12# Sudah Cinta?

837 19 1
                                    

Happy Reading All
















Alhasil, setelah perdebatan antara Sisil dan Farez. Pemenangnya ya... Ya sudah pasti Alfarez, siapa lagi. Lelaki itu selalu menang dalam perdebatan. Alika pun tak bisa ikut dengan Sisil ke birthday party teman mereka. Dan hanya Sisil lah yang berangkat, dan hanya menyalami Alika. Sedangkan Sisil, gadis itu terus saja mengoceh di dalam mobil karena kesal dengan, Farez.

Sedangkan Alika, gadis itu sedang membujuk Alfarez kekasihnya agar tidak marah lagi dengannya. Ya, Farez dari tadi hanya mendiaminya. Baru kali ini Alika di diami oleh Farez. Rasanya sungguh aneh, Alika tak suka. Alika lebih suka Farez yang marah-marah dan posesif, dari pada Farez yang pendiam seperti sekarang.

Alika duduk di atas sebuah karpet bulu, sedangkan Farez duduk di sofa rumahnya. Dengan masih asik bermain ponsel milik lelaki itu, Alika terus saja melantunkan rayuan-rayuan klasik kepada Farez. Dengan begitu, sebenarnya Farez ingin sekali tertawa namun ia ingin melihat effort Alika untuk meminta maaf padanya.

"Al. . . maafin aku, ya? Udah dong marahnya, aku capek tau ngoceh terus, kamu gak kasihan?" kata Alika. "Kamu sendiri yang bilang kalau aku sakit, kamu gak mau, 'kan? Nah kalau kebanyakan ngoceh kan bisa sakit, gimana tuh? Kamu tega?" tanya Alika.

"Minggir," ujar Farez dingin.

"Eh, mau kemana?!"

"Haus."

"Oh haus, oke oke oke, kamu disini aja, biar aku yang ambilin."

Farez rasanya sudah tak kuat, gadis itu selalu saja yang jalan jika Farez ingin mengambil sesuatu. Ini yang terakhir, Farez janji.

Farez menahan pergelangan tangan Alika. "Gak usah, saya sudah maafin kamu."

Alika berbinar-binar dengar Farez sudah memaafkannya.

"Serius?" tanya Alika, yang mendapati anggukkan dari Farez. "Terima kasih, Alfarez!!!" Alika memeluk Farez, hingga membuat Farez terkejut juga.

"Za," panggil Farez membuat Alika melepaskan pelukannya dan menatap, Farez.

"Hmm?"

"Saya perhatiin kamu udah mulai jatuh cinta ya sama saya?" Disaat ucapan itu terlontar, membuat Alika perlahan bangun dan terdiam di tempat. Farez yang melihat kelakuan aneh Alika menjadi ikut diam. "You, falling in love with me?" [Kamu jatuh cinta sama aku?]

Alika memundurkan langkahnya dan berjalan mendekati jendela. Gadis itu menatap jalanan kota yang sudah mulai ramai. Alika menggelengkan kepalanya pelan.

"Aku juga gak tau, Al," kata Alika.

Farez yang merasa tak puas dengan jawaban Alika, lelaki itu ikut berdiri dan sudah memandang ke arah Alika dengan tatapan yang tidak tentu.

"So, kapan kamu bisa cinta sama saya?! Selama ini saya selalu sabar nunggu kamu supaya bisa cinta sama saya! Tapi sekarang, why is it so hard for you to love me!" [Kenapa begitu sulit bagimu untuk bisa mencintaku!]

Farez mendekati Alika dan mencengkram lengan gadis itu. "Dengar, ya, Za! Until then, I will never let you go! Meskipun, kamu gak cinta sama saya. Karena Tuhan menciptakan kamu, for me! Cuma untuk saya!" [Sampai saat itu tiba, aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi]

Long Live The Psychopath [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang