Bab 04

2.7K 378 17
                                    

Bab 04

Embun yang masih terlihat kentara di dedaunan yang tumbuh di tumbuhan sekitar kerajaan Uchiha, ditambah langit yang masih terlihat sedikit gelap membuatnya seakan menjadi kerajaan yang sangat menakutkan. Namun, masih menyisakan cahaya dari obor yang digunakan para prajurit sebagai sumber penerangan.

Kerajaan Uchiha itu berdiri dengan kokohnya, dikelilingi tembok yang menjulang tinggi. Prajurit yang berjaga di gerbang utama selalu waspada, begitupun prajurit yang berjaga di bagian atas benteng.

Kerajaan ini dibagi menjadi tiga lapisan, yang dipisah oleh tembok yang sama menjulang tingginya bersamaan prajurit yang selalu setia berjaga di posnya masing-masing. Lapisan pertama, ditempati pasukan pertahanan kerajaan. Lapisan kedua, ditempati masyarakat yang bernaung di bawah kekuasaan kerajaan Uchiha, atau sering disebut sebagai ibu kota. Sedangkan lapisan ketiga, ditempati anggota kerajaan juga berdirinya istana kerajaan Uchiha.

Di paviliun timur, Paviliun Susanoo, putra mahkota tinggal. Saat ini, ia sedang menjamu sang raja di ruang baca. Ia tidak tahu, gerangan apa yang dipikirkan sang raja untuk berkunjung ke paviliunnya. Teko keramik dengan ukiran bunga teratai ia angkat, menuangkan isinya ke dalam gelas kecil dengan gerakan terlatih. Setelah selesai, ia meletakan teko teh tersebut kembali ke tempatnya.

Putra Mahkota menunggu apa yang akan dibicarakan sang ayah dengannya. Ia hanya menatap dalam diam, saat sang raja mengambil gelas kecil tersebut dan meminum tehnya dengan pelan.

Raja masih diam, sembari menikmati kudapan teh yang dituangkan kembali oleh putranya. Merasa cukup dengan basa-basinya, raja mulai berbicara, "Bagaimana dengan tugasmu; melumpuhkan kerajaan lain?" tanyanya. Ekspresi raja Fugaku berubah serius, berbeda dengan yang tadi dimana raja Fugaku bersikap tenang dan penuh wibawanya.

Uchiha Sasuke, adalah putra mahkota kerajaan Uchiha yang dipilih langsung oleh raja Uchiha Fugaku, ayahnya sendiri. Pernikahannya dengan Uchiha Mikoto, ia dianugerahi dua orang putra yang berselisih empat tahun. Pangeran Uchiha Itachi dan Putra Mahkota Uchiha Sasuke. Pangeran Itachi saat ini sudah berumur sembilan belas tahun, dan Putra Mahkota Sasuke berumur lima belas tahun, di tahun ini.

"Berjalan lancar, Ayahanda." jawabnya, dengan suara tenang yang mengagumkan. Ia kembali mengisi cawan dengan air teh, setelah selesai ia kembali berucap, "Para pemberontak merencanakan kudeta untuk menyerang kerajaan yang Ayahanda pimpin." Ia menarik napas dan melanjutkan, "Ananda dan Pangeran Itachi berhasil menanganinya, sebelum para pemberontak berhasil menjalankan rencananya." jelasnya.

"Bagus. Aku bangga memiliki putra seperti kalian!" ucapnya, dengan nada penuh bangga. "Ngomong-ngomong, ada hal lain yang Ayahanda ingin kau lakukan setelah ini." lanjut sang raja. "Ayahanda sudah menyiapkan sayembara untukmu mencari kandidat Calon Putri Mahkota."

"Ayah ingin, kau segera menikah untuk memperkuat posisimu sebagai Putra Mahkota." jelasnya, menanggalkan tata krama kerajaan. Raja berbicara seperti seorang ayah kepada anaknya. Tangan kanannya bergerak memberi isyarat kepada Kasimnya untuk meletakan perkamen ke atas meja. "Aku sudah mendaftar semua calon kandidat yang tepat untukmu. Mereka memiliki latar belakang yang baik dan juga gelar yang cukup untuk mendukung posisimu saat ini." imbuhnya.

Sasuke yang masih setia menuangkan teh ke dalam cawan, masih menampilkan ekspresi datar seperti biasanya. Ia sudah menebak apa yang akan dibahas oleh sang ayah. Sasuke sudah tahu. Entah berapa lama lagi statusnya akan berubah. Untuk saat ini, Sasuke memang membutuhkan pendamping untuk memperkuat posisinya. Sedangkan untuk sang kakak, dia lebih memilih menjadi Menteri Pertahanan dengan gelar Pangeran, daripada harus menjadi Putra Mahkota. Itachi lebih memilih menjadi 'Bayangan' untuk membantu dirinya di balik layar.

Pembicaraan itu berlangsung lama. Sasuke hanya mampu mematuhi perintah ayahnya dengan mutlak. Calon seperti apa yang diinginkan oleh ayahnya tersebut? Entahlah, dia enggan memikirkannya saat ini.

Jenderal & Putra MahkotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang