25# Melahirkan

745 16 1
                                    

Happy Reading All



























"Udah yuk, tidur lagi," ajak Sisil.

Alika hanya menganggukkan kepalanya. Pada saat Alika tiduran, dan akan menarik selimutnya. Tiba-tiba Kelvin berteriak memanggil namanya dan Sisil.

"Alika!!! Sisil!!!" panggil Kelvin dengan suara yang lantang.

Alika dan Sisil seketika langsung terbangun dari tidurnya. Saling memandang satu sama lain. Langsung setelah itu mereka bangkit dan berlari menemui, Kelvin.

Saat membuka pintu kamar, ternyata dibawah sana Kelvin sudah memapah istrinya yang terlihat kesakitan. Saat itu juga, mereka sadar bahwa ini sudah waktunya ibunya itu melahirkan. Langsung Alika dan Sisil tanpa berlama-lama lagi berlari ke bawah menemui Kelvin dan Nitta.

"Bu, Ibu tahan, ya, Bu," kata Alika menenangkan sang ibu.

"Iya nak, tapi perut Ibu sakit banget. . ." keluh Nitta.

"Tante, ini mungkin udah kontraksi, tante yang sabar, ya, kita langsung ke rumah sakit."

Kelvin kembali datang dan sudah mengambil kunci mobil. "Ayo Lik, Sil, kita bawa Nitta ke rumah sakit, sekarang juga!"

°°

Sesampainya dirumah sakit, Alika, Sisil dan Kelvin langsung membawa Nitta keruang persalinan. Disana Kelvin terlihat sangat khawatir dengan istrinya.

Alika peka sebagai anak, lalu mendekati sang ayah. "Ayah, harus tenang, ya? Biar nantinya persalinan Ibu lancar." Alika mengusap-usap pundak, Kelvin.

Kelvin membalas menggengggam tangan Alika dan menciumnya. "Makasih, Sayang."

"Om, tante mules dari kapan?"

"Jam setengah dua-an, Sil. Sebenernya tuh, tante kamu tuh belum tidur. Dia gak bisa tidur katanya, terus yaudah dia mondar mandir aja didalam kamar. Terus gak lama, ya, mulesnya dateng."

"Ayah jagain Ibu?"

"Seorang suami akan selalu sigap sama istrinya."

Alika tersenyum.
"Widih Ayah keren!" Alika memberikan dua jempolnya ke arah, Kelvin.

"Udah-udah, sini kalian duduk," ajak Kelvin.

Sesaat sudah duduk tak lama, suster keluar. "Kepada suami pasien, bisa ikut saya masuk?"

Kelvin seketika berdiri, dan langsung mengikuti langkah kaki sister tersebut.

"Ada apa, ya, sus?"

"Ini pak, Bu Nitta minta suaminya untuk menemaninya persalinan."

"Oh, oke."

"Silahkan dipakai pak."

"Makasih."

Sedangkan diluar, Alika dan Sisil terus sama-sama saling menguatkan. Terus berdoa agar persalinan adik mereka lancar. Lalu, setelah Kelvin masuk hampir setengah jam. Tak lama suara tangisan bayi menggema didalam ruangan persalinan orang tuanya.

Long Live The Psychopath [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang