38. CHEESE SOUP

701 66 4
                                    

"Apa aku tak salah lihat?" gumam Green kaget.

Green mengerjapkan kedua bola matanya karena ragu dengan penglihatannya sendiri. Dan saat ia melihat lagi, memang benar apa yang dilihatnya. Di dalam lemari kaca bening selain kue buatan pemenang pertama yang dipajang, ternyata makanan buatannya yang kedua One Pot Brocolli Feta Cheese Soup juga dipajang di sana. Selain itu, foto makanan buatannya itu juga dipasang di signboard atau papan kayu di dekat pintu masuk pengunjung. Fotonya terpasang cukup besar dan bagus sehingga membuat pengunjung akan tertarik untuk melihat dan membelinya. Di signboard tertulis, New Breakfast Way.

Wajah Green tampak gembira dan membuatnya sangat terharu karena tak menyangka sama sekali hal itu akan terjadi. Ia tak pernah berpikir makanan buatannya hasil saran ibu serta kedua kakak lelakinya, berhasil dipromokan di Kafe Mix. Hal itu adalah sebuah prestasi tersendiri buatnya.

"Maaf, Mbak. Sepertinya ini menu baru,  ya? Dilihat dari fotonya kok sepertinya enak. Bisa jelaskan isinya apa saja?" Tiba-tiba sepasang pengunjung mendekati Green. 

Green tak langsung menjawab karena kaget karena tak menyangka ada pengunjung kafe yang tertarik dengan makanan buatannya. Tapi ia segera menguasai diri dan mulai menjelaskan masakannya. "Makanan ini ada pot-nya atau wadahnya terbuat dari tepung gandum utuh sehingga mengandung  karbohidrat, kalori dan berserat serta rendah lemak. Sedangkan cream soup-nya, dibuat dari feta cheese yang rendah lemak dan terbuat dari susu domba. Di dalam cream ada sayur brokolinya, yang kita tahu manfaat brokoli adalah memiliki anti oksidan yang tinggi," jelas Green dengan antusias sehingga tanpa sadar senyum yang selama ini jarang terlihat, sekarang terhias begitu manis  di wajahnya.

"Wah, kayaknya pantas dicoba ini," seru Pasangan Pengunjung itu dengan wajah tertarik. "Terima kasih, Mbak. Kami akan mencobanya pagi ini," ujarnya lagi sambil mengajak pasangannya mencari tempat duduk di dalam kafe.

Green tersenyum lalu menunduk dengan wajah senang, hingga ia tak menyadari mobil Gavin memasuki halaman parkir dan sedari tadi mengamatinya dari kejauhan dengan wajah serius di dalam mobil.

Green kemudian berdiri di depan papan kayu dan mengeluarkan ponselnya. Ia kemudian memotret papan itu dengan wajah senang. Tak lama setelah mendapat foto itu, Green tanpa sadar membuka akun instagram-nya. Sesaat ia agak ragu untuk upload karena sejak putus dengan Marcelin, ia tak sering pakai aplikasi itu. Green kemudian dengan wajah mantap, memasang foto itu di akun intagram-nya dengan memejamkan kedua matanya.

Setelah melihat foto itu terpasang di akunnya, Green tersenyum lega dan memasukkan kembali ponselnya ke saku bajunya. Green kemudian kembali bekerja dan mulai melayani tamu yang datang dengan langkah riang dan bersemangat.

Di dalam mobil, Gavin mengambil ponsel miliknya dan jari tangannya yang panjang dan putih tampak membuka ponsel dengan wajah tanpa senyum. Tak lama ia membuka akun instragram dan mulai searching .  Tak lama kemudian Gavin menemukan akun milik Green dan   mendapati foto papan kayu Mix sudah terpasang di akun gadis itu. Gavin tersenyum membaca status milik Green yang tertulis 'Grateful and Happy! Today is a great morning!' dengan emoticon gambar hati yang banyak.

Jari tangan Gavin tanpa sadar memencet tanda 'like atau love' setelah beberapa teman Green memberikan 'like atau love' di foto tersebut. Untung saja akun miliknya  memakai nama random dan hanya ada sedikit foto, itu pun tanpa ada foto wajahnya  sehingga tak akan dikenal Green.

Tak lama kemudian Gavin memasukkan ponsel miliknya lalu bergegas keluar dari mobil. Pria jangkung itu bergegas memasuki kantornya melalui pintu belakang kafe dengan telapak tangan kiri masuk ke saku celana denim birunya. 

***

Jam sebelas siang, saat Green di dapur menerima telepon dari Priyanka. Saat ia mengangkatnya, suara riang Priyanka terdengar nyaring karena senang. Teman baiknya itu memberinya selamat karena makanan buatan Green berhasil dipromokan di kafe.

"Selamat, Green! Masakanmu berhasil dipromokan di kafe. Dan ternyata respon pelanggan positif dan banyak komentar bagus!" seru Priyanka bersemangat. "Kamu akhirnya berhasil! Sekarang lihat IG kafe Mix, responnya bagus semua!" seru Priyanka dengan suara senang.

"Sebentar aku ceknya," jawab Green sambil memasang headset bluetooth-nya sambil membuka akun IG Kafe Mix.

Saat Green membuka IG, wajahnya tampak termangu karena kaget, ternyata informasi tentang hasil masakannya sudah terpasang di IG kafe sejak semalam dan saat membaca respon pengunjung di IG kafe, review pelanggan bagus semua dan menyukai masakannya.

"Bagaimana? Sudah lihat, kan?" tanya Priyanka dari balik ponsel.

"Hmmm!" Angguk Green dengan wajah terharu karena ia tak menyangka sama sekali.

"Green?" panggil Priyanka karena tak mendengar suara teman baiknya.

"Hmmm!" jawab Green dengan suara serak.

"Kamu tak pa-pa?" tanya Priyanka khawatir karena respon Green yang tak seperti tadi.

"A-aku, tak apa-apa. Hanya aku terharu...," jawab Green dengan suara serak sambil mengusap pelan genang airmata di pelupuk matanya agar tak jatuh. Pagi itu, semuanya terasa seperti hadiah indah untuknya. Momen terbaik semenjak keluarga dan kisah cintanya terpuruk.

"Jika aku di situ, aku ingin memelukmu, Green," ujar Priyanka ikut terharu dan bisa merasakan perasaan sahabat baiknya itu karena ia mendengar suara Green yang serak dan penuh emosi.

"Kamu makin membuatku pengen nangis, Priyanka," ujar Green dengan suara patah-patah dan serak dan tak sempat mengusap setitik air mata jatuk dari pelupuk matanya ke pipinya yang halus. "I-ini hal terbaik buatku semenjak keluargaku tertimpa musibah," jawab Green sambil  mengusap pipinya yang basah.

"Kamu layak mendapatkannya, Green!" ujar Priyanka dengan suara ikut terharu. "Kita nanti harus rayakan keberhasilanmu ini. Okay!"

"Hmm! Terima kasih, Priyanka," jawab Green mengangguk setuju.

Tak lama kemudian Green menutup ponsel setelah beberapa saat berbicara dengan Priyanka. Green kemudian melanjutkan pekerjaannya untuk melayani tamu yang datang ke kafe. Saat selesai menyajikan makanan pesanan pelanggan sambil membawa nampan, Green tak sengaja melihat ruang berkaca di mana Gavin bekerja dan tak ditutup gorden lipatnya. Ia sekilas melihat Gavin tengah serius di depan laptop sambil memegang ponsel tengah berbicara dengan relasi bisnisnya.

Green menatap penuh arti ke arah Gavin. 'Apakah kejadian membahagiakan pagi ini ada hubungannya dengan Pak Gavin? Apakah Pak Gavin menggunakan power-nya agar ia bisa menang dan mendapat promo di kafe?' batin Green dalam hati. 

Green hanya berharap itu tak terjadi, ia ingin berhasil karena hasil masakannya memang enak dan menjual, bukan karena bantuan dari siapa pun. Ia tak mau ada kecemburuan sosial di antara para karyawan. Hal itu akan menyulitkannya selama bekerja, membayangkannya saja Green sudah takut. Ia bakal dibenci semua karyawan di Mix!

***


DEAL WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang