30. Terungkap | End

1.1K 94 11
                                    

HARGA WASH GAK MAHAL–MAHAL KOK! CUKUP KALIAN KOMEN SAMA VOTE AJA UDAH CUKUP!

Prayreading 🦕💐

------

"Masih sakit?"

"Dikit,"

"Ya udah kaloh gitu tiduran aja, gak perlu duduk. Kan emang elo belum lama operasinya, jadi bekas nya masih belum kering banget, jangan ngeyel kaloh dibilangi," Cibir remaja itu.

Sedangkan cowok yang sekarang hendak memaksakan dirinya duduk itu pun kembali memandangi tajam cewek didepannya.

Sang cewek mengangkat satu alisnya bingung saat cowok itu memandangi nya dengan tatapan itu.

"Napa sih elo, liatin gue sensi amat gitu, gak suka lo gue disini, iya?" Cewek itu berujar ketus.

"Jujur, sama gue." Cowok itu–Halilintar–langsung menarik dan memegangi erat pergelangan cewek itu. "Ark! Sakit Lin," Adunya.

"Maksud lo tuh apa sih?! Lepasin gak sakit tau!"

"Ya mangkanya jawab lo tuh Ge–"

Ceklek.

"Aduh, kayaknya kita datang di waktu yang salah gak sih guys?"

"Anjay, Supyang mata aku sakit liat kemersaan mereka tau!" Adu gadis dengan rambut sepinggang pada Supra.

"Duh, gak enak nih kita dateng pas keduanya lagi uwuwuan disini, entar ganggu lagi, cabut yuk cabut!" Goda Sopan.

Sementara Halilintar memutar bola matanya malas mendengar godaan dari para manusia Dajjal itu. Dan Anaira? Cewek itu melotot tajam mendengar nya.

"Amit–amit, gue mesra–mesraan sama nih cogil," Sahutnya ketus. "Lepasin, Gil gak usah pegang–pegang tangan gue! Gue masih mau suci!" Kesal nya.

"Emang iya, pegang tangan lo bisa bikin mahkota lo turun hah?!" Kesal cowok itu. "Gue kan cuman nanya, lo beneran Gerius apa buk–"

"Iya, gue Gerius, Baku gila! Gue temen masa kecil lo, lebih tempatnya musuh lo!" Potong cewek itu kesal.

Hening sesaat. "Hah? Musuh?"

Cewek itu tersenyum tipis melihat Halilintar yang kebingungan. Dia sudah memprediksikan bahwa ini semua akan terjadi.

Cewek itu tau, bahwa mereka sudah terpisah selama 6 tahun lamanya. Jadinya pasti akan ada yang lupa dari salah satu dari mereka berdua. Terutama Halilintar yang mengalami masalah kesalahpahaman pada usia nya yang baru genap 13 tahun.

"It's okey. Gue tau 6 tahun itu gak sebentar, jadi wajar kaloh lo lupa sama gue."

"Gerius itu emang gue. Arti Gerius itu elo sendiri yang ngasih nama panggilan kayak gitu ke gue. Gadis mistErius, itu artinya."

"Sedangkan Baku itu, nama panggilan yang gue buat, khusus untuk lo. Batu Kulkas, itu artinya."

.
.
.

"Jadi, Anaira itu temen sama kecil lo, Kak?"

"Maybe. Gue udah lupa soalnya, tapi kaloh diliat–liat dari cara dia ngomong dan kayak nya dia tau apa yang pernah terjadi diantara gue sama dia di masalalu, kayak nya iya, dia temen gue waktu kecil dulu."

"Tapi, kok bisa ya? Bukannya lo anti cewe dari dulu ya? Terkecuali Mama. Tapi yang gue heran kenapa kita–kita gak tau soal dia ya?"

"Kudet berarti lo pada." –Halilintar menjeda sejenak kalimat nya– "Gue dari dulu itu bukannya anti cewe, cuman risih aja liat cewe petakilan dan banyak maunya. Kaloh seandainya gue betah sama dia, itu berarti dia tipe yang gue mau,"

We Are Sorry Halilintar | S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang