48. Para Bocil Bumannya Halilintar

335 37 14
                                    

HALLO, SEBAGAI CIALI LOVER'S JANGAN IRI YA SAMA PARA BUMANNYA HALILINTAR! HUHUHU TERMASUK MASUK AKU JUGA SIH:(

HEHE UDH YUK JANGAN BANYAK BACOT LAGI, KITA LANGSUNG MULAI AJA CERITA NYA!!

---AQUEENEINTAN---

....

"Bang, kenapa Abang cuman diem aja? Abang gak bakalan tinggalin kami kan?" Tanya Thorn menunduk sedih saat Halilintar tiba–tiba saja terdiam.

Halilintar tersadar dari lamunannya, lalu tersenyum manis kearah Thorn. "Abang gak bakalan tinggalin kalian kok terutama kamu, Gaskins. Udah jangan pesimis gitu, yang kamu liat itu cuman bunga tidur kamu aja."

"Jika Abang sudah tidak ada lagi, Abang selalu berada di dalam sini," Halilintar menyentuh bagian hati Thorn.

Thorn tersenyum girang. "Iya jelas dong, Bang Lili bakalan selalu ada dihati Thorn, meskipun nanti bakalan ada seorang perempuan yang akan Thorn ratukan, tapi Bang Lili tetep selalu menjadi raja nya Thorn sampai kapanpun itu!" Ujar Thorn, laki–laki polos itu memeluk erat Halilintar.

Halilintar sendiri cuman bisa membalas pelukannya Thorn. Lalu mengelus pucuk kepala Thorn dan menciumi gemas kepala Thorn.

"Idih apasih alay banget."

"Tau tuh geli banget liatnya gue."

"Patung, patung, patung ohhh patung,"

"Duh nyamuknya gede–gede yaaa."

"Aduhaii pemandangan macam apa ini? Mata gue rasanya mau kebakar sumpah."

"Yang bungsu disini itu siapa sih? Aleo apa Gaskins huh?"

Halilintar dan Thorn menoleh kearah lima pemuda yang tampaknya sedang cemburu dengan perlakuan Halilintar kepada Thorn.

"Aduhh iya nih nyamuk nya gede banget ya Bang?" Kekeh Thorn membuat Halilintar hanya mengangguk.

Yah, dia sengaja mengerjai adik–adiknya, memangnya mereka pikir cuman mereka saja kah yang mampu membuat dirinya kesal dan marah?

"Ahahah udah Thorn, yuk tidur bareng sama Abang malam ini, terus juga kamu jauh–"

"Gak bisaaaa! Bang Lin tidur bareng gue hari ini!"

"Yeeee no, no, no, Abang harus tidur sama gue!"

"Dari pada kalian semua protes mending Halilintar tidur sama gue aja, gue kan waras gak kayak kalian berlima sinting."

"Enggak bisa gitu dong kan Bang Lin yang nawarin Thorn kenapa jadi kalian yang beribut sih?"

"Tapi disini kan gue yang tertua Thorn setelah Bang Hali, jadi wajar dong kaloh gue yang tidur bareng dia!"

"Heh mana ada hukum yang kayak gitu ya! Dimana–mana Kakak tuh selalu ngalah sama adeknya! Dan kebetulan gue bungsu jadi gue yang lebih cocok sama Bang Lin!"

"Enggak gue!"

"Gue!"

"Gue lah!"

We Are Sorry Halilintar | S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang