47. Hari-Hari Terakhir?

391 44 14
                                    

"Bang, kok dari tadi aku dicuekin aja sih?!"

"Hm,"

"Ihhh, Bang Hali, kok gitu sih sama Thorn. Abang denger kan apa yang Thorn bilang tadi?" Tanya Thorn dengan muka cemberut.

Halilintar menoleh kearah Thorn, lalu menggeleng. "Maaf, Thorn Abang gak denger apapun yang kamu bilang, Abang dari tadi sibuk mikiri sesuatu," Katanya.

Thorn menautkan satu alisnya, bingung. "Abang mikirin apa? Abang ada pacar ya? Atau mau nembak orang? Atau mau ngelamar orang?" Tanya Thorn.

"Itu–"

"MAMA, PAPA, KAK UFAN, KAK GEMGEM, KAK LAZE, KAK CECE, SOLSOL BANG LINTAR MAU NGELAMAR–" Halilintar membekap mulut adiknya saat berteriak sangat kencang.

"Thorn, kamu apa–apaan ngomong kayak gitu hah?"

"Kan tadi katanya itu berarti iya dong Kakak mau–"

"Hah serius Lin, kamu mau ngelamar anak orang? Siapa orangnya kasih tau Papa dong."

"Ya ampun sayang kamu gak salah pilih kan, nikah diusia 21 tahun?"

"Bang, kok punya gebetan gak bilang–bilang sih."

"Berapa lama Bang pacarannya?"

"Abang bisa juga ya suka sama cewe, sapa cewenya? Anaira yaaaa?"

"Wihhh nimbang ponakan nih gueee. Aaaa---bakalan jadi Ommmm dong gue,"

"Abang bisa pacaran juga ya? Ice pikir gak ada yang mau sama Abang, soalnya Abang kan rada aneh yaaa," Gumam Ice.

"Mama bukannya bermaksud ngehina apalagi mihak ke Ice, tapi adek kamu itu ada bener nya lho, Bang. Mama aja kaget kaloh kamu–"

Halilintar mendengus kecil mendengar nya. "Abang gak pacaran, Ma." Potong Halilintar.

Mauuren menautkan satu alisnya bingung. "Lho, tadi kata adek kamu, kamu mau ngelamar seseorang, bukan?"

Halilintar menggeleng. "Thorn cuman nyebar hoax doang, Ma."

"Ya ampun Mama kira kamu beneran punya pacar Bang. Shock aja gitu Mama denger nya."

"Kamu ngapain shock kaloh semisalnya itu beneran terjadi? Bukannya bagus ya kan Halilintar itu udah lama ngejomblo, bahkan Papa aja pernah mikir kamu belok lho Bang," Sahut Marcel yang membuat Halilintar melotot mendengarnya.

"Aku gak belok Pa!"

"Lha terus kenapa sampe sekarang kamu masih jomblo mulu? Gak bosen apa? Kan kaloh jomblo tuh gak enak gak bisa ena–aduduhh Maaa kok telinga Papa dijewer sih? Sakit tau!"

"Ya Papa sih pakek ngomong kayak gitu sama anaknya! Otaknya mesum banget sih!"

"Itu naruli cowok sayang ku cinta ku bidadari ku malaikat ku!" Kata Marcel alay sementara para elemental hanya mampu bergidik ngeri mendengar nya.

"Alay Pa."

"Jijik kali akuuu."

"Papa ni dah kenape."

"Papa kurang obat ya? Mau kerumah sakit jiwa gak Pa?"

"Mama kok bisa sih nikah sama Papa?"

"Dan hebatnya lagi Mama bisa bertahan selama ini sama Papa."

"Tolong dikondisikan ya, Tuan Marcel Zirgan disini anak–anaknya masih pada jom–"

"ELO DOANG KALI BANG YANG JOMBLO!" Potong keenam boel, sementara itu Halilintar hanya mendengus kesal mendengarnya.

"Yeee kalian mah sirik doang sama Papa ya kan? Lagian kaloh Mama sama Papa gak nikah mana ada tuh kalian disini,"

"Lah iya juga."

We Are Sorry Halilintar | S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang