08. Tertangkap Basah

1.5K 128 20
                                    

Disebuah kompleks perumahan terlihat beberapa Ibu–ibu kompleks yang sedang merumpikan atau menggosipkan sesuatu terkejut lantaran ada acara lari–larian dari beberapa remaja–remaja yang kelewatan gantengnya.

"Ha, ha, cuy! ber--henti du--lu na--pa ha, mengas nih gue!" Kata pemuda yang sedang memperbaiki posisi kacamata visornya.

"Nggak bisa ha, ha, Istirahat Lar! Kita harus ha, ha, cari mereka bertiga sekarang juga!" Bantah Glacier.

"Yah, tapi ha, ha, Capek tau! Dari tadi lari–larian sana–sini ngejer mereka terus! Udah kayak Polisi lagi ngejer maling aja!" Protes Solar.

"Ha, Yah udah 4 menit aja ya? Hanya 4 menit aja kita istirahat, udah itu cari lagi mereka sampe ketemu!"

"4 menit ya? Ya, udah deh, iya-iya mau!"

Selama 4 menit ke 24 pemuda itu duduk dijalanan aspal tersebut, mengatur nafas mereka yang masih tercekat akibat berlari–larian tadi.

Beliung, Gentar berdiri dari acara duduk dijalanan mereka, beberapa pemuda yang masih terduduk karna lelah akibat berlari–larian tadi pun akhirnya kebingungan kenapa dua manusia sinting ini tiba–tiba saja berdiri?

"Mau kemana kalian?" Tanya Blizzard.

"Mau mendekati Ibu–ibu yang lagi ngerumpi itu kesana," Kata Gentar seraya menunjuk beberapa Ibu–ibu yang tadi nya sempat kaget karna kedatangan mereka semua, namun beberapa menit dari situ, situasi nya kembali seperti semula, sebelum mereka datang kesini.

"Mau ngapain sih?! Mau nikahin Tante–tante yang udah punya Suami hah?!" Amarah Gempa.

"Kagak lah! Kami cuman mau ngedengerin mereka gosipin apa gitu," Jelas Beliung.

"Ngapain dengerin Ibu–ibu gosip?! Kagak punya kerjaan lain apa kalian? Inget ki–"

"Yah ampun Tan, kan cuman mau tau aja, apa yang mereka gosipin aja gitu. Lagian kayak seru banget deh, sampai kita nih ya para cogan–cogan aja dikacangin sama mereka semua, padahal setau gue kan Ibu–ibu itu maniak cogan ya!" Potong Gentar.

"Hadeh, kalian ini remaja teraneh yang pernah gue temuin, sepanjang hidup gue!" Kata Solar.

"Yee, kan namanya juga orang kepoan, lagian lo gak kepo apa? Sama yang di gosipin Ibu–ibu disana?" Tanya Beliung.

"Kepo sih, yah udah kaloh gitu gue ikut deh!" Ucap Solar seraya bangkit dari acara duduknya.

"Yah udah, sekarang kami kesana dulu yah Bye!" Kata ketiga remaja itu, lantas berlari lalu sedikit duduk berdekatan dengan Ibu–ibu pengosip tersebut.

Sementara para Boel dan Bofus yang lain hanya bisa menepuk jidat mereka masing–masing, apa salah mereka coba? Sampai mendapatkan saudara–saudara bin ajaib kayak mereka itu.

"Hadeh, dasar sinting mereka bertiga itu, lagian ngapain coba dengerin hal kayak begituan dari mulut–mulut Ibu–ibu pengosip yang belum tentu kebenarannya yah kan?" Kata Ice, diangguki oleh mereka semua.

Sementara dikeadaan Gentar, Beliung dan Solar.

Gentar, Beliung dan Solar masih saja fokus mendengarkan apa saja yang digosipkan oleh Ibu–ibu rumah tangga itu.

"Eh, Buk Tet tau nggak kaloh sih Fina itu simpenan Sugar Daddy dia tuh, mangkanya akhir–akhir ini kayak kaya banget gitu loh dia!" Kata salah satu Ibu–ibu disana, panggil saja dia Buk Yanti.

"Anjjir weh, sih Fina simpenan Om–om gilak!" Bisik Gentar.

"Iya nih, eh tapi emangnya lo kenal siapa sih Fina itu?" Tanya Beliung.

We Are Sorry Halilintar | S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang