00. EPILOG

165 20 4
                                    

Baca note dibawah ya. Karena penting banget.

-o0o-

Hujan pernah bicara pada bumi, bahwasanya, ketika air jatuh maka ada dua kemungkinan untuk para insan. Mereka berharap hangat mentari segera menggantikan, atau menikmati dinginnya air. Saat itu, Bumi tahu bagaimana sikap penghuninya. Mereka yang selalu berharap hujan akan segera berakhir, hanya mendapat rasa dingin menusuk, dan kesal karena terlalu lama menanti waktu. Sedangkan untuk mereka yang menikmati hujan, akan selalu merasa baik-baik saja karena sadar hujan pasti berakhir. 

Faleesha pernah merasakan dua fase itu. Dia pernah membenci hujan karena terlalu resah meminta mentari segera datang, dan dia juga pernah mencintai hujan karena tahu bahwa hujan adalah proses munculnya pelangi. 

Mencintai dan dicintai adalah proses menyenangkan. Falee selalu berharap merasakan hal itu pada orang-orang yang ia sayang. Meski kehidupannya telah berakhir, dia bahagia karena pergi bersama rasa cinta pelanginya. 

-o0o-

Aksa duduk di samping tempat tidur terakhir Faleesha. Aroma pusaranya sangat wangi dikelilingi bunga kamboja. Aksa sudah lama menangis sejak tiga hari lalu, dan sekarang dia menyimpan air matanya supaya Falee tak merasa bersalah karena pergi.

"Mas, nggak pengen pulang ta?" tanya Aksa pada Elang. Sejak kepergian Falee, Aksa memanggil Elang dengan 'Mas' sebagai bentuk kesopanan.

"Kenapa dia pulang?" tanya Elang ling-lung. Saking depresinya hanya kalimat itu yang terucap di bibir Elang. 

Aksa mendaratkan tangannya di bahu Elang. Bahu kekar itu, semakin hari semakin rapuh. 

"Mas, Falee simpan banyak hadiah buat Mas." Elang diam. Dia masih menatap gundukan tanah yang dihiasi bunga kamboja putih. 

"Kenapa dia harus kasih hadiah buat manusia jahat ini?" tanya Elang. Mata sembabnya kini berani menatap manik Aksa. 

"Karena dia nggak pernah benci kakaknya."

-
-

Hai!

Cerita Pelangi Terakhir Untuk Faleesha memang sudah berakhir. Tapi, kisah Elang baru dimulai. Jadi, bakal ada ekstra chapter, mungkin sebanyak 10 chapter. BAB-BAB itu akan menjelaskan kehidupan Elang setelah kepergian Faleesha, dan menceritakan keadaan tokoh antagonis lainnya. Serta, bakal ada penjabaran surat untuk Elang dari Faleesha.

Jangan hapus cerita ini dari perpus kalian ya. Karena kisah Elang masih berlanjut.

Tolong kasih komen tentang cerita ini dong. Aku butuh banget pendapat pembaca tentang cerita ini. Terima kasih ^^

Pelangi Terakhir Untuk FaleeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang