[8] Its hard but its okey

127 14 0
                                    

KRING!!!!!!!!

Suara jam alarm berbunyi dengan keras, aku segera melemparnya hingga tak berbunyi lagi mungkin sudah hancur dan rusak.

Hari ini aku bangun dalam mood yang kurang baik, aku melihat ponselku dan sudah menunjukkan pukul 05:00 AM.

Aku menghela nafasku, entah kenapa hari ini mood ku tidak baik. Semalam pulang dari kantor, aku hanya mandi, makan setelahnya tidur. Rasanya aku kurang tidur, kenapa aku sangat ingin menangis.

"Capek..."

Bangun pagi dan aku sudah menangis? Haha, apakah aku serius? Rasanya tidak ingin bangun tapi tetap saja bangun.

Drrtttt..drrtttt..

Dering ponselku berbunyi, aku segera mengusap air mataku.

"Hmm?"

"Kamu kenapa Ann?"

"Gapapa tuh"

"Kok suara kamu kek gitu?"

"Namanya juga baru bangun Cal, ada apa?"

"Kamu gak nangis kan Ann? Soalnya suara kamu kayak yang gimana gitu?"

"Enggak, aku cuma kecapekan aja. Semalem lembur lagi pulang jam 10 malam"

"Ann, kalau kamu udah gak mampu jangan dipaksa ya. Kamu perlu istirahat, kamu bisa gila karena kerjaan kamu. Ann, kamu terlalu memaksa diri"

"Tidak apa Cal, memang seperti ini harusnya"

"Kamu gak perlu dorong diri kamu keras-keras, gak semua permintaan orang lain selalu kamu iyakan..."

"Ann..semua gak harus kamu"

Kalimat yang diucapkan Calista membuatku ingin menangis lagi, aku memang tidak pernah berbagi cerita dengan siapapun tapi teman-temanku selalu memahami kondisiku.

"Gapapa, aku masih bisa Cal"

"Aku tahu alasan kamu selalu kerja keras, selalu mengiyakan semua orang tapi kalau itu membuat kamu jauh dari diri kamu maka berhenti Ann. Jangan menyiksa diri sendiri untuk keinginan orang lain, kamu juga perlu memenuhi keinginan kamu sendiri.."

"Aku tahu dari awal kamu sudah salah, maksudku tidak dalam artian yang menyedihkan atau menyalahkan kamu. Dari awal kamu melamar kerja yang tidak sesuai job desk kamu itu aja udah kurang tepat, memang manusia harus menghadapi situasi yang tidak menguntungkan apalagi waktu itu kamu tidak memiliki pilihan lain karena tuntutan kedua orang tua kamu..."

"Tapi Ann, jika kamu memilih diawal kemungkinan gak akan seperti ini"

"I know Cal, itu sebabnya aku tidak bisa berbuat apa-apa karena aku sudah terlanjur masuk kedalam lubang dan mau tidak mau aku harus tetap menggali dan menggali"

"Its hard for you hm? Its okey Ann, Tuhan akan selalu bersama orang-orang yang sabar dan kerja keras"

"Thanks Cal, sekarang aku lebih baik"

"Ya udah, kalau gitu semangat ya"

"Oh iya, pagi-pagi telpon ada apa Cal?"

"Gak ada kok, cuma tetiba pengen telpon kamu aja"

"Aaa sweet banget, ya udah aku mandi dulu mau siap-siap"

"Eung, hwaiting istrinya Haechan"

"Hahaha, hwaiting"

Tutt tutt tutt

Aku mengakhiri teleponku, nyatanya semangat dari Calista membuatku merasa lebih baik. Lalu aku bergegas mengambil handuk dan bersiap untuk pergi ke kantor.

FIGURAN - Hanya Pemain Tambahan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang