26. Penyakit Langkah, Fase Dua?

1.3K 118 19
                                    

Sebelum baca pencet dulu tombol Bintang di sebelah kiri ya!

Kaloh ada paragraf yang menarik perhatian kamu, silahkan pencet Kolom Komentar!

Selamat menikmati <3

....

"Mauuren?"

Marcel menghela nafasnya gusar, dirinya sedari tadi terus–menerus menatap sang Istri yang sejak tadi hanya diam saja.

Entah sudah berapa kali diri nya menyahuti namanya, namun masih tetap sama saja, tetap kesenyuialah yang menjawabnya.

Tapi Marcel mencoba memangklumi itu semua. Apa lagi terlebih lagi saat penjelasan dari Dokter Gojo Brojol tadi membuat hati nya hancur untuk sekarang.

Bruk!

Marcel menghentikan mobilnya sejenak, yang mana membuat Mauuren langsung memandangi dirinya.

"Kenapa berhenti?" Tanya Mauuren dengan mata yang masih setia mengeluarkan air mata.

Marcel mendekat ke arah istri nya, "Udah jangan nangis lagi ya Uren, aku gak suka liatnya. Percaya deh sama aku, kaloh Ai pasti sembuh kok. Ai anak yang kuat," Tutur Marcel dengan menghapus air mata Istri tercintanya.

"Kamu percaya kan sama anak kita yang satu itu? Dia kuat,"

"Bukan masalah kuat atau enggak, Mas. Ini masalah Halilintar yang keras kepala," Bantah Mauuren menggeleng keras.

"Kamu tau sendiri kan gimana susah nya kita ngebujukin dia ngelakuin operasi waktu itu? Bahkan harus dengan di bius oleh perawat dulu baru anteng," Kata Mauuren yang kembali mengingat kejadian di hari itu.

Marcel terdiam sejenak. "Aku tau soal itu. Nanti kita bisa diskusikan sama anak–anak yang lain, mereka pasti bisa bantu kok, tenang ya Uren?"

•••••

"Kasihan,"

Semua orang yang berada disana serentak menoleh kearah wanita paru bayah yang tengah bergumam selepas bertelepon dengan seseorang disana.

"Kasihan apanya?" Tanya sang Suami, Azka Delecvon.

"Halilintar," Jawab Aldara singkat. Terlihat helaan nafas berat keluar dari hidungnya. Mata hazel itu pun menampakkan aura khawatir untuk keponakan keras kepalanya itu.

Mereka saling tatap sejenak. "Halilintar kenapa emangnya, Tante?" Tanya Supra yang tengah duduk asal dilantai, dengan Daun disampingnya.

"Halilintar, dia terkena .."

⟵@Reyy

Dibalik ruangan serba barang–barang elit dengan ruangan yang luas bagaikan satu rumah kecil pun berhasil ditangkap dalam satu ruang tamu itu.

Salah satu anak cowok dari pemilik rumah itu tampak nya tengah mondar–mandir tidak jelas dengan wajah penuh dengan kekhawatiran disana.

"Oi, Kak, sampai kapan lo mau mondar–mandir kayak setrikaan gitu hah?" Sahut adiknya yang risi melihat Kakak ketiga nya yang sedang cosplay menjadi setrika oren dadakan.

"Tau nih, kami yang dari tadi ngeliatnya aja pusing tau," Cecah adiknya yang lain, mata orange itu pun sedikit melirik seseorang yang tengah duduk anteng di kursi sofa, dengan buku novel berjudul KAIN KAFAN ditangan nya.

We Are Sorry Halilintar | S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang