Bab 22

1.8K 303 27
                                    

Bab 22

Pertemuan yang dipimpin oleh Raja Fugaku tidak membuahkan hasil sama sekali. Ia pun menggebrak meja persegi panjang itu dengan keras, hingga menimbulkan suara yang mampu mengagetkan siapa saja yang ada di tempat pertemuan tersebut. "Keputusanku sudah bulat!" Tegasnya, keras. Para menteri dan beberapa orang penting pun diam seketika di tempat. Usaha mereka untuk berpendapat dan menolak keputusan raja pun sia-sia. Tatapan tajam dan seolah perkataannya tidak menerima bantahanpun membungkam semua pendapat, yang terhenti di tenggorokan masing-masing.

"Apa kalian keberatan dengan keputusanku dan cara kerjaku?" Tanya Fugaku, berusaha menahan amarah. "Katakan!" Suaranya menggaung di udara. Semua orang yang hadir di pertemuan itu diam, tidak berani mengeluarkan pendapat. "Apa kalian sendiri saja yang maju untuk menyerang Kerajaan Danzo?" Tambahnya, semakin membungkam mulut mereka.

Sebenarnya, Kerajaan Uchiha tidak takut dengan keberadaan Kerajaan Danzo. Namun, kerajaan tersebut bisa dibilang termasuk susah untuk ditaklukkan. Danzo yang merupakan pemimpin kerajaan tersebut pun merupakan seseorang yang cukup licik dalam segala hal. Sifat manipulatifnya mampu membuat seseorang untuk menghancurkan sebuah kerajaan besar, seperti Kerajaan Uchiha ataupun Kerajaan Namikaze. Danzo memang bukan orang yang pantas untuk ditakuti melainkan kekuatan yang dimilikinya cukup mengerikan untuk dijadikan seorang musuh.

Banyak kerajaan yang enggan dan tidak mau melakukan kerja sama dengan kerajaan tersebut, karena mereka tahu jika cara kerja kerajaan tersebut termasuk ke dalam kerja sama yang kotor. Sebagai contohnya, jika Kerajaan Uchiha melakukan sebuah perjanjian dengan Kerajaan Danzo, Danzo akan meminta imbalan yang berada di luar nalar Raja Fugaku. Bisa saja Danzo meminta hak setengah atas nama Kerajaan Uchiha, atau lebih parahnya seluruh Kerajaan Uchiha menjadi miliknya.

Mengingat itu kembali, Fugaku merasa miris saat itu juga. Pengalaman kelam yang dirasakan oleh Itachi, terngiang di dalam kepalanya. Fugaku saat itu memberikan perintah kepada Itachi untuk menyamar menjadi orang biasa dan mencoba bergabung dengan pasukan Danzo. Di sana, Itachi yang menyamar sebagai seorang anak yatim-piatu pun di angkat menjadi anak buah Danzo. Itachi diajak masuk ke sebuah pasukan yang menurutnya sangat rahasia, bahkan letak kamp mereka berada di bawah tanah kerajaan tersebut.

Itachi yang pada dasarnya pendiam dan minim ekspresi, mampu membuat Danzo tertarik dengan dirinya yang memiliki kejeniusan di atas rata-rata. Kemampuan yang dimilikinya pun tak diragukan lagi. Itachi juga masuk dalam pasukan yang bernama Anbu Root, yang langsung dipimpin oleh Danzo. Namun, nyatanya Anbu Root bukanlah sebuah pasukan melainkan sebuah organisasi yang cara kerjanya lebih sadis dari pada pasukan Prajurit Bawah Tanah milik Danzo.

Di sana pula Itachi dididik untuk membunuh emosinya. Ia hampir saja terhanyut dengan semua kata-kata Danzo pun iming-iming yang ditawarkannya. Meski hampir sempat terjadi, kekuatan aneh yang dimilikinya pun muncul tanpa sepengetahuan Danzo. Itachi mengira jika itu merupakan kekuatan yang didapatnya karena ia adalah keturunan Uchiha. Dengan begitu, Itachi mengrahasiakan hal ini dari Danzo hingga ia keluar dari organisasi tersebut.

Namun, tidak semudah itu untuk keluar dari kendali Danzo sepenuhnya. Ia harus memalsukan kematiannya dengan sempurna agar Danzo melepaskan sosok Itachi yang menyamar menjadi anak yatim-piatu. Lagi pula, selain alasan Itachi yang juga ingin menyudahi tugasnya menjadi mata-mata, alasan lainnya adalah, karena tugas yang diberikan Danzo berhubungan dengan kerajaan Uchiha. Danzo memberikan perintah untuk membantai seluruh keluarga inti Uchiha atau bisa dikatakan orang khusus, yang berdarah Uchiha. Itachi yang tidak menduga hal tersebut pun terpaksa menggunakan kekuatan yang dirahasiakannya selama ini, untuk mengirim pesan ke Raja Fugaku secara rahasia.

Kejadian itu seolah berputar kembali di ingatannya. Fugaku menatap marah para abdinya. Apa harus terjadi kembali kepada putra-putranya, agar mereka semua mengerti. Dendam Fugaku kepada Danzo masih belum surut. Meski ia harus merahasiakan semua kebenaran ini, Fugaku tetap saja ingin mengatakan dengan suara yang keras jika Itachi pernah hampir dibunuh oleh Danzo. Namun, keinginan itu harus ia pendam dalam-dalam. Belum waktunya untuk Fugaku mengatakan kebenaran semua ini.

Jenderal & Putra MahkotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang