45# Ternyata Ini

332 13 0
                                    

Happy Reading All
























Alika sangat terkejut, melihat Dragon yang sudah terkulai di lantai. Alika yakin, itu ulah Farez. Jika bukan dia, siapa lagi. Alika meneriaki nama Farez. Dan suara Alika reflek membuat Farez menoleh ke belakang.

"AL!" teriak Alika.

"Aza," gumam Farez.

Alika menutup mulutnya, sembari menatap Dragon yang terkulai di lantai. Alika berlari mendekati Farez. Lalu gadis itu mendorong Farez. Gadis itu marah dengan Farez. Kenapa harus menggunakan cara kekerasan seperti ini.

"Kamu udah gila ya Al!" bentak Alika. "Kamu tau gak! Dragon bisa mati kalau kamu terus pukulin dia!"

Alika beralih menatap Dragon.
"Dragon kamu gak papa?" tanya Alika.

Farez semakin dibuat terbakar api cemburu. Melihat kekasihnya menolong Dragon dan ada sentuhan disana.

"AZA!" bentak Farez.

"Apa?! Kamu mau cemburu?! Bukan waktunya buat cemburu Al! Sekarang aku minta sama kamu, bawa Dragon ke rumah sakit. Sekarang!" ucap Alika.

Farez mengepalkan kedua tangannya.
"Ini yang katanya peduli?" ucap Farez tiba-tiba.

Jujur, Alika masih belum paham. Ada apa diantara Farez dan Dragon. 

Ucapan Farez itu bukan ditujukan untuk Alika. Karena pandangan lelaki itu menatap Dragon. Entahlah, ada apa dengan Dragon. Kenapa lelaki itu hanya diam saja. Alika harus bertanya kepada Mama dan Papa Farez. Sebenarnya ada apa ini?

Dan Mama juga Papa entah sekarang dimana. Keduanya justru tidak menyusul Farez disini.

"Al, kamu gak bisa emang ngomong baik-baik? Gak usah pakai kekerasan gini. Bisa, 'kan?" tanya Alika.

"Gak."

Alika tak paham dengan pola pikir Farez. Gadis itu menggelengkan kepalanya. Kemudian, kembali ia membantu Dragon untuk bangkit.

"Aza! Jangan coba-coba bantuin dia!" gertak Farez.

"Apasih kamu Al!"

Dragon yang paham dengan sifat Farez. Seketika menolak bantuan Alika. "Saya bisa sendiri."

Ya ampun, ini ada apa sih sebenernya, batin Alika.

Dragon kembali bangkit dan berjalan mendekati Farez. Lelaki dihadapan Dragon ini napasnya masih memburu.

Alika yang was-was. Takut Farez kembali melayangkan pukulannya. Gadis itu berjalan mendekati keduanya.

"Saya minta maaf Rez. Maaf karena nutupin ini semua."

Farez tak ada reaksi apapun.

"Semua ini permintaan Om Roger."

"Jadi. Kamu lebih berpihak ke Papa saya sekarang?" tanya Farez dingin.

"Bukan. Sebenernya, saya kurang setuju sama permintaan Om Roger. Saya gak mau nutupin hal itu ke kamu Rez. Tapi—."

"Tapi apa, hah?!" Farez menarik kerah Dragon.

Alika dengan sigap memisahkan tangan Farez dari kerah baju Dragon. "Al, jangan Al udah! Udah— Akhh!"

Sialnya, dagu Alika tersikut oleh Farez. Gadis itu sampai terpental ke dinding yang tidak jauh dibelakangnya.

"AZA!"

Farez segera mendekati Alika. Lelaki itu sangat terlihat panik bukan main. "Sayang, maafin saya, maaf."

Long Live The Psychopath [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang