[10] Its Okey

103 12 1
                                    

Hari ini kembali di depan laptop, aku mulai jenuh tapi bagaimana lagi aku harus bisa menyelesaikannya dengan baik bukan? Aku sudah masuk kedalam lubang yang aku gali sendiri, entah aku yang harus mencari jalan keluar atau aku sendiri yang mengubur diri.

"Anna, tolong selesaikan yang ini ya"

"Baik boss"

"Saya butuh datanya untuk siang nanti"

"Baik boss"

"Tumