Rumah terakhir

132 28 7
                                    

Bagi yang mempunyai lagu sad vibes boleh di putar. Aku rekomendasi putar lagunya Afgan - bunga terakhir.

Happy reading!

Didunia ini terdiri dari berjuta-juta manusia yang memiliki macam-macam jenis seksual.
Bahkan tanpa kalian sadari pun mereka bisa berada dilingkungan pertemanan kalian.

Mereka ada.
Mereka memang hidup didunia ini tanpa kalian sadari.

Senja pada hari rabu kali ini terlihat sedikit terang, tidak seperti biasanya.

Namun sepertinya keterangannya mengalahkan kegelapan masalah yang kian mengeruh pada keluarga Lazuardy maupun keluarga Seannodynan.

Disalah satu kantor polisi bawah tanah terdapat segerombolan pihak inti yang hendak menggeruduk matang-matang pria yang telah melakukan hal menjijikkan pada seorang anak bungsu keluarga Lazuardy.

Dimanapun dan kapanpun. Pelaku pelecehan akan mendapatkan sanksi paling berat daripada kasus kejahatan yang lain.

Seharusnya.

Kedua tangan Zaidan diborgol erat oleh segerombolan polisi yang mengepung tubuhnya. Rambut pria itu acak-acakan, bibirnya membengkak, dan kemejanya terkoyak-koyak.
Tangannya yang diborgol diangkat keatas, mempersembahkan dirinya didepan para inti pihak berwajib.

Pagi tadi pak Nando dan sekeluarga sudah terbang ke Eropa untuk mengurus anak perusahaan yang ada disana untuk mengganti rugi uang pemerintah.
Karena itupula saat ini yang sedang berdiri menghadap Zaidan adalah ayah sambung David.

Refanno Reynold Seannodynan.

Pria berumur 41 tahun itu menghadap seseorang yang telah dengan beraninya merusak kebahagiaan anak sulungnya.
Tangan kanan Refanno menggenggam satu lembar kertas dari seorang penyidik.

"Saya tidak mempersoalkan tentang seksualitas kamu. Saya tidak mempersoalkan tentang bagaimana kamu menghadapi seksualitas kamu. Tapi, yang saya persoalkan disini adalah bagaimana kamu merusak seseorang wanita demi memuaskan hasrat seksualitas kamu." Kelit Refanno.

Zaidan yang sedang berdiri dengan kedua tangannya yang terangkat pun mendongak. Menatap Refanno dengan pandangan tajam, sedangkan Refanno sendiri membalas tatapan itu dengan tenang, bahkan tersenyum jumawa.

Obsidian coklat milik Refanno terus menatap lurus kearah mata Zaidan yang memerah.

"Memiliki harta berlimpah, memiliki 15 aset perusahaan, memiliki ayah yang sepertinya mencukupi materi dan kasih sayang kamu. Tapi kamu kenapa memilih jalan yang seperti ini?" Ayah David mencoba untuk bertanya dengan intonasi teratur. Tak ingin terlihat mengintimidasi dengan suara baritonnya. Biarlah lelaki didepannya ini merasakan cekikan intimidasi dari setiap lontaran yang ia berikan.

Refanno berjalan penuh dengan perhitungan.

Zaidan yang mendengarnya mendecih.
Ayahnya memberikan kasih sayang? Apa tadi? Omong kosong apa yang pria itu lontarkan tadi?
Bahkan semenjak ibunya meninggal, ia sama sekali tak pernah lagi merasakan kasih sayang sanh ayah.

Karena alasan itu pula ia ingin mencari lelaki lain hanya untuk kembali merasakan kasih sayang yang tertinggal dari ayahnya.
Namun bukan sebagai seorang ayah, tetapi memang sebagai seorang lelaki yang rela memberikannya segala hal yang ada di dunia.

"Kemarin saya koyak, ternyata kamu mendekati Jezia dengan modus agar dilirik oleh anak saya?" Tiba-tiba saja setelah mengatakan kata terakhirnya. Ayah David meledakkan tawanya.
Kalau David tau ini, pasti anak itu akan marah besar karena namanya menjadi bahan olokan diruang sidak.

"Wanita itu banyak, cara mendekati objek ketertarikan kamu juga banyak, tanpa harus menyakiti orang lain. Kalau kaya gini? Bukannya kamu dinotice malah kamu yang merasakan getah buruknya" Refanno sekilas menghela nafas.

Di Dalam Sangkar [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang