Inbreeding

123 30 2
                                    

Malam ini pak Nando mendatangi salah satu acara peresmian dibukanya salah satu perusahaan. Pusat kementrian tiba-tiba saja ingin mengadakan persaingan antar perusahaan lain di bidang kontraktor dan proyektor.
10 perusahaan konstruksi raksasa dengan aset terbesar di Indonesia di masukkan kedalam list persaingan usaha yang sehat oleh beberapa jajaran kementerian.
Karena perusahaan besar pak Nando termasuk jadilah pak nando diikut sertakan dalam persaingan ketat ini.

Dari 10 perusahaan konstruksi besar mereka di minta untuk merombak ulang dan meratakan jembatan yang ada di salah satu tempat yang sudah ditentukan.
Mereka diberi tantangan untuk membuat jalur kereta api bawah tanah yang menghubungkan langsung dari negara Indonesia sampai ke negara Jerman yang merupakan pondasi perekonomian yang menghubungkan kedua negara agar memudahkan masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi.

Selain mereka mendapat tantangan. Ke sepuluh perusahaan tersebut harus berani mengambil konsekuensi jikalau ada proyek mereka yang tiba-tiba meledak atau hancur.

Mereka di beri wewenang bahwa semua ini adalah tanggung jawab mereka, jika mereka dapat menyelesaikan dan mendapatkan kemenangan, mereka akan di iming-imingi berapa aset dan juga akan di promosikan langsung oleh pihak yang sangat amat dapat membantu finansial mereka.

Pak Nando yang memiliki jiwa ambis pun merasa tertantang. Dengan membawa 100 ribu karyawannya jelas membuat pak Nando merasa lebih tenang dan yakin bahwa proyek kali ini perusahaannya lah yang akan menang.

Ke sepuluh perusahaan yang sudah di data menyetujui dan diberi wewenang bahwa mereka harus menggunakan cara yang adil dan sehat. Namun namanya juga persaingan. Pasti ada salah satu dari mereka yang akan melakukan cara curang bukan?

⏯️

Setelah acara makan malam dari beberapa perusahaan dan juga kementrian. Di suatu rumah megah yang terletak di Surabaya terdapat dua manusia yang berstatus ayah dan anak. Kedua ayah dan anak itu berdiskusi dan saling bernegosiasi juga mencari ide untuk memenangkan kompetisi yang di ajukan oleh kementrian.

"Perusahaan nando itu kuat kamu tahu kan? Ayah sudah beberapa kali di kalahkan olehnya" pria yang memiliki umur 50 tahun itu berbicara kepada anak laki-lakinya.

Sang anak mendongak seraya meminum kopi hitamnya.
"Lantas? Ayah suruh aku bagaimana lagi?"

Sang ayah terlihat terkekeh, meludah ke sembarang arah.
"Cari titik lemah keluarga Nando Zoldyk Lazuardy, ayah gak mau kita kalah lagi"

Mata sang anak terlihat menajam.
"Aku lagi yang harus cari titik lemah mereka dari nol? Bukannya keluarga itu memiliki satu anak yang sangat di jaga? Siapa tahu anak itu bisa dijadikan alat" sang anak terlihat memberi saran sembari menghisap rokoknya.

"Alat bagaimana? Anak lemah yang selalu di kurung sama di bodoh nando itu? Kamu sudah ayah besarkan dan sekolah mahal tapi masih tetap bodoh!" Makian itu terlontar dari mulut pedas sang ayah.
Sedang sang anak laki-laki mencoba menahan emosi.

Selalu saja dia di caci, di hina untuk hal yang tak sepatutnya ia lakukan.
"Aku dengar anak itu sekolah di kampus ladynan, jadi apa aku harus jadi anak mahasiswa lagi demi mendekati anak itu? Untuk ayah"

"Kau mau masuk ke kampus lagi? Lanjut S2?"

"ya.. hanya untuk mendekati dan menghasut anak nando saja" jawab lelaki muda itu santai yang dibalas kekehan seram oleh lelaki baya di depannya.

"Jangan di hasut" ucapnya tiba-tiba membuat lelaki muda itu kesal.

"Lebih baik pakai saja badannya, ayah tau kamu kekurangan wanita bukan? Pakai badannya, anak itu terlalu lemah dan pasti menjadi banyak menyindiri membuat Nando jadi heran tentang anaknya yang menjadi pribadi tertutup, lalu saat nando mulai lengah kita hancurkan proyeknya dalam sekelip mata" lelaki itu berucap dengan nada pelan di susul oleh lengkingan tawa yang mengerikan.

Di Dalam Sangkar [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang