49# Farez Kontrol

222 9 0
                                    

Happy Reading All
























"Aku mau cepet-cepet ketemu kamu Sil!"

"Emang ada apa sih? Kedengerannya kamu heboh banget."

"Ini penting, ini menyangkut kamu juga."

Deg.

"Menyangkut aku Lik?" tanya Sisil.

Alika menganggukkan kepalanya.
"Iya Sil, kita harus secepetnya ketemu."

"Tapi, tapi gimana caranya?" tanya Sisil. "Emang disana udah selesai semua urusannya?" tanya Sisil, lagi.

Alika terdiam sejenak disebrang telepeon sana. Gadis itu belum siap jika menceritakan semuanya dengan Sisil sekarang. Tapi, tak ada salahnya jika ia bicara kalau Farez sudah bertemu dengan orang tua kandungnya.

"Semuanya udah selesai Sil, Alfarez juga. . . dia udah ketemu sama orang tua kandungnya. Semua yang cari tau kebenarannya itu Papa sama Dragon," jelas Alika.

"Syukurlah, kamu serius Lika?! Farez udah ketemu sama orang tua kandungnya?" tanya Sisil.

"Iya Sil."

"Ya ampun, tiba-tiba aku ikut lega tau."

Alika terdiam lagi.

Farez itu Geo Sil, Geo, sahabat kecil kamu dan kita, batin Alika.

"Iya, aku juga."

Sisil terdiam sejenak disebrang sana.
"Bentar, kamu kenapa kayak lesu gitu? Kamu gak seneng Farez ketemu orang tua kandung dia? Atau kenapa? Ada masalah disana? Hah? Bilang Lika!" ucap Sisil.

"Enggak Sil, gak papa kok. Aku disini baik-baik aja. Aku juga seneng, akhirnya Farez bisa ketemu sama orang tua kandung dia. Kamu jangan mikir aneh-aneh," ucap Alika.

"Oh gitu, ya syukur deh kalau gitu. Yaudah, kayaknya kamu udah ngantuk berat. Mending sekarang kamu tidur," kata Sisil.

"Iya Sil, bye?"

"Byebye Lika."

Tut!

Alika mematikan sambungan teleponnya. Gadis itu merebahkan tubuhnya diatas kasur queen size itu. Gadis itu mengambil bantal guling, kemudian ia peluk dan menghadap ke kanan.

Dia belum ingin tidur. Gadis itu masih terus berkutat dengan pikirannya. Alika bingung sekarang harus gimana. Dia sudah jatuh cinta dengan Farez. Namun, jika ditarik ke masa lalu. Ia tidak boleh jatuh cinta dengan Farez. Farez itu Geo, milik Sisil.

Jika Sisil tahu yang sebenarnya, gadis itu pasti kecewa dengannya.

Tiba-tiba, air mata mengalir melewati hidungnya karena posisinya yang miring kanan.

"Aku gak tau harus gimana sekarang," ucap Alika ditengah tangisnya.

Gadis itu semakin kuat memeluk guling. Sampai ketika. Suara ponselnya kembali berbunyi. Saat dilihat, itu panggilan dari Farez. Ya, lelaki itu ada dikamar, kenapa melepon Alika?

Long Live The Psychopath [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang