42. Who You?

346 31 2
                                    

"Hah, sumpah seriusan?"

"Enggak bercanda kan, lo?"

"Ngapain anjir gue harus bercanda, kaloh di berita aja masuk cok. Orang juga kejadiannya baru semalam kok."

"Gue aja kaget ngeliatnya, gue gak nyangka banget kaloh dia–"

"Ada apaan nih woi, pagi–pagi udah ghibah aja didepan tangga?" Tanya Taufan yang baru saja datang lengkap dengan menenteng almamater khas Kampus Vaganza miliknya.

Dan dibelakang pemuda itu, terdapat, Gempa, Ice dan juga Thorn.

"Tau nih kalian, padahal kan ini lagi puasa ya, gak baik ngengibah tauu. Entar batal lhoo," Sahut Thorn.

"Dih, siapa yang ngengibah coba. Kaloh bahan ghibahan kita aja juga lagi di ghibahin sama Polisi, sama emak–emak kompleks sini juga," Sahut Blaze.

"Emang ada masalah apa? Sampe bawa–bawa Polisi segala?" Tanya Ice datar.

"Kalian pasti gak asing lagi kan, sama Kagami?" Bukannya mendapatkan jawaban, malah mendapatkan sebuah pertanyaan dari Solar.

Taufan, Gempa, Ice dan Thorn saling pandang, lalu menatap bingung kearah Solar dan Blaze.

"Ya kenal lah bego, orang kita 2 bulan yang lalu ngunjungin dia dipenjara, mana mungkin kita–kita lupa, ya gak?" Kata Taufan, dan diangguki oleh ketiganya.

Solar mengangguk. Membenarkan perkataan Taufan tadi. "Dia meninggal semalam di sel tahanan. Dengan kepalanya yang gak ada lagi di tubuhnya. Menyisakan mayat tanpa kepala dan darah dilantai."

"Ohh." Beo mereka semua. "LAH APA ANJIR, MENINGGAL WHAT THE HELL, ARE YOU SERIOUSE?!"

"Serius. Emang wajah kita berdua kek orang bohong gitu? Kaloh gak percaya, bisa liat di berita juga ada tuh." Saran Blaze.

"Bjirlah, tapi kok bisa ya?"

"Kasus pembunuhan berencana kek nya." Sahut Thorn saat melihat tubuh Kagami dalam berita di ponsel milik Ice.

"Ya bisa lah kan udah direncanain semua sama sih pelakunya."

"Tapi yang bikin herannya tuh ya, kok bisa enggak ada Polisi yang tau bahkan cctv disana juga mati total."

"Katanya sih, waktu kejadian cuman ada 2 penjaga aja disana, tapi kata mereka, kedua polisi itu gak tau apapun soal ini, mereka tuh ketiduran. Dan tiba–tiba pas bangun, mereka ngeliat Kagami udah–"

"AAHHH BANGSATTT!" Ucapan Solar terpotong, saat mendengar teriakan Halilintar.

Mereka yang spontan panik pun langsung berlari kearah kamar Halilintar yang berada diujung sekali.

"Kenapa Kak?"

"Ke--kepala manusia," Kata Halilintar gemetaran.

"Hah, Maksudnya?"

"Kotak hitam itu, berisi kepala manusia yang dilumurin dengan darah. Mata yang keluar serta lidah dan kuping yang terpotong." Jelas Halilintar seraya menunjuk kotak hitam dibawah lantai kamarnya.

Mereka semua melotot melihat isi kotak hitam tersebut. "Asu, ini kenapa bisa disini, Kak?"

"Mana gue tau. Orang tadi pagi kotak itu udah ada didepan kamar gue! Gue yang penasaran ya langsung ngebuka kotak itu lah,"

"Mana gue tau kaloh kotaknya isi kepala manusia." Menolong Halilintar.

"Kepala nya kek gak asing gak sih? Kek pernah liat dimana gitu gue,"

"Lah iya juga bjir, gak asing dimata gue." Kata Taufan setelah melihat ulang kepala manusia itu.

Ice terdiam sejenak. Melirik secara rinci setiap bagian kepala itu. Ice melotot setelah tau siapa pemilik kepala itu.

"Ini kepala Kagami." Katanya.

"WHAT THEKAGAMI?!" Jerit mereka, dengan santai Ice mengangguk kepalanya.

"Bjir, kok bisa kepala Kagami nyasar ke kamar Kak Halilintar?"

"Ada yang neror, Kak Hali."

"Lah bangsat, buat apa dia neror Kak Hali coba? Punya masalah apa dia sama Kak Hali emangnya?" Kata Blaze bingung.

"Buat sekarang kita gak tau apa maksud dia ngirimin kepala Kagami ke sini, yang jelas lebih baik kita hubungi Polisi aja dulu." Ujar Gempa.

Halilintar akhirnya angkat bicara setelah terdiam cukup lama. "Kagami kenapa emangnya?"

"Dia meninggal disel semalam. Dengan keadaan kepalanya yang sudah tidak ada lagi di tubuhnya."

–WASH SEASON 2–

Bugh!

"Bangun lo sialan!" Gertak Moris kesal.

"Moris lo apa–apa hah? Dateng–dateng main mukul–mukul gue aja. Ada masalah apa lagi lo sama gue?" Kata Veloin ikut kesal saat tiba–tiba saja para Alteriod datang dan menyerang dirinya.

"Gak usah sok belagu lo!"

Bugh!

"Maksud lo apa sialan!"

Bugh!

Moris menyekal darah yang keluar dari sudut bibirnya. Mata laki–laki itu menatap penuh amarah kearah ketuanya itu. "Gak usah pura–pura gak tau Velo! Kaloh lo emang dendam sama orang ya lakuin! Tapi jangan sampe ngebunuh orang itu juga, anjing!"

"Inget lo itu siapa! Lo itu Veloin Abarra Xaeleon! Ketua Alteriod angkatan 9! Bukan pembunuh bayaran yang berkedok balas dendam, bangsat!" Maki Moris.

Veloin terdiam. "Maksud lo apa?"

Haruto terkekeh melihat sikap polos Veloin. "Masih nanya kenapa lo? Lo sadar gak sih, Kagami, dia meninggal semalam di sel penjara, dengan kepalanya yang terpisah dengan tubuhnya!"

"Dan itu pasti elo kan yang bunuh dia? Lo waras gak sih Vel. Lo udah–"

"Kagami meninggal?" Tanya Veloin tampak terkejut.

"Gak usah pura–pura terkejut deh, Bang. Kita–kita disini tau kok kaloh misalnya lo yang ngebunuh dia kan?" Sahut Zaky.

"Maksud lo apaan main nuduh–nuduh gue gitu aja? Emang kalian punya bukti, hah?"

"Gue emang mau balas dendam. Tapi gak ada niatan buat bunuh orang sialan! Gue masih mikir dua kali kaloh mau ngebunuh orang!" Teriak Velo tidak terima.

Seluruh Alteriod terdiam. "Kaloh bukan lo yang bunuh dia, terus siapa lagi? Cuman lo Velo, orang yang pesimis banget pengen orang yang udah ngebunuh Raya menderita selama hidupnya."

"Gue emang mau bikin mereka menderita. Tapi gak gini juga caranya. Kaloh pun gue mau bunuh dia, gue mainnya bersih bro, gak klasik kayak yang lo bilang tadi."

"Lagi pula, sejauh ini gue belum memulai balas dendam gue. Dan dengan mudahnya lo bilang gue yang ngebunuh Kagami? Aneh lo semua," Celetuk Veloin kesal lalu berjalan pergi meninggalkan anak–anak Alteriod yang hanya mampu menatapnya bingung.

"Dia bilang dia belum ngelakuin apapun? Lantas, rencana dia yang gue sama Bang Haruto dengar beberapa hari yang lalu itu apa?" Gumam Zaky dan masih mampu bisa didengar oleh anak–anak Alteriod yang lain.

Sementara itu, dari kejauhan markas Alteriod terlihat seseorang dengan jubah hitam panjang tengah tersenyum penuh smrik diwajahnya.

"Hancur perlahan Alteriod, Halilintar, Veloin. Hahaha. Dasar parasit berkedok manusia."

"Sampah harus dimusnahkan secepatnya, bukan?"

–WE ARE SORRY HALILINTAR 2–

Hayoloh, masih yakin kaloh Velo tuh sebenarnya jahat apa baik?

By : AqueeneIntan.

We Are Sorry Halilintar | S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang