[13] Fix it

96 10 4
                                    

Sudah satu minggu ini aku tidak mendengar kabar dari Asya, selama itu pun pesanku untuknya hanya dibaca saja.

Aku menghubungi Calista untuk menanyakan kabar Asya, mungkin ia mengetahuinya.

"Halo Ann, ada apa?"

"Cal, apa Asya menghubungi mu? Sudah satu minggu ini dia tidak membalas pesanku"

"Tiga hari lalu tapi dia hanya menanyakan orderan kue ku setelah itu tidak ada kabar lagi"

"Aku khawatir Cal"

"Asya butuh waktu Ann, biarkan ia sendiri dulu. Kita sudah berteman sangat lama, hal seperti ini sudah wajar dalam hubungan pertemanan. Siapa tahu pertemanan kita akan semakin erat, karena tidak ada hubungan pertemanan yang sesungguhnya jika tidak ada perselisihan antar teman"

Calista memang bisa aku andalkan, selama ini dialah yang selalu menangkan ku "Terima kasih Cal, aku tutup telponnya"

"Baiklah, jangan lupakan tentang dirimu sendiri. Kamu boleh khawatir kepada orang lain tapi lihat dirimu juga, jangan lupa makan yang teratur dan jangan sampai sakit"

"Baiklah, see you Cal"

"See you Ann"

Aku mematikan telponku, menatap diriku kearah cermin. Memang benar apa kata Calista, aku juga perlu memperhatikan dan mengkhawatirkan diriku sendiri. Sekarang, aku terlihat cukup berantakan. Kantung mataku semakin besar, selain insomnia ku kambuh selama seminggu ini, dateline kerjaan juga membuatku harus melembur hingga dini hari.

Aku berjalan keluar kamar dan menuju dapur, seminggu ini pola makanku juga tidak teratur. Aku terlalu sering memakan mie instan. Aku mengambil sekotak susu coklat lalu berjalan ke sofa dan menyalakan TV.

"Pengusaha terkenal dan paling kaya raya pada hari ini melangsungkan pernikahannya dengan seorang wanita yang kita ketahui adalah seorang model terkenal"

"Tepat hari ini, Bryan Adam Wills telah resmi mempersunting seorang model bernama Lia Belinda Diamonda"

Aku membelalakkan mataku, Lia? Aku tidak salah dengar kan?

"Jadi lelaki yang menjemputnya waktu acara itu calon suaminya?"

Aku terkejut, karena memang tidak ada kabar jika Lia tengah dekat dengan seorang laki-laki. Ternyata ini alasan Lia menolak Abimana.

"Apakah dia baik-baik saja?"

Aku segera mematikan TV dan berlari ke kamar, mencari ponselku lalu mencari kontak Abimana.

Aku tekan tombol hijau, nada dering terhubung tapi tidak berdering. Sudah beberapa kali aku menelponnya tapi tidak ada jawaban.

"Aish, apakah dia baik-baik saja?"

Entah apa yang merasuki ku tapi rasa khawatirku pada lelaki itu sangat besar, aku gulir kontak di ponselku dan mencari nama Asya.

Aku telepon dan lega nya aku, telpon ku dijawab oleh Asya, "Halo Ann?"

Aku sangat bersyukur sekali karena Asya mengangkat telpon ku, tapi permasalahan kemarin aku urungkan saja untuk aku tanyakan padanya sekarang aku harus mengatakan berita yang baru saja aku tonton.

"Asya, kamu sudah melihat berita?"

"Berita apa Ann?"

"Cepat buka TV mu, ada berita besar"

Tidak ada jawaban dari Asya tapi aku mendengar langkahnya seperti sedang berlari.

"Ann, apakah ini benar? Lia menikah dengan pengusaha itu?"

FIGURAN - Hanya Pemain Tambahan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang