Bab 18

2.1K 342 119
                                    

Bab 18

Putaran babak ke tiga pun dimulai. Setiap kandidat sudah menduduki kursinya masing-masing. Mereka mengenakan pakaian yang cukup sedikit berbeda dari biasanya. Seperti Shion, ia mengenakan pakaian berwarna biru muda dengan membawa kipas sebagai alat pelengkap menari. Ia akan menari menggunakan kipas sebagai perantaranya. Sedangkan Hinata, ia juga mengenakan kipas sebagai alat perlengkapannya juga. Mungkin hal ini yang membuat mereka bertengkar, beberapa hari yang lalu.

Untuk Sakura, ia membawakan tarian  yang entah apa namanya tanpa perantara benda apapun sebagai pelengkap. Dan untuk Ino sendiri, ia menggunakan perantara benda seperti selendang sebagai alat pelengkapnya. Yang terakhir Naruto, ia sudah malas basa-basi dengan raja ataupun tentang sayembara ini. Ia memilih pedang sebagai pelengkap tariannya. Naruto juga enggan berlatih, karena ia sudah memiliki pengetahuan gerakan dasar dalam bermain pedang. Mungkin ini akan menjadi nilai lebih, untuk menutupi kekurangannya.

Shion menjadi yang pertama untuk menampilkan tariannya, pun maju ke depan. Banyak pasang mata yang memandangnya dengan penuh tatapan memuji akan kecantikan yang dimilikinya. Kedua tangannya bergerak dengan luwes dan kalem. Kehebatan menarinya pun tak luput dari pandangan sang Permaisuri, Pangeran Itachi, dan Putra Mahkota. Dalam diam, mereka begitu memperhatikan tarian yang dibawakan oleh Putri Shion.

Waktupun terus berjalan. Putri Sakura, Putri Ino dan Putri Hinata pun sudah menampilkan hasil tarian dari latihan mereka selama satu minggu. Hasil tarian yang mereka bawa cukup menyenangkan sang Permaisuri, dan Pangeran Itachi seorang. Sedangkan Raja Fugaku dan Putra Mahkota hanya menikmatinya saja, sebagai formalitas semata.

Kini tiba giliran Putri Naruto untuk menampilkan tarian yang ia bawa. Raja Fugaku yang tadinya hanya melihat dengan tidak berminat pun menegakkan kembali punggungnya, di tempat duduknya berada. Ia menyamankan posisi duduknya, berharap tampilan seorang Putri Naruto mampu membius semua orang yang ada di aula istana. Fugaku juga tidak sabar tarian apa yang disuguhkan oleh Mantan Jenderal Naruto. Meski ia sudah mengetahui identitas asli gadis tersebut, keinginan untuk menjadikannya seorang calon menantu masih belum surut. Fugaku yakin, dengan secara perlahan gadis itu akan luluh terhadap Sasuke, putra bungsunya.

Sedangkan Sasuke sendiri, ia tampak enggan dan terpaksa untuk menyaksikan penampilan para kandidat yang menampilkan hasil tarian mereka. Saat tiba nama Putri Naruto yang disebutkan akan tampil, Sasuke dengan segera membuang muka dan mendengus keras. Wajahnya terlihat menyepelekan Putri Naruto. Sasuke yakin di dalam hatinya yang terdalam, gadis itulah yang paling terburuk di antara semua tarian yang dibawakan oleh para kandidat. Mungkin ia masih kesal dengan kejadian beberapa hari yang lalu.

Naruto yang merasa disebut namanya pun, segera bergerak bangkit dari tempat duduknya. Ia mengenakan pakaian berwarna ungu muda dengan bahu yang terbuka. Meski tatanan atau model rambutnya tetap sama seperti yang sebelum-sebelumnya, Naruto tidak tertarik untuk merubah gaya rambutnya. Ia sudah nyaman dengan model rambut ini. Ia bisa melihat semua jenis tatapan yang tertuju lurus ke arahnya.

Saat ia mencoba berdiri dan bersiap, tatapan mencemooh dari para putri yang lain tidak lepas dari dirinya. Banyak yang menatap remeh sosok dirinya, yang entah sejak kapan kulit tubuhnya menjadi sorotan sebagai nilai fisik yang harus dimasukkan ke dalam syarat kualifikasi sebagai seorang Calon Putri Mahkota. Sejak kapan, kecantikan kulit tubuh harus menjadi syarat tertentu dimana dirinya bisa lolos di babak ke tiga ini?

"Seorang Putri seperti dia, tidak mungkin bisa menari." Ujar Ino, penuh kebencian.

"Kau benar. Lihat dia, dia tidak memakai apapun, bahkan tidak merias diri. Bukankah itu termasuk tindakan tidak sopan!" Balas Sakura, sedikit iri. Meski ia tahu Naruto malah terlihat cantik dengan riasan natural tersebut.

Jenderal & Putra MahkotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang