44# Dragon? Ada Apa?

340 9 0
                                    

Happy Reading All

























Farez dan Alika telah kembali pulang. Keduanya memasuki pintu rumah dengan suasana diam. Diruang tamu, sudah terdapat Mama dan Virly. Papa seperti biasa, pria dewasa itu masih harus bekerja.

"Farez." Mama bangkit dari sofa dan menatap Farez anaknya.

Alika mengangkat kepalanya dan menatap Mama Selina. Kemudian, tak lama beralih menatap Farez di depannya.

"Kalian darimana? Kok malem baru pulang?" tanya Mama.

Farez menolehkan kepalanya ke arah Alika. Gadis itu yang mengerti segera menjawab pertanyaan Mama.

"I-iya Ma, tadi ada yang kita kunjungin diluar."

Selina mengerutkan keningnya.
"Ngunjungin siapa?" tanya Selina.

"Emm, itu—."

"Farez ke kamar dulu." Farez pergi meninggalkan ketiga insan itu disana.

Alika segera berjalan mendekati Mama dan Virly. Alika menyentuh tangan Mama dan mengusapnya pelan. Kemudian mengajak Mama untuk duduk.

"Maaf ya Ma, kita gak bilang mau kemana."

Mama menganggukkan kepala.
"Mama gak tau kalau Farez ikut sama kamu."

Alika tersenyum manis.
"Iya Ma, Farez ikut aku. Tadinya aku udah larang Farez, tapi Mama tau sendiri kan Farez gimana."

Selina hanya mampu menganggukkan kepalanya. Ya, Selina tahu bagaimana sifat anaknya. Yang ingin selalu bersama dan berdekatan dengan Alika.

"Kalian udah coba cari orang tua kandung Farez?" tanya Virly.

Alika beralih menatap Virly.
". . ."

Alika terdiam mendengar pertanyaan Virly.
"Itu dia Virly. Aku sama Farez bingung, kita harus mulai darimana buat cari orang tua kandung Farez. Sedangkan kita aja gak ada yang tau asal-usul Farez, 'kan?" kata Alika.

Selina terdiam sejenak, lalu mengucapkan sebuah kalimat yang membuat Alika terkejut.

"Sebenernya Mama sama Papa udah nemuin dimana orang tua kandung Farez."

°°

"Iya Sil, mungkin aku belum bisa pulang ke Jogja selama Al belum berhasil ketemu sama orang tua kandungnya."

Sisil menganggukkan kepalanya disebrang sana. "Tolong bilangin sama Ibu dan Ayah, ya."


"Iya pasti. Kamu disana fokus buat bantu Farez aja. Urusan di Jogja, kamu serahin aja sama aku."

"Makasih banyak ya Sil. Aku gak tau kalau gak ada kamu bakal gimana. Aku pokoknya minta maaf yang sebesar-besarnya—."

"Iya! Minta maaf terus, belom lebaran juga."

Setelah itu, mereka pun berbincang panjang lebar. Juga dengan hal yang Alika alami hari ini. Jujur rasanya lelah sekali hari ini. Emosinya terkuras habis karena terus menangis.

Long Live The Psychopath [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang