Zaidan & Faisal?

117 24 8
                                    

"kalo gue bilang gue suka lo gimana je?" Ucapan tiba-tiba Zaidan membuat Jezia tersontak.

"Kamu ngajak ketemuan buat gini doang dan?"

"Iya, gue suka sama lo je kenapa?" Lelaki itu merengsek maju mendekat kearah Jezia yang saat ini masih berusaha mencerna ucapan lelaki di depannya ini.

"Kita baru kenal 5 hari?"

Zaidan mengangkat alisnya.
"Why not?"

Jezia menggeleng sebentar. "Gak bisa"

Zaidan tak berkomentar, sedang Jezia justru pikirannya terbang pada David yang saat ini tengah jatuh sakit dirumah.

"bcs i don't like u" setelah mendengar ucapan yang terlontar dari Jezia, Zaidan justru mengernyitkan dahinya, semakin mendekat hingga bibir lelaki itu yang menempel pada ceruk leher Jezia yang terekspos bebas.

⏭️

Proyek pembangunan lorong bawah tanah sudah hampir 50% setelah perusahaan Nando mengebor ulang dari awal.

Saat ini pak Nando tengah mengawasi para karyawannya yang tengah bekerja di bawah terik matahari kota Surabaya.

Kemudian netranya mendapati salah satu partner bersaingnya datang ke lokasi dengan satu koper yang dibawa pria itu.
Pak Nando mengernyitkan dahinya heran, ada apa mereka datang tiba-tiba? Di lokasi proyeknya lagi.

Pak Nando mendekat, kearah salah satu "lawan" untuk proyek pembangunan kali ini.
Tangannya terjulur menepuk pundak pria yang bernama Faisal di depannya.

Faisal dari dulu memang saingan nya dalam dunia konstruksi, jadi tak heran jikalau pak Nando berjaga-jaga tentang datangnya Faisal di tempat proyek pembangunannya. Beraninya pria itu terjun langsung ke lapangan miliknya?

"Tadi aku disuruh kasih kamu estimasi biaya proyek dari kantor pusat. Katanya kemarin juga proyekmu roboh?" Ujar Faisal dengan nada sengak membuat pak Nando jadi merasa direndahkan dan di anggap tidak becus.

Pak Nando tersenyum tipis.

"Ada yang nakal sama proyek ku doang sal, juga terimakasih sudah repot-repot mau langsung terjun ke lapangan ku" pak Nando tertawa pelan dengan tangannya yang menjabat tangan Faisal.

Pak Faisal sendiri terlihat mengernyitkan dahinya setelah melihat banyaknya karyawan pak Nando yang gesit mengerjakan pembangunan besar-besaran yang mereka lakukan.

"Proyekmu sendiri sampai mana sal?" Pak Nando bertanya dengan pandangannya yang menatap penuh kearah pak Faisal yang saat ini terlihat seperti tengah memikirkan sesuatu.

"70 persen kurang lebih" kekehnya. "Ya syukurlah lah meskipun karyawanku tak begitu banyak seenggaknya proyek ku kali ini selesai lebih cepat dari dugaan awal"

Pak Nando terlihat terbahak lalu mengangguk paham. "Semoga proyek kali ini tidak ada yang curang ya sal, dan jangan sampai salah satu dari kita semua ada yang mengaitkan urusan pekerjaan ini dengan keluarga"

⏭️

David merebah dikasur setelah sarapan bubur yang disiapkan oleh Jezia. Tangannya mengotak-atik asal handphone serta mengelus-elus kepala biru yang saat ini ada di pangkuannya. Pikirannya berkecamuk, tiba-tiba saja merasakan feeling tak enak. Entah apa itu.

Di Dalam Sangkar [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang