37# Terungkap

446 9 0
                                    

Happy Reading All!




















Sebuah musik berjudul 'Perfect' melantun indah ditelinga Alika. Gadis itu sedang termenung dibalkon yang terdapat dikamarnya. Setelah ia lari pagi bersama kedua manusia itu, kini dirinya ingin bersantai menikmati sisa pagi menjelang siang ini.

"Apa aku terima aja tawaran Al?" tanyanya pada diri sendiri.

Sejujur-jujurnya, Alika memang sudah jatuh hati plek ketiplek dengan lelaki bernama Alfarez tersebut. Lelaki yang pantas disebut seorang psikopat itu telah membuat hati Alika porak poranda. Alika benar-benar jatuh cinta. Namun, apakah ia akan siap hidup berdampingan selamanya dengan lelaki gila satu itu.

Namun, kalau dipikir-pikir lagi. Alfarez mudah jika diajak berobat. Berobat dalam tanda kutip. Tapi bagaimana pendapat kedua orang tuanya mengenai hal ini. Orang tuanya belum mengetahui tentang siapa Al sebenarnya. Bagaimana sifatnya, selama ini yang mereka tahu Al adalah lelaki baik. Anak dari seorang bos diperusahaan sang ayah.

Entahlah, mungkin Alika akan pikirkan nanti soal itu. Tiba-tiba terdengar suara Alfarez yang telah kembali kerumah, dan langsung memanggil-manggil namanya. Dan sepertinya ia bertanya dengan seseorang.

"Alika dimana Ma?" Samar-samar Alika mendengar suara Alfarez.

Gadis itu segera bangkit dan mematikan musiknya, dan berjalan menuju pintu yang memang sengaja tidak ia tutup. Maka dari itu, suara Alfarez bisa terdengar.

"Al," panggil Alika dengan suara yang cukup pelan.

Seorang lelaki yang bernama Alfarez itu pun, memutar tubuhnya ketika sedang berhadapan dengan sang mama. Dan ketika melihat ada gadisnya didepan kamar. Ia segera berjalan menghampiri Alika.

Sesampainya dihadapan Alika, lelaki itu terus menatap gadis itu penuh puja. Tidak lupa serta memberikan senyuman terbaiknya dihadapan sang pujaan hati. Alfarez melirik kebelakang, ternyata mamanya sudah pergi.

"Ada apa Al?" tanya Alika.

Sedetik kemudian kalian tahu apa yang Farez lakukan? Farez mengurung Alika dipintu dengan sebalah tangannya. Dan hal itu membuat Alika sedikit terkejut dan berakhir tubuhnya menabrak pintu dibelakangnya.

"Al kenapa? Ka-kamu tadi ny-nya-nyariin aku?" tanyanya gugup.

"Kamu harus ikut saya nanti ke kantor Papa."

"Hah, mau ngapain?"

"Kita mau bicara-in tentang gedung pernikahan kita."

"Apa?"

Alika mendorong sedikit tubuh Farez. Dan gadis itu menarik lelaki tersebut untuk memasuki kamar.

Didalam kamar, Farez justru menjatuhkan tubuhnya diatas kasur. Alika diam sembari berdiri menatap lelaki dihadapannya. Harus bagaimana lagi dirinya bicara pada lelaki satu ini. Alika lelah Tuhan...

"Al," panggilnya.

"Hm?" balasnya.

"Kenapa kamu lakuin ini?" tanya gadis berambut cepol itu.

Long Live The Psychopath [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang