Pacaran?

195 34 7
                                    

Sore ini kedua anak manusia berbeda usia sedang duduk di halaman belakang kediaman Lazuardy.
Iya, David dan Jezia saat ini tengah menjalankan kegiatan bimbel seperti biasa namun bedanya saat ini mereka belajar di ruangan terbuka.
Hawa baru agar lebih fresh katanya.

Duduk beralasan tikar berukuran sedang berbahan katun dengan meja belajar kecil serta biru yang entah kenapa hari ini David bawa kerumah Jezia untuk belajar bersama.
Namun tidak sesuai dengan ekspektasi david, belajar dengan hawa yang baru dengan tenang dan damai, saat ini justru Jezia direcoki oleh sikecil berbulu putih itu.

"Biyu diem dulu ah kakak mau belajar!"
"Biyu kamu rese banget deh"
"Biyu kamu kok nakal banget sih kamu tadi habis minum apasih rese banget"
"Kakak mau belajar biyuuuu KAMU JANGAN RESE DONGGG. SIT BIRU, SIT DOWN BIYU-!" suara pekikan kesal Jezia sedari tadi menghiasi David yang saat ini sibuk menontoni lakon dua makhluk berbeda jenis ini.

"PAKKKKK BIYU NAKAL NIH KURUNG AJA PAK KURUNG" oke mungkin ini terakhir kali David mendengar Jezia merengek heboh, karena David sudah tidak kuat lagi mendengar pekikan gadis itu.

David mendekat lalu berusaha mengangkat tubuh kucing mungil itu.
"Biru sini jangan ganggu" panggil David namun tak digubris oleh kucing itu.
Bukannya berjalan mendekat kearah David, biru-kucing berbulu putih itu justru semakin mepet ketubuh Jezia dan mengusakkan bulu-bulunya pada kaki Jezia dengan suara kucingnya yang menggemaskan, namun juga menyebalkan diwaktu yang bersamaan.

"Kakaknya lagi sibuk biru jangan nakal sini" David sekali lagi berusaha membuat kucing itu mendekat dengan tangannya yang menggenggam makanan biru.

"Giliran di kasih makanan aja mau kamu gendut!" Jezia mencibir kucing kecil itu saat melihat bagaimana kucing itu mendekat kearah David saat di iming-imingi makanan kesukaannya.

"Jezia jangan body shaming" David menegur seraya menggeleng-gelengkan kepalanya tegas.

"itu kan kucinggg"

"Iya tapi tetap gak boleh"

"TAPI BERCANDA DOANG"

"Tetap ga boleh"

"BILANG AJA KLO BUCIN BIRU WOOOOO"

"Memang"

Jezia membelalakkan matanya.
HEHHHHHHHHH DASAR!

Jezia memutarkan bola matanya jengah, lalu netranya menilik satu persatu soal yang ia kerjakan saat ini.

"Pak ini apa deh" Jezia tiba-tiba bertanya seraya menyodorkan soal pertanyaan yang diberikan kepada David tadi

David mendekat sedikit dengan biru yang berada di pangkuannya dengan nyaman.
"Caranya ada di buku kan kemarin sudah saya catatatkan. Sama aja modelnya cuma angkanya saya ganti" jelas lelaki itu yang dibalas anggukan pelan dari Jezia.

"Kok aku pusing ya"

"Saya mintakan obat bi Inah ya?" Tawar lelaki di hadapannya ini.

"Ga ah lagi males minum obat" jawab gadis itu yang dibalas anggukan pelan oleh lelaki di depannya.
Meski dalam hati lelaki itu sangat amat khawatir dengan gadis di depannya ini.

Mereka berdua menghabiskan waktu dengan belajar diluar ruangan bersama si kecil biru yang selalu membuat keduanya gemas.

Sedangkan dilain tempat terdapat sesosok wanita berpakaian minim dengan seorang lelaki berpakaian serba hitam didepannya.

Di Dalam Sangkar [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang