"Aku sudah membaca file yang kamu kirimkan, Stern. Jadi mereka mendapatkan kasus yang merembet ke dua Moutuber famous. Masalahnya tidak hanya ada pada Arun Derunadel. Ini permainan harga diri dengan Rado sebagai pihak provokatif."
[Kamu paham maksudku kan, Watson? Aku rasa Rado menderita Sindrom Megalomania, tapi kupikir bukan hanya sekadar itu.]
Note: Megalomania, sebuah keyakinan pada diri seseorang bahwa dia memiliki kebesaran, keagungan, atau kekuasaan.
"Kamu benar, Stern." Watson mengangguk. Mereka berdua tengah menelepon via Line.
Sherlock Pemulung, eh salah, Pemurung maksudnya. Cowok itu menopang dagu. Roda di otaknya mulai bergerak.
Narcissistic Personality Disorder. Sindrom Schadenfreude. Megalomania manipulatif. Delusi Grandiose. (Isi otak Watson saat ini).
Narcissistic Personality Disorder. Sindrom Schadenfreude. Megalomania manipulatif. Delusi Grandiose. (Isi otak Watson saat ini).
Watson membuka folder tentang fakta-fakta megalomania yang tertulis di kepalanya.
Penderita Megalomania sering bersikap manipulatif untuk meraih kekuasaan. Merasa serba bisa. Berusaha 'menguji' orang lain dengan tujuan membandingkan dirinya sendiri dan orang tersebut, namun selalu merasa lebih baik dari orang yang bersangkutan. Benar, ini dia yang Watson cari.
"Aku pikir gangguan itu sudah bercabang. Ini Megalomania Manipulatif. Para polisi salah menangkapnya karena Rado berpenampilan seperti Arun." Watson berkata datar.
[Kenapa kamu berpikir begitu?]
"Arun menerima tantangan Rado untuk memotong tangan kiri orang lain, kan? Aku rasa target Arun akan memanggil polisi dan di situlah Rado menyaru. Dia membuat para polisi sibuk agar Arun berhasil melakukan tindak kriminal. Dia berniat menjatuhkan Arun ke lapas remaja."
[Aku heran kenapa banyak remaja menghabiskan masa mudanya dengan tajuk populer. Seolah tidak ada kegiatan lain.]
"Aku tidak setuju, Stern." Watson membaca kertas formulir latar belakang Arun. "Dia memiliki seorang adik yang menderita Down Syndrome sehingga harus dirawat di rumah sakit. Arun mencari uang di Moutube demi membayar uang terapi. Apalagi dia berutang dengan bunga yang terus bertambah saat prosedur terapi pertama."
Note: Down Syndrome, kelainan genetik yang menyebabkan penderitanya memiliki tingkat kecerdasan rendah dan kelainan fisik. Berpotensi memicu penyakit jantung.
Setelah mengatakan itu, kata 'terapi' membuat Watson refleks menyentuh leher secara impulsif. Suaranya sudah kembali, namun dia belum dapat berbicara konstan atau berteriak. Ini memakan waktu.
[Apa yang harus kita lakukan, Watson?]
"Tidak ada," jawab Watson. Lagi pula dia di New York. Sementara Hellen di rumah sakit jiwa di kota yang cukup jauh dari Moufrobi.
"Kita hanya perlu memberi support pada tim detektif Madoka yang baru."
[Kamu kapan pulang?] Hellen mungkin sekitar satu bulan lagi hipnoterapinya berakhir.
"Setelah masalahku selesai." Kini mata Watson menatap formulir pendaftaran Saho yang dikirimkan oleh King. Berdeham pelan.
"Btw Stern, aku mau minta tolong. Bisakah kamu mencarikan biodata seseorang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Detective Moufrobi : Animals Crisis
Mystery / ThrillerBUKU KEDUA dari 'Kisah Watson' {WARNING: It is advisable to read the first book!} Watson pulang ke kota asalnya, New York. Hal itu meninggalkan jejak kentara bahwa Klub Detektif Madoka kekurangan orang. Tapi tidak mengapa, tak ada kejadian serius ya...