Bab 43

968 146 13
                                    

Bab 43

Besi tajam itu pun menembus bagian perut Naruto, dan darahpun mulai merembes keluar. Kepalanya hanya bisa menunduk ke bawah, menyaksikan sebilah pedang itu berhasil melukai dirinya. Dengan gerakan perlahan ia mengangkat kepalanya, hanya untuk melihat reaksi mayat sang ayah yang baru saja menusuk dirinya.

Tatapan Minato datar, dan dingin. Naruto bisa menyaksikan itu dengan jelas. Darahpun keluar dari celah bibirnya, turun hingga ke dagu. Ia merasa panas di dalam dirinya. Pedang yang ada di genggaman pun terjatuh ke tanah. Mendadak sekitar menjadi sunyi dan senyap.

Mereka yang menyaksikan Naruto yang sepertinya sudah dikalahkan, hanya bisa menahan napas masing-masing. Apa hidup Naruto sudah berakhir?

Namun, perkiraan mereka ternyata salah. Naruto sengaja ditusuk oleh Minato hanyalah sebagai syarat untuk dijadikan bahan percobaan Orochimaru saja. Darah yang merembes keluarpun menjadi bukti bahwa Naruto benar-benar terluka saat ini.

Orochimaru yang sejak tadi hanya diam pun mulai menyeringai dengan lebar. Dengan leher dan lidah yang tiba-tiba memanjang membuat semua yang menyaksikannya merasa jijik seketika. Lidah Orochimaru terjulur untuk menjilat sisa darah yang berada di pedang Minato. Kemudian, kembali menarik lehernya ke belakang ke posisi badannya berada saat ini.

Orochimaru yang dijaga oleh Kabuto pun memulai ritualnya untuk mengikat Naruto secara paksa. Dengan perlahan, netra putih Naruto berubah menjadi hitam sama seperti para mayat yang sudah dihidupkan kembali. Entah kekuatan apa yang merasuki Naruto saat ini. Yang bisa disaksikan oleh mereka semua, adalah Naruto yang sudah dikendalikan oleh musuh sepenuhnya.

Dalam hitungan detik, Naruto berbalik badan lalu berlari menuju ke arah Sasuke dan yang lainnya. Ia menyerang dengan tangan kosong secara acak dan membabi buta. Tendangan dan pukulan pun mengenai tubuh mereka tanpa aba-aba. Naruto benar-benar dalam kendali musuh.

Saat ini, ia melawan Sasuke dengan cara menjagal kakinya kemudian menarik kaki tersebut lalu membanting tubuh Sasuke ke tanah. Bunyi bantingan pun terdengar oleh yang lainnya, yang menyaksikannya langsung. Tidak hanya itu, kaki kanan Naruto sudah terangkat kembali ke atas selebar seratus derajat, lalu menghantam ke arah bawah di mana Sasuke yang sedang terlentang di tanah dengan gerakan cepat dan mematikan.

Melihat Sasuke yang sudah diincar duluan, Kakashi dan Toneri pun melompat untuk menjauh dengan menggunakan ilmu meringankan tubuh. Mereka berdua untuk sementara ini harus memiliki rencana terlebih dahulu sebelum melawan Naruto.

Sebelum Sasuke terkena serangan mematikan tersebut, Juugo yang berada tidak jauh dari posisi Sasuke pun bergerak cepat untuk menolongnya. Ia yang tidak sempat untuk menghindari seranganpun memilih untuk menjadi tameng Sasuke dengan menggunakan satu tangan kanannya untuk menahan hantaman dari serangan Naruto saat ini.

Tendangan itu ternyata tidak main-main. Bisa dilihat oleh Juugo sendiri, gerakan yang begitu cepat dan kuat menghantam punggung tangannya dengan telak. Bahkan kedua matanya sempat membeliak sempurna saat gerakan Naruto yang begitu cepat berubah untuk kembali menyerang.

Naruto yang tidak berhasil melakukan serangan ke dua pun, kembali melakukan tehnik serangan yang lainnya dengan cara berputar lalu menendang tubuh Juugo dari arag samping. Sebelum kakinya siap menghantam tubuh Juugo, ternyata Suigetsu sudah lebih dulu mendorong tubuh Juggo untuk menghindari serangan tersebut. Sedangkan Karin, ia sudah membantu dengan cara membawa Sasuke pergi dari posisi terjatuhnya.

