menjodohkan keduanya.
Jezia yang sudah siap-siap karena dia dan David akan pergi kulineran malem tiba-tiba urung. Matanya menangkap deretan keluarga sang mama tengah berkumpul ramai-ramai diruang keluarga membuat jezia kebingungan.

Ia melihat papanya yang terduduk di kursi utama dengan ekspresi terkejut.
"Seperti saranku tadi malam, aku sudah membawa calonnya nan" kakung berucap dengan netranya yang melirik sosok laki-laki bertubuh setara dengan jezia, serta lesung pipi yang menghiasi membuat lelaki itu terlihat manis.

"Ayah bercanda?"

Kakung menggeleng sembari melirik deretan orang-orang yang ia bawa.
"Tentu tidak, kita bahkan sudah siapkan cincinnya. Sekarang panggil putrimu itu"

"Gak" Oma tiba-tiba datang dari arah belakang dengan wajah kesalnya.

"Cucuku berhak mendapatkan apa yang ia suka, bukan perjodohan seperti ini apalagi perjodohan sedarah" Oma menolak tegas.

"Mereka hanya sepupu"

"Tapi sedarah!"

"Ya lantas? Yang penting mereka nikah secara sah dimata negara"

"Jezia itu baru saja masuk kuliah! Belum ku legalkan dia" tolak Oma keras. Manik mata Oma terlihat melirik kearah laki-laki yang menurutnya terlihat angkuh.
Memang laki-laki itu tampan, tubuhnya kekar namun tidak tinggi, rupawan dan manis secara bersamaan namun oma tahu mana yang baik dan tidak untuk cucunya. Dan baginya, cucunya berhak mendapatkan lelaki yang lebih baik.

"Perduliku apa—"

"Assalamualaikum.." tiba-tiba suara berat seorang pria terdengar dari ambang pintu utama kediaman keluarga lazuardy.

Dengan pakaian simplenya David datang dengan wajah tanpa dosa saat obsidiannya menangkap banyak manusia di kediaman kekasihnya.

Tumben?

"Eh David sini masuk!" Oma mendatangi David dengan ekspresi wajah bersinar²

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh David sini masuk!" Oma mendatangi David dengan ekspresi wajah bersinar².
Oma menarik tangan David pelan lalu mengajak lelaki itu duduk di antara dirinya dan juga pak Nando.

Mereka semua yang ada disitu belum sadar jikalau jezia menontoni mereka dari ambang anak tangga.

David terduduk tegap, linglung. Niatnya hanya untuk mengajak jezia keluar dan kulineran malem bukan malah di dudukkan di antara banyak orang yang tidak David kenal.

"Oke aku setujui Jezia dijodohkan kung" tiba-tiba pak Nando bersuara membuat David beribu-ribu kali lebih kaget.

Jezia di jodohkan? Sama siapa?

Di Dalam Sangkar [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang