[23] Closer

81 11 32
                                    

Jatah cutiku sudah habis dan hari ini aku akan kembali bekerja, Asya juga sudah ada dirumah saat ini Calista yang tinggal bersama Asya.

Aku sudah sampai diparkiran kantor, lalu seseorang menghentikan langkahku. Aku hanya menatap ia malas, kenapa dia harus muncul di pagi ini.

"Na..aku mendengar kabar kalau Asya sedang mengandung? Apa itu anakku?"

Aku tidak menjawab pertanyaan Abimana, lebih baik meninggalkan dia saja.

"Na..tolong jawab aku" ucapnya yang menahan tanganku.

"Menurutmu? Siapa lagi yang akan berbuat itu selain kamu hah?"

Aku masih kepalang kesal dengan Abimana, rasanya enggan untuk menatap atau berbicara dengannya.

"Aku minta maaf atas kesalahanku-"

"Bukan meminta maaf padaku tapi kepada Asya, kamu sudah menghancurkan masa depannya"

Aku meninggalkan Abimana namun ia justru menarik tanganku hingga pergelangan tanganku terasa sakit.

"Sakit Abim!"

"Hey lepas"

Roy datang lalu melepas tangan Abimana dan menyembunyikan ku dibelakang punggungnya.

"Ada perlu apa anda kemari?"

"Tidak ada urusannya denganmu, saya hanya ingin berbicara dengan Anna"

"Dia sibuk saatnya jam kantor, anda boleh pergi"

"Na please bantu aku.." pintanya.

"Sadari kesalahanmu, belajar dari kesalahanmu lalu temui Asya dan meminta maaf padanya..."

"Mas ayo masuk" ajak ku lalu menggandeng lengan Roy.

"Kamu gapapa?" tanya Roy yang terus mengusap pergelangan tanganku.

"Gapapa mas"

Roy mengusap pergelangan tanganku dengan halus, wajahnya menunduk lesu tidak tahu kenapa.

"Ada apa mas?"

"Maaf karena tidak bisa menjagamu dengan baik"

"Eh? Tidak, tadi mungkin Abimana tidak sengaja melakukan itu. Aku tidak apa, sungguh"

Jantungku kembali berdebar dengan kencang saat Roy mengusap lembut rambutku tidak lupa senyumnya yang manis itu.

"Bagaimana bisa aku lalai menjaga wanita yang aku sayangi"

Dor!

Demi apa aku tidak bisa menahan jantungku lagi, bukan maksudku tidak menahan agar jantungku berhenti yang ada aku mati nanti. Tapi debaran di dada ini tidak bisa di kendalikan lagi.

"Mas"

"Iya?"

"Aku salting parah ya ampun mas.. aku malu" ucapku lalu berjalan dengan cepat memasuki kantor.

"Hahaha, hei tunggu aku"

"Aaa, tidak mau"

"Anna, mari berjalan beriringan"

"Tidak tidak, aku malu"

"Apa yang membuatmu malu?"

"Aku- aakk"

Grep

Grep

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FIGURAN - Hanya Pemain Tambahan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang