Hellen baru saja tiba di kamar inap King, namun dia sudah disuguhi pemandangan menyedihkan. Tampak Chalawan histeris karena King mencoba bunuh diri dengan menyuntikkan 10.000 unit heparin. Cairan itu bisa meledakkan pembuluh darahnya.
"Kamu pikir apa yang sudah kamu lakukan?" geram Chalawan mencengkeram bahu anaknya yang hilang akal itu. Andai dia telat datang memeriksa, mungkin saja King sudah mengalami serangan jantung.
Cowok itu sama sekali tidak mendengar, matanya tidak fokus, terlihat kosong. Tingkat kesadarannya turun ke level satu.
"Tatap aku." Chalawan menangkup wajah King agar memperhatikannya. "Aku tidak peduli tentang Paul, senang mendengar dia masih hidup, tapi aku tak peduli. Putraku hanya kamu seorang, King."
"Meski dia King Krakal yang asli? Meski aku King Krakal yang palsu? Hahaha..."
"Dengarkan aku, kamu adalah King Krakal. Paul Procyon tidak ada hubungannya denganmu. Kamu King, bukan Paul."
"Seharusnya aku lah yang mati, hahaha... Tapi seseorang menggantikanku..." Di bawah tatapan kosongnya, bulir air hangat mengalir turun, terkekeh miris. "Ini sangat tidak adil. Kenapa harus Crown? KENAPA HARUS GADIS ITU?! APA SALAHNYA? KENAPA BUKAN AKU SAJA YANG MATI?"
"Tenanglah, Nak. Kamu harus tabah."
Grek! Pintu kamar tergeser ke samping. Hellen menoleh, membulatkan mata. Tak hanya dia, Chalawan pun terhenyak di tempat. King berhenti menangis, menatap tak percaya. Apa-apaan ini?!
"Sayang..."
Chalawan berdiri dengan lemas. "P-Pasha? K-kenapa kamu masih hidup?"
Sialan! Hellen mengumpat dalam hati. Pasha sudah siuman dari operasinya? Bukankah ini terlalu cepat?! Jangan sampai King...
Yang Hellen takutkan langsung terjadi. Cowok itu segera melompat dari ranjang, menatap Pasha ganas.
"Kenapa kamu bisa hidup? Aku ingat tidak ada pendonor jantung. Jangan bilang... Tak mungkin... Jangan-jangan..." lirihnya seketika teringat Violet. Rasanya ada menghantam King membuat hatinya terasa remuk.
"King sayang..."
"KENAPA?! ITU JANTUNG VIOLET! KAMU TAK BOLEH MENGAMBILNYA!" jerit King menepis tangan Pasha yang ingin memeluk, lantas memukul-mukul dada Pasha. Meracau. "KELUARKAN ITU! KEMBALIKAN JANTUNG VIOLET! KAMU TAK BISA MELAKUKAN ITU! JANTUNG ITU MILIK CROWN! KEMBALIKAN!"
Pasha tak berniat melawan. Lagi pula yang King katakan benar. Dia mencuri jantung seseorang. Dia tidak pantas hidup.
"Kenapa kalian tega... Crown..."
King pun ambruk, mengalami kejang. Chalawan kembali ke realitas dan menghampiri King yang dipapah oleh Pasha.
"King? King! Bertahanlah, Nak! Dokter!"
Hellen mengecek apa yang terjadi pada tubuh cowok itu. Selain kejang, King juga memuntahkan air liur yang ganjil.
Akhirnya dokter King masuk ke dalam ruangan setelah Pasha menggendong cowok itu kembali berbaring ke ranjang.
"Dokter, tanda-tanda vitalnya melemah! Pasien mengalami Syok Neuroganik!"
[Note: Kondisi ketika darah tidak dapat mengalir dengan normal ke jaringan tubuh akibat kerusakan pada sistem saraf.]
"Injeksikan manitol padanya." Beliau memasang stetoskop ke telinga, beralih memeriksa ritma jantung King.
[Note: Sebuah cairan infus yang digunakan untuk mengurangi tekanan dalam otak (tekanan intrakranial), tekanan dalam bola mata (intraokular), dan pembengkakan otak (cerebral edema).]
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Detective Moufrobi : Animals Crisis
Misterio / SuspensoBUKU KEDUA dari 'Kisah Watson' {WARNING: It is advisable to read the first book!} Watson pulang ke kota asalnya, New York. Hal itu meninggalkan jejak kentara bahwa Klub Detektif Madoka kekurangan orang. Tapi tidak mengapa, tak ada kejadian serius ya...