47# Farez Yang Sebenarnya

241 5 2
                                    

Happy Ready All


























Alika yang baru saja turun dari tangga, seketika langsung dipanggil oleh Selina.

"Alika, sini nak."

Gadis itu pun menurut. Gadis itu berjalan mendekati Selina, Roger dan Dragon. Ya, lelaki itu pagi-pagi sudah berada disana.

Alika memilih untuk duduk disebelah Selina. Gadis itu celingak celinguk seperti mencari sesuatu.

"Al, belum pulang Ma?" tanya Alika.

Selina menggelengkan kepala.
"Belum, Sayang. Tapi kata Dragon, Farez ada kok diapartemen."

"Al baik-baik aja kan Dragon?" tanya Alika.

Dragon menganggukkan kepalanya.
"Baik, semoga."

"Kok semoga?!" kata Alika.

"Ya saya gak tau. Farez gak keluar kamar."

Alika menghela napasnya.
"Gak papa, Sayang, Mama yakin kok. Farez pasti baik-baik aja."

Selina mengusap surai hitam Alika. Kemudian, mulai Roger yang membuka suara.

"Alika."

"Iya Pa."

"Dragon berhasil mencari tau siapa Farez sebenarnya."

Pandangan mata Alika spontan langsung menoleh ke arah Dragon. Mencari jawaban apakah benar yang dikatakan oleh Roger. Yang ditatap mulai membuka suaranya.

"Bener. Saya berhasil cari tau siapa Farez sebenernya."

"Siapa Dragon?! Farez itu siapa? Farez Gio, 'kan?!" cecar Alika.

Dragon menatap lurus ke arah Alika. Lelaki itu menatap dalam kedua bola mata Alika. Kemudian, lelaki itu menggelengkan kepalanya.

"Bukan."

Air mata Alika menetes mengenai pipinya yang putih. Tangannya seakan gemetar ketika mendengar kata 'bukan' yang keluar dari mulut Dragon. Apa yang Dragon maksud bukan? Bagaimana mungkin Farez itu bukan Gio.

"Farez adalah Geo, ya bukan Gio."

Tangis Alika seketika kejer. Selina yang berada disebelahnya, langsung memeluk gadis tersebut. Tangisan Alika terdengar begitu pilu. Seperti ada sesuatu yang sangat sakit Alika rasakan.

"Gio. . ." Tangis Alika semakin kejer.

"Sayang, sabar nak. Kita dengerin dulu penjelasan Dragon, ya?" ucap Selina.

"Hiks! Gimana bisa? Hiks, Farez itu bukan Gio!" ucap Alika disela tangisannya.

"Alika. Yang tewas itu Gio, bukan Geo. Saat itu, hasil forensik salah. Dia kira itu Geo, namun nyatanya itu adalah Gio. Saya kurang tau, kenapa dokter gak terus terang kalau mayat itu adalah Gio, bukan Geo. Tapi yang saya tau, ya itu. Farez itu Geo, bukan Gio."

Alika mengeratkan pelukannya pada Selina. Gadis itu menyembunyikan wajahnya di dada Selina. Wanita yang memeluk Alika ikut meneteskan air matanya. Tangannya terus mengusap punggung dan surai hitam Alika.

Long Live The Psychopath [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang