15. Pengen Pulang

1.4K 107 21
                                    

(。・WASH!・。)

Halilintar kalut saat Solar terus–menerus memaksa dirinya untuk pergi ke Rumah sakit, namun beruntung lah kelima saudaranya dan kedua orangtuanya sedari tadi hanya diam saja, bak patung yang berdiri dihadapannya dan adik bungsu nya itu.

"Lepasin Lar! Berapa kali sih gue harus bilang sama lo? Kaloh gue nggak mau ke RSJ! Gue masih waras tau gak!" Gerutu Halilintar kesal.

Solar memutar bola matanya malas, Apa Kakak nya itu sedang mengerjai dirinya? Padahal kan Solar mau membawa Halilintar ke Rumah Sakit untuk mengobati penyakitnya dia! Bukannya malah mau membawa Halilintar ke RSJ.

"Apa sih, Kak. Lelucon lo itu garing banget sumpah."

"Gue cuman mau bawa lo kerumah sakit buat ngobatin penyakit lo itu, bukan mau bawa lo ke RSJ, gila aja kali kaloh gue bawa lo kesana." Jelas Solar menatap datar Halilintar.

"Ya, siapa tau kan? Lo bukannya benci ya, sama gue?" Tanya Halilintar membalas dengan nada datar.

Iya, gue benci sama lo, Kak. Karna lo itu terlalu manis, baik, ganteng, imut, baby, manja, sok cool, cerewet, pemarah, pemalu, penakut.

Dan gara–gara lo juga gue malah jadi cewek tercantik nomor dua, dimata warga Indosiar!

"Gue? Benci sama lo? Gila aja kali, gue benci sama Kakak modelan bayi jadi–jadian kayak lo. Yang ada tuh sekarang gue jadi pengen cubit pipi lo itu, Kak." Kata Solar tersenyum miring.

"Dihh, masih mending gue modelan bayi, kan lucu ya? Lah lo udah kayak modelan Om–om kebelet nikah tau gak?!" Cibir Halilintar kesal.

"Kurang asem, gue yang ganteng gini masa disamaan sih sama Om–om pedo diluaran sana!" Ketus Solar tak terima di panggil dengan sebutan Om–om, padahalkan dia itu sudah tua tau! Eh salah, masih muda maksudnya.

"Yakin bukan Om–om? Terus kenapa dari tadi lapang bener dehh, memegangi pipi chubby–nya Kak Hali?"

"And dari awal Kak Hali balik kerumah ini lagian kan, emang lo yang paling pedo buat caper sama Kak Hali, Ya kan?" Kata Ice yang langsung ikut campur dalam perdebatan kedua kembaran nya itu.

"Ya.. karna itu wajib, gue kan Om–eh maksud adek yang baik gitu." Kata Solar.

"Terus, kami berlima ini siapa nya? Patung yang mirip sama Kak Vino?" Tanya Ice datar.

"Ya.. nggak gitu juga konsep Ferguson!" Ketus Solar kesal.

"Terus, konsep nya harus bagaimana Akang Maimunah?" Tanya Ice dengan tatapan datarnya.

"Maimunah, Maimunah nama apaan itu?! My name is Solar! You call me Solar! Not, Maimunah, you understand?" Bantah Solar, dan terjadilah adegan cekcok mulut antara sih 7 dan sih 5.

"Iya, nama lo Solar, alias Solar sih bensin!" Timbal Ice, yang makin membuat amarah Solar melunjak tinggi, setinggi harapan ku pada mu. Oke lupakan.

Anying, gue gimana nih weh? Direbutin Om–om pedo, sama Om–om kalem tapi mulutnya pedes kayak netizen +62. Halilintar mengumpat kesal.

Waduh, kayak nya kami bakalan jadi Patung Nyamuk Part 2 deh. Batin Keempat BoEl lainnya. Duhh kasian amat dah.

"Oi, berhenti napa adu mulutnya? Ini lagi menjalankan adegan hot malah ribut kayak Ibu–ibu arisan aja." Sahut Gempa kesal.

We Are Sorry Halilintar | S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang