Happy Reading All
Didalam pesawat, Alika terus mengeluarkan air matanya. Sebenarnya, Alika tak tega jika harus meninggalkan manusia dikota tersebut. Namun, karena keadaan yang mengharuskan Alika pergi dari sana. Alika mengucap kata perpisahan dengan Farez, hanya melalui hati.
Jika Farez benar-benar masih mencintai dirinya, pasti Farez bisa merasakannya.
Seorang wanita mengelus-elus pundak kanan Alika, yang masih setia memandang keluar jendela pesawat.
"Gak papa nangis aja, sepuas kamu. Aku percaya setelah ini kamu pasti kuat." Manusia yang mengucapkan kata itu apakah kalian bisa menebaknya?
Yap, benar. Itu adalah Sisil.
Gadis itu bertekad ingin menemani Alika pergi menemui kedua orang tuanya. Sisil tak akan tega jika membiarkan Alika pergi sendirian. Lagi pula, dirinya juga ingin melihat bagaimana kondisi ibu dari seorang, Alika.
Alika terus menangis, dan menoleh ke arah Sisil. Sisil yang peka, langsung menarik Alika masuk kedalam pelukannya. "Hiks. . . Sil, pasti Al kecewa banget sama aku. Aku udah janji gak akan pergi ninggalin dia, tapi nyatanya aku pergi juga, Sil. Aku pergi tanpa Al disamping aku."
"Aku takut Al marah sama aku."
"Hei, Aza! Sekarang Al itu udah gak peduli sama kamu, dia sekarang lebih fokus sama sepupu dan anaknya yang baru lahir itu. Aku yakin, kamu pergi pun lelaki itu gak bakalan tuh nyariin kamu, apalagi sampai marah dan kecewa sama kamu."
"Sil, kita gak tau isi hati orang."
"Tapi aku bisa menebak isi hati Psikopat itu."
Sisil terus memeluk Alika, dengan tangannya yang terus menenangkan sahabatnya tersebut. "Aku gak tega lihat mama, apalagi--."
Flashback on
"Mau kemana kamu?" tanya Roger ayah Farez.
"Papa," gumam Alika.
Selina menatap suaminya yang baru saja tiba.
"Pa, Alika Pa, anak kita—.""Kenapa? Beraninya kamu buat istri saya nangis," kata Roger.
Alika ikut meneteskan air matanya, bukan karena takut. Tapi karena melihat pipi Selina yang penuh dengan air mata.
"Pa, a-aku minta maaf. Aku mau izin pamit sama Mama, sama Papa, dan sama semua orang dirumah ini. Aku mau pergi nyusulin orang tua aku disana, Pa."
"Buat apa?!" tanya Roger.
"Pa, Ibu aku, dia sebentar lagi akan melahirkan, dan aku sebagai anaknya mau gak mau harus dateng."
"Dengan keadaan seperti ini?"
"Pa, aku—."
"Kamu gak mikirin orang yang kamu tinggalin?"
"Pa—."
![](https://img.wattpad.com/cover/299258219-288-k961192.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Live The Psychopath [END]
RomanceWarning 17+ ⚠️ [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Sebuah malapetaka menghampiri seorang gadis yang bernama Alika. Bagaimana tidak, sedang hidup dalam kedamaian, sebuah kejadian merebut semua rasa damai dalam kehidupan Alika. Ingin menyesal, untuk apa? Semua s...