Cuddle?

209 36 8
                                    

Saat ini David, Chandra, dan jezia tengah makan di salah satu warung kaki lima di pinggir taman kota.
Memakan seporsi pecel ayam, soto babat dan satu porsi bakso.

"Masyaallah soto babatnya enak banget anjirt!" Celetukan Chandra dapat membuat David langsung memasang wajah face calm yang menyebalkan

"-_-" David memasang wajah lelah.

Kan sudah di bilang harus ngomong yang baik jangan ngomong kasar!
Iya awalnya pake masyaallah, akhirannya juga pakai anjirt lagi!

David mendengus, menginjak kaki Chandra yang berada di bawah meja sekeras mungkin.
"Apasih! Sakit bodoh!"

"Lo yang bodoh!"

"Dih rese lo ya, pulang-pulang gue cegat di ranjang lo!"

"HAH?" saat ini bukan David yang berteriak, namun jezia.
Iya gadis itu yang berteriak nyaring setelah mendengar penuturan Chandra tentang David.

"KALO NGEJOKES ITU YANG GAK ADA CEWEKNYA NDRA!" David ikut memekik panik, panik jikalau jezia berpikir yang aneh-aneh.

"HALAH BIASANYA WENDY JUGA IKUT NIMBRUNG SAMA KITA"

"IYA ITU PACAR LO BUKAN PACAR GUA!"

"OHHHH JADI JEZIA UDAH PACAR NIH? KIW KIW"

Lihat? Mereka meributkan hal yang sepele sampai-sampai David keceplosan mengucapkan hal keramat.

"APA SIH!"

"APASIH APASIH NGOMONG AJA SALTING LO"

"ENGGA!"

"HALAH ILER"

"IHHHHHHHHHHH" Kali ini jezia, telinga gadis itu rasa-rasanya mau pecah saat mendengar dua lelaki dewasa yang ada di hadapannya ini bertengkar tak jelas.
Ingat suara mereka itu berat! Dengan suara berat yang mereka miliki, mereka teriak-teriak nyaring di warung tempat mereka makan, ya jelas mereka mendapat atensi publik!.

"Bapak tuh ya udah tuaaaa kok ya masih berantemmmmm jelekkkkkkkkk" jezia merengek kesal, tangan mungilnya mengepal di meja makan yang mereka tempati.
Namun bukannya terlihat garang justru saat ini Dimata David, jezia berkali-kali ribu lebih menggemaskan.

"Bapak jelekkkk bapak jelekkkk udah tuaaaa jelek bangettt malu-maluin!"

"Saya gak tua, dia yang tua!" David memprotes dengan tangannya yang menunjuk tepat di hadapan muka lebar Chandra yang saat ini terlihat meledek.

"Kak Chandra juga jelekkkkk bangetttt mau pulang aku mau pulang!"

"Kamu panggil saya pak tapi panggil Chandra kak, maksud kamu apa je? Mau stop jadwal bimbel?" Alis david menukik tajam, memprotes seakan habis di curangi.

"TERSERAHHHH AKU MAU KE KAK ECA POKOKNYA BYE!" David panik, ia lantas berdiri dan buru-buru beranjak pergi serta tangannya yang tak lupa menyodorkan dua lembar uang bewarna merah kepada Chandra yang saat ini justru terbengong-bengong di tempatnya.
Mata belonya menatap David yang saat ini mengejar tubuh mungil jezia di antara keramaian kota Surabaya.
Dia menunduk, menatap semua makanan yang saat ini masih tersisa banyak.

"Anjing nih David"

⏯️

Langkah jenjang seorang laki-laki terlihat sangat tergesa-gesa. Dijaganya sebuah buket bunga berwarna ungu dan peach yang masih segar dari senggolan orang-orang yang tengah berlalu lalang di sepanjang koridor rumah sakit.
Tadi saat ia ingin mengejar tubuh mungil jezia namun ia tertinggal dengan langkah kecil gadis itu yang terasa begitu cepat,  matanya yang tiba-tiba menangkap satu stand penjual bunga di sekitar taman rumah sakit membuatnya urung mengejar jezia, justru lelaki itu berbalik badan dan menyempatkan diri untung membeli satu buket bunga bewarna ungu dan peach yang menurutnya cocok dengan kepribadian seorang jezia nadyra lazuardy.

Di Dalam Sangkar [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang