Bab 27
Ribuan mayat hidup yang dikendalikan oleh Iblis Danzo pun kembali mati, untuk ke dua kalinya. Sorakan ataupun seruan kemenangan tidak ada yang terdengar satupun. Langit yang tadinya sempat menggelap kembali ke semula, dalam perlahan. Angin pun ikut serta kembali tenang. Berbeda dengan suasana yang mereka ciptakan. Sosok Raja Minato kembali terngiang di ingatan mereka masing-masing. Hari itu juga, Raja Namikaze Minato dinyatakan gugur dalam perang.
Naruto diam membisu, di atas kuda yang ia tunggangi. Rombongan di belakangnya membawa peti tubuh sang raja dalam diam. Sedangkan Sasuke beserta pasukannya yang datang terlambat, hanya bisa menatap dalam kebingungan. Kiba yang bersedia menjawabpun mengatakan jika, "Yang Mulia Namikaze Minato, gugur dalam perang."
Dalam pasukan yang berbaris rapi, Naruto dan Sasuke berada di bagian paling depan. Sasuke melirik Naruto yang masih setia diam membisu. Ia berpikir, jika Naruto masih dalam suasana berduka dan merasa terpukul secara bersamaan. Sasuke pun mencoba berusaha menjelaskan kenapa ia dan pasukannya bisa datang terlambat. "Maaf, kami datang terlambat." Tukasnya, mengawali pembicaraan. "Kami dihadang oleh organisasi Anbu Root dalam perjalanan," lanjutnya. Tak ada respon sama sekali dari Naruto, ia tetap diam seribu bahasa.
Sedangkan Kurama, ia yang sejak tadi dituduh sebagai orang asing namun membantu Naruto, ditangkap oleh prajurit Namikaze. Ia dimasukan ke dalam jeruji kayu yang ditarik oleh seekor kuda, dengan kedua tangannya yang diikat ke belakang. Ia hanya menatap sinis para manusia yang menontonnya seolah seperti sedang menonton mahkluk langka yang baru saja mereka dapatkan.
Pakaian yang Naruto kenakan sudah kembali seperti semula berwarna hitam, dan surai pirangnya pun juga sudah kembali. Tatapannya begitu kosong saat dalam perjalanan. Waktu pun berlalu dengan cepat, berganti dengan malam yang begitu hening. Tidak ada satupun suara yang keluar dari mulutnya. Ia menatap api unggun yang terbakar di sana. Di sebelahnya sudah ada Sasuke dan Neji, pengawalnya, serta Kiba dan Hayate. Dan untuk Kurama, ia hanya diam tanpa bersuara, di dalam jeruji kayu yang dijaga oleh banyak prajurit .
"Hayate," panggil Naruto, dengan suara lirihnya. Tatapan kosongnya masih tertuju lurus ke api unggun yang menyala-nyala. "Kau bawalah Yang Mulia kembali ke kerajaan. Aku akan menjemput Putri Shion di Kerajaan Uchiha." lanjutnya, dan beralih menatap Hayate, datar. "Ini perintah."
Hayate sejenak ingin menentang perkataan itu, namun dalam sekejap ia langsung bungkam, mengurungkan niatnya untuk tidak menentangnya dan memilih mengangguk sebagai jawaban. "Aku mengerti," jawabnya, pelan. Hayate tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Di sisi lain, Kerajaan Namikze sekarang sedang kacau, ditambah kepemimpinan mereka yang kosong. Raja Minato gugur dalam perang, sedangkan satu putrinya yang lain berada di kerajaan lain. Jika Naruto tidak kembali ke Kerajaan Uchiha dan memilih kembali ke Kerajaan Namikaze, apa yang akan dikatakan oleh Raja Uchiha dengan ia yang membawa pasukan milik kerajaan tersebut.
Meski sudah ada Sasuke, tetap saja dengan nama Narutolah yang harus mengembalikan pasukan tersebut beserta semua penjelasan yang harus ia sampaikan kepada Raja Fugaku. Belum lagi sang kakak yang ia tinggal sendirian di tempat yang asing dengan segelintir orang yang begitu membencinya. Ah! Naruto melupakan satu hal, jika dirinya juga ikut andil dalam sayembara. Mengingat ini kembali, mungkin Naruto sudah dinyatakan gugur. Lagi pula, Naruto tidak berminat menjadi seorang Putri Mahkota di kerajaan lain.
"Soal pemakaman Ayahanda, apa kau bisa menundanya sebelum aku kembali?" Tanya Naruto, pada Hayate. Ia mengabaikan sosok Sasuke yang duduk tidak jauh dari tempat duduknya.
"Akan aku usahakan." Jawab Hayate. Meski ia sendiri juga tidak yakin dengan ini, Hayate akan mencobanya. Lagi pula, semua masalah ini akan segera tercium oleh para menteri dan orang penting yang ada di kerajaan. Mereka pasti akan berlomba-lomba untuk menempati kursi tahkta milik mendiang Raja Minato. Hayate menghela napas pelan. Perebutan kursi tahkta selalu seperti ini, pikirnya, di dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jenderal & Putra Mahkota
Fanfiction[END] Menceritakan kehidupan Uzumaki Naruto, putri dari Selir Uzumaki Kushina dan Raja Namikaze Minato. Selain status sebagai putri dari kerajaan Namikaze, Naruto juga adalah seorang Jenderal Perang. Keselamatan Putri Shion, putri dari Permaisuri Na...