6# Kekasih

1.5K 25 3
                                    

Happy Reading All




















Satu bulan telah berlalu.

Semenjak dimana Alika menjadi kekasih dari seorang Farez. Gadis itu, benar-benar menutup diri dan menjadi sangat pendiam, bahkan lebih dari dulu yang pernah terjadi. Kedatangan Farez di kehidupannya, membuat semangat hidupnya semakin menurun. Sisil, sahabatnya itu pun tak bisa berkata apa-apa dan bahkan tak dapat membantu apa-apa. Gadis itu hanya akan ada stanby di sisi Alika, apabila gadis itu membutuhkan dirinya.

Namun, jika di hadapan keluarganya dan juga keluarga Farez, Alika akan terlihat bahwa dirinya baik-baik saja. Tak ada beban hidup, dan begitu bahagia menjadi kekasih dari seorang Alfarez Leonard. Seperti saat ini, dirinya dan Farez sedang di dalam mobil yang berjalan ke arah tempat restourant dimana kedua keluarga akan bertemu. Farez fokus pada nyetirnya, namun tangan kirinya terus saja menggenggam jemari Alika.

Alika yang risih, mencoba menarik tangannya itu. "Nyetir aja yang fokus," kata Alika.

"Sini tangannya!"

"Kamu harus fokus Al, jangan kemana-mana."

Alfarez terdiam sejenak.
"Kamu manggil aku apa?" tanya Alfarez.

"Al."

"Suka. Saya suka."

Alika kembali menarik tangannya.
"Jangan kemana-mana tangan kamu!" 

"Saya gak kemana-mana, tangan saya sama kamu juga disini doang, 'kan?!" balas Farez sedikit tinggi.

Alika menggertak giginya karena kesal dengan Farez. Lelaki satu ini memang sulit sekali jika di bilangin. Dan karena kekesalan Farez, lelaki itu memanfaatkan jalan sepi tersebut untuk berkebut-kebutan. Dengan rasa kesalnya pada Alika, ia lampiaskan dengan cara berkebutan. Sedangkan Alika hanya berteriak di dalam mobil, guna menghentikan tingkah Farez yang sangat berbahaya ini.

"AL! KAMU JANGAN GILA, AKU MASIH MAU HIDUP AL!" teriak Alika.

Sedangkan Farez, lelaki itu fokus pada jalanan malam di depan. Untungnya minim sekali pengendara lain, bahkan bisa di bilang hanya satu dua mobil yang lewat bersamanya. Alika menatap tangan kiri Farez yang dengan kuat menggenggam setir tersebut. Alika memejamkan matanya, ia lagi-lag nlharus mengalah. Memanglah, kebiasaan Farez yang setiap menyetir selalu menggenggam tangan Alika.

Mau tak mau, Alika pun mengambil tangan Farez untuk ia genggam. "Al!" Farez langsung menurunkan kecepatan laju mobil tersebut. Akhirnya Alika bisa bernapas dengan lega.

Sedangkan Farez, tersenyum smirk lalu menghadap ke Alika dengan mengubah senyum tampannya. "Thank's, Sweetie." Alika hanya fokus menatap jalanan di depan. Sedangkan Farez kembali menyetir dengan sembari menciumi punggung tangan Alika yang lembut.

Alika yang menatap hal tersebut, merasa sesuatu terjadi, ya ini aneh. Alika tak tahu ini apa.

°°

Pertemuan Alika dengan Mama Farez untuk yang pertama kalinya. Ya, Mama Farez baru saja kembali dari luar negeri karena mengurus orang tuanya yang sakit saat kemarin. Dan terpaksa harus meninggalkan anaknya satu-satunya, juga dengan suaminya. Saat pergi ke bandara, Farez dan Roger ikut mengantarkan sang Mama, namun ya kesananya hanya seorang diri.

Long Live The Psychopath [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang