[11] Reuni

108 14 15
                                    

Hari minggu sudah tiba, aku sedang bersiap dengan baju yang akan aku pakai hari ini. Dress code hari ini adalah warna putih, aku punya gaun yang sudah lama tidak aku pakai tapi tidak terlalu lama juga.

Aku memakai gaunku, dipasangi dengan sepatu putih, tas putih dan juga riasan yang terlihat sederhana tak lupa aku mengikat setengah rambutku lalu mengepangnya.

Ting tong..

Ah itu pasti mereka, aku segera keluar dan menyambut teman-temanku. Mereka sudah masuk dulu, bukankah aku sudah bilang jika mereka tahu sandi apartemenku. Aku tersenyum kearah mereka.

Kyaa, sesuai harapan Calista style perempuan itu pasti agak ke Barat-barat an. Rambut blonde panjangnya yang di cepol ke atas hingga menunjukkan leher jenjangnya, Refania gadis yang tampil dengan gaya kekanak-kanakannya, rambutnya lucu dikucir dua dan memakai jepit berbentuk bintang di sebelah kanan selanjutnya Asya, gadis dengan kesederhanaannya tapi mampu membuatnya tampil anggun dan cantik.

"Ready?"

"Ready!!"

Kami segera ke bawah, hari ini aku yang menjadi supir mereka. Padahal Calista membawa mobil tapi mereka semua memilih mobilku untuk pergi, tapi tak apa mereka sudah ku anggap saudaraku juga.

"Ayo berangkat..."

Membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit untuk sampai di tempat acara, disepanjang jalan kami menjadi perkumpulan wanita berisik, bernyanyi, dan berjoget ria. Tidak lupa juga kami saling bercanda, bahkan kalau dari luar pasti tawa kami terdengar sangat keras terutama tawa Calista.

"Eh tunggu, ini yang hadir seluruh angkatan kita kan?" tanya Refania.

"Iya, kenapa emang? Ah aku tahu, kamu nunggu Reyga kan Re?" jawab Calista.

"Refa masih suka sama Reyga?" tanya Asya.

"Astaga, bagaimana mungkin aku bisa melupakan dia kalau dia itu cinta pertamaku. Yah meskipun Reyga sangat dekat dengan Anna"

"Kenapa? Kamu cemburu? Sudah ku bilang Re, aku tidak ada perasaan apapun dengannya. Hubungan kami hanya sebatas rekan antar kantor saja"

"Sungguh? Hahaha, berarti aku masih ada kesempatan ya Ann?"

"Tentu saja, bahkan wanita manapun punya kesempatan tergantung Reyga memilih wanita yang mana"

"Ah kamu ini.." jawabnya lesu.

"Asya nanti ketemu Abimana, gimana nih?" ucap Refania kepada Asya.

"Tidak ada, aku akan bersikap seperti biasa saja"

"Bukankah kamu menyukainya sejak dulu Sya? Apa sekarang perasaanmu masih sama?"

"Emm, aku tidak tahu pasti hanya saja jantungku tiba-tiba berdebar saat kamu menyebut namanya"

"Ahaha, kamu sangat aneh Sya itu tandanya kamu masih menyukainya"

Aku sadar sedari tadi Calista menoleh ke arahku, hanya saja aku tidak menoleh kearahnya kembali. Aku fokus kepada jalanan, lalu Refa dan Asya terus berbincang sementara aku dan Calista hanya diam dan melihat kearah depan.

°°°

Kami sudah sampai dalam kegiatan itu, tiba-tiba seseorang memeluk ku dengan erat "Aaa, Anna ku"

Aku menatap Calista lalu ia menarik Reyga dari pelukanku, "Apa hanya Anna yang akan kau peluk?"

"Tentu saja tidak, Calistaku sayang" ucapnya lalu memeluk Calista. Reyga memeluk kami bergantian dari Asya lalu Refa.

FIGURAN - Hanya Pemain Tambahan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang