Bab 35
Langit terlihat begitu cerah, hari ini. Di hutan yang rindang, dengan diiringi suara burung yang berkicau serta suara air sungai yang mengalir dari tanah yang lebih tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah. Kakashi sedang berburu ikan di sungai tersebut. Di pinggir sungai sudah ada Toneri yang sibuk menyalakan api, digunakan untuk membakar ikan hasil tangkapan Kakashi.
"Kakashi!" Panggil Toneri, sekenanya. dan Kakashi pun datang menghampiri, dengan hasil tangkapannya yang sudah ia bersihkan sebelumnya.
Mereka dengan diam mulai membakar ikan tersebut. Ikan yang ditangkap Kakashi lumayan banyak, cukup untuk menjadi pengganjal perut pagi ini. "Putra Mahkota," panggil Kakashi, pelan. Ia menatap Toneri, setelah selesai makan. Sedangkan yang bersangkutan hanya menjawab gumaman saja. "Setelah adik Anda ketemu, apa yang akan Anda lakukan?"
Toneri yang tadinya sibuk mengunyah daging ikan bakar yang sudah matang, berhenti makan. Ia meletakkan ikan bakarnya ke atas daun yang digunakan sebagai alas. Netranya memandang jauh ke arah lain. "Entahlah, Kakashi." Ada jeda di kalimatnya. Keheningan menguasai selama beberapa menit. Toneri masih menerawang jauh.
"Aku tidak tahu. Aku harus menyapanya seperti apa, setelah sekian lama kami tidak bertemu?"
Kakashi diam, mendengarkan. Ia memilih menjadi pendengar yang baik, pagi ini.
"Mungkin ia akan menghajarku, jika aku terlalu seperti sudah akrab dengan dirinya. Ia tidak akan mudah mempercayai seseorang begitu saja, bukan?" Ia melirik Kakashi yang masih setia mendengarkan. Toneri bergerak berdiri, dan berjalan dengan berpunggung tangan. Dan Kakashi yang masih setia menatap Putra Mahkota yang berdiri menjulang, di sana.
"Untuk sementara waktu, ingatan dia masih dalam keadaan tersegel." Lanjutnya, menambahkan.
"Tapi, Putra Mahkota, bukankah Tuan Putri akan merasa dejavu atau semacamnya jika berada di dekat Anda?" Tanya Kakashi, penasaran. Ia masih menatap punggung Toneri, yang sepertinya enggan berbalik manatap balik dirinya.
"Tidak." Jawab Toneri, cepat. "Ingatan dia akan tetap tersegel, selama pemicu tersebut tidak terjadi pada dirinya." Tambahnya, sembari berbalik badan menatap Kakashi dengan lurus. "Adikku masih tersegel di dunia ini, Kakashi."
"Lalu, hal apa yang mampu menjadi pemicu agar ingatan Tuan Putri cepat kembali?"
Toneri tersenyum dengan teduh, seolah perkataannya setelah ini bukanlah apa-apa. "Kematian."
.
Kurama berjalan memasuki paviliun yang dijaga oleh beberapa bawahannya. Ia pergi kembali ke kerajaannya tanpa sepengetahuan Naruto dan Kushina. Kedatangannya ke mari hanyalah untuk sekedar berkunjung semata, dan sudah dua tahun pula ia tidak kembali ke kerajaan. "Bagaimana keadaan di sini?" Tanyanya, pada bawahan yang lain.
Ia menatap cermin perunggu yang berukuran besar. Dalam sekali jentikan jari, perunggu tersebut sudah menampilkan banyak kejadian selama ia pergi dari kerajaan. Di perunggu tersebut, sudah banyak sekali kejadian dimana Sai sedang berusaha untuk kabur dari tempat ini. "Di mana dia!?" Geramnya, dengan suara yang tertahan.
"Di penjara bawah tanah, Yang Mulia." Dan Kurama pun bergegas ke tempat tersebut. Di penjara, Kurama bisa melihat Sai yang diikat ke dinding dengan menggunakan rantai besi. Bekas cambukan berada di sekujur tubuhnya.
"Kau pantas mendapatkannya!" Sinisnya, dengan nada tajam. "Ambilkan cambuk!" Perintahnya pada bawahannya, dan langsung dipatuhi dengan cepat. Kurama pun memberi cambukan pada tubuh Sai untuk ke sekian kalinya. "Itu hukuman untukmu yang tidak patuh denganku!"
Sai hanya diam. Ia menahan rasa sakit dengan cara mengatupkan mulutnya rapat-rapat. Ia hanya akan mendesis jika dirasa sakit itu memang lebih sakit dari yang sebelumnya. Netra gelapnya menatap penuh benci kepada Kurama. Hari itupun menjadi hari yang menyakitkan untuk Sai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jenderal & Putra Mahkota
Fanfiction[END] Menceritakan kehidupan Uzumaki Naruto, putri dari Selir Uzumaki Kushina dan Raja Namikaze Minato. Selain status sebagai putri dari kerajaan Namikaze, Naruto juga adalah seorang Jenderal Perang. Keselamatan Putri Shion, putri dari Permaisuri Na...