Naruto hanya menatap datar ke arah mereka berempat. Ternyata Juugo, Suigetsu dan Karin bekerja sama hanya untuk melindungi sekaligus menyelamatkan Sasuke saja. Tidak kehabisan akal, kaki kanan Naruto menendang pasir untuk di arahkan ke mereka berempat, lalu kembali melakukan serangan yang lainnya.

Orochimaru yang menyaksikan hal ini pun tertawa lebar, karena hasil eksperimennya tidak gagal di awal percobaan. "Sudah kuduga, gadis itu cocok dengan hasil eksperimenku!" Tukasnya dengan seringaian yang menjijikkan.

"Benar, Tuan. Dia adalah wadah yang cocok untuk kekuatan ini." Jelas Kabuto, menambahkan. Ia juga tidak tahu jika akan sehebat ini. Kekuatan yang dihasilkan lebih dari berkali-kali lipat dari pada dugaannya. "Eksperimen kita berhasil!"

Di tempat Toneri dan Kakashi berada, mereka berdua sedang memikirkan hal yang baru saja terjadi. Jika tubuh manusia yang digunakan sebagai wadah kekuatan sudah mati, maka kekuatan yang dihasilkan hanya sembilan puluh sembilan persen saja. Dan jika wadah itu adalah manusia yang masih hidup, maka kekuatan itu akan semakin kuat dari pada wadah manusia yang sudah mati.

Untuk kasus di mana tubuh Danzo sudah melakukan pengikatan kontrak dengan iblis, kemungkinan wadah itu hanya bertahan untuk waktu tertentu saja. Bisa dibilang tubuh Danzo belum mencukupi standar sebagai wadah kekuatan tersebut.

Dan untuk Naruto sendiri, tubuh itu sudah ditempa sejak berusia dini dan sudah banyak melakukan pelatihan seiring berjalannya waktu. Ditambah di dalam tubuh tersebut masih menyimpan rahasia yang belum diketahui oleh mereka secara pasti. Dan Naruto sendiri adalah wadah yang sudah cukup sempurna untuk sebuah kekuatan yang mematikan tersebut.

"Apa rencanamu?" Tanya Toneri, pada Kakashi yang berada tepat di sampingnya. Sepertinya Kakashi sudah mengerti situasi ini, pikirnya, di dalam hati.

Kurama yang sejak tadi hanya bisa diam meratapi keadaan Naruto, mulai tersadar. Ia pun melakukan perlawanan setelah Sasuke berhasil diselamatkan oleh ketiga temannya. Tidak hanya itu, tiba-tiba kekuatannya semakin bertambah. Kurama melakukan serangan yang sama dengan Naruto; dengan tangan kosong. Ia tidak ingin melukai gadis yang sudah dianggapnya sebagai adik tersebut.

Pukulan dan tendangan pun segera dilayangkan oleh Kurama kepada Naruto. Segala tehnik macam bela diri tanpa senjata dilakukannya untuk melumpuhkan pergerakan Naruto yang tidak ada habisnya. Kurama melakukan pukulan tepat ke arah wajah Naruto hanya untuk menyadarkan gadis itu, namun berhasil ditangkis.

Setelah berhasil menangkis pukulan dari Kurama menggunakan tangan kanan, Naruto pun menendang dari arah samping untuk membalas serangan. Tendangan itu pun berhasil dan membuat tubuh Kurama terdorong dan terbanting ke arah samping dengan cepat dan keras.

Mendadak Naruto masih saja melakukan serangan dadakan yang tidak bisa ditebak oleh mereka. Naruto melompat dengan tubuh yang condong ke depan, lalu berputar secara horizontal dan memukul tengkuk Kurama dengan keras.

Kurama yang sempat bangkit dari posisinya, mendadak kembali diserang sehingga terjatuh tersungkur setelah menerima serangan dadakan tersebut. Kembali, ia menerima tendangan di bagian tulang rusuknya. Mereka yang sejak tadi menyaksikan pertarungan mereka berdua hanya bisa terdiam di tempatnya. Sedangkan Itachi dan pasukannya masih berusaha melumpuhkan serangan para mayat hidup.

tbc.

Jenderal & Putra MahkotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang