35# Kamar Farez

528 12 0
                                    

Happy Reading All


























Farez menyeret Alika dan mendorongnya ke atas kasur. "Tiduran!" perintah Farez.

"Al, kamu mau apa Al."

"Saya bilang tiduran!"

Alika tidak ingin sesuatu yang ia pikirkan justru semakin sulit untuk dipikirkan. Alhasil, Alika tiduran di kasur king size tersebut. Dengan menutup kedua matanya, didalam hati Alika terus merapalkan doa-doa. Agar supaya Tuhan membuka hati Farez, untuk tidak melakukan hal keji itu lagi.

Alika merinding, bukan, bukan karena apa-apa. Tapi... Ketika Alika membuka matanya dan melihat kesampingnya, ternyata disana sudah ada Farez yang tidur memeluk dirinya.

"Akhhh!" teriak Alika.

Gadis itu bangkit dari tidur, dan berdiri menjauh dari kasur. "Alfarez, kamu udah gila? Kamu mau ngapain?"

"Kenapa? Emang ada yang salah?"

Alika menggelengkan kepalanya tanda tak mengerti dengan jalan pikir Alfarez. Alika segera berlari kecil mendekati pintu, Farez cepat-cepat dan yeah, karena langkah Farez sangat cepat dan juga besar tentunya bisa menghalangi gadis itu.

Dalam hati Alika. Kapan bisa lari dari Al, Tuhan? batin Alika.

Farez menghadang Alika dengan menghalanginya dengan satu tangannya. Dan satunya lagi, ia simpan di pinggangnya.

"Al, ak-aku mau. . ."

"Mau apa?"

"Aku mau keluar," cicit Alika.

"Gak bisa!" Farez menggendong Alika ala bridal style.

Alika terkejut, ia terus berpegangan pada pundak dan leher belakang Farez. "Al kamu mau ngapain sih? Aku gak mau kamu macem-macem ya Al?!" tuding Alika.


"Saya gak akan macem-macem, saya cuma mau satu macem."

"Ya ampun Alfarez, kamu jangan gila kenapa?"

"Kenapa? Saya emang udah gila, gila karena kamu." Farez mengecup kening Alika.

"Turunin aku gak?"

"Gak."

"Al."

"Aza."

Alika meronta didalam pelukan Farez, ia tidak ingin seperti ini. Jangan-jangan Farez ingin melakukan itu, karena ia tidak ingin diajak menikah. Jadi, Farez menggunakan cara licik untuk dapat menikahinya lebih cepat. Oh astaga, tidak tidak tidak.

"Al turunin aku turunin aku turunin aku!"

"DIAM AZA!" Farez berteriak, membuat ruangan hening dan sekaligus membuat Alika terdiam terpaku.

"Saya gak akan macem-macem sama kamu."

Alika hanya diam menatap mata Farez yang juga sedang menatap dalam ke mata Alika. "Saya gak akan kurang ajar sama kamu," ucap Farez dengan kaki yang terus melangkah.

Long Live The Psychopath [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang