Langkah kaki jenjang pria itu menapak di setiap lantai lorong kampusnya.
Langkah kakinya terayun ringan diikuti oleh senyum manis di bibir tipisnya mampu membuat siapapun wanita yang melihatnya akan terpesona akan ketampanan dan suasana yang di bawa oleh pria itu. Banyak mahasiswa ataupun mahasiswi yang terheran-heran oleh tingkah pria itu yang mereka nilai berbeda dari biasanya. Jika biasanya pria itu terlihat acuh tak acuh, namun saat ini lelaki itu terlihat memancarkan gurat bahagia, siapapun yang melihatnya pasti merasa ikut terbawa suasana.Hari ini David akan menjadi panitia ospek mahasiswa baru yang di lakukan di universitas Ladynan. Salah satunya jezia, gadis itu akan mengikuti kegiatan ospek pagi ini.
Bahkan semalam David masih menyempatkan diri datang ke kediaman gadis itu untuk menyiapkan beberapa keperluan yang akan gadis itu bawa.
Ngomong-ngomong David memang salah satu anggota divisi logistik jadi para anggotanya memang sudah di jadwal untuk memimpin ospek pagi ini, ketambahan dia juga salah satu asisten dosen, mau tidak mau dia akan ikut berpartisipasi memimpin ospek hari ini.Saat ini ia sudah sampai di lapangan. Berdiri di ujung lapangan serta memantau banyaknya calon mahasiswa baru yang akan di ospek hari ini. Tapi tiba-tiba saja obsidiannya menangkap sesosok gadis yang semalam official menjadi kekasihnya.
Kejadian semalam masih teringat jelas dan selalu membuat jantungnya berdegup kencang karena salah tingkah.David memantau gadisnya dari kejauhan. Gadis itu terlihat sibuk memakai name tag yang sudah di sediakan oleh panitia.
Obsidiannya selalu memantau apapun pergerakan yang gadisnya lakukan, takut-takut jika jezia diperlakukan tidak layak oleh salah satu panitia yang ada disana.Matanya menyipit tajam saat melihat salah satu panitia yang dikenalnya mendekati jezia dengan gaya sok akrabnya.
Obsidian milik David menatap penuh awas kedua anak manusia berbeda gender itu tengah bercengkrama sampai akhirnya percakapan mereka berdua terputus oleh suara mic panitia yang menyuruh para mahasiswa baru untuk membuat barisan.David yang melihat adanya celah mulai berjalan mendekat ke arah jezia yang saat ini terlihat sedikit kebingungan.
Gadis itu pagi ini memakai kemeja bewarna putih serta rok span selutut berwarna hitam yang sempat David pilihkan tadi malam.
Kaki jenjang pria itu melangkah lebar mendekati jezia dengan tatapan tajamnya. Berusaha profesional."Pin yang sudah di sediakan pihak kampus mana?" Tanya david saat lelaki itu sudah berada tepat di depan tubuh jezia yang saat ini terlihat kebingungan.
Gadis itu terlihat mendongak, menatap obsidian David dengan takut-takut.
"Itu mas— eh kak mungkin jatuh? Tadi pagi saya sudah bawa kok serius!" Jezia berucap berupaya membela diri. Netra lembut gadis itu menatap obsidian David dengan takut-takut, tkut jika pria di depannya ini marah karena ulahnya yang ceroboh. Padahal tadi pagi saat mereka berangkat bersama, pin itu sudah disiapkan oleh David bahkan langsung di pasangkan oleh David secara langsung.David mendengus. Menatap para mahasiswa di sekitarnya yang tengah menontoni mereka berdua dengan pandangan ingin tau.
"Kamu lihat mereka, ceroboh gak?" Tanya lelaki itu dengan suara yang naik satu oktaf.
Jezia menunduk, menggeleng kecil.
"Engga.."Seketika David menipiskan bibirnya saat melihat gadis kesayangannya ketakutan. Batinnya berkata tidak kuat jika harus melanjutkan aksi marahnya kepada gadis itu, tapi apa boleh buat? Masih mending dia yang marahi dari pada panitia lain? Yang ada jezia akan di maki habis-habisan. Jadi mending David yang maju terlebih dahulu untuk menjalankan tugasnya sebagai panitia ospek untuk memberi teguran kepada jezia.
David tak mengeluarkan suara lagi. Saat ini tangan pria itu terlihat merogoh saku celananya. Tangannya merogoh untuk mencari satu benda yang dicarinya lalu menyodorkan satu benda kecil kepada jezia.
"Saya punya satu lagi, ambil" ujar David dengan tangannya yang menyodorkan benda kecil itu kepada jezia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Dalam Sangkar [COMPLETED]
Teen Fictionpretty good relationship!! David adalah salah satu asisten dosen disalah satu kampus ternama di kota Surabaya. Ia adalah seorang pemuda yang sedang merantau di kota tersebut. suatu hari ia di tawari pekerjaan sampingan oleh salah satu dosennya, un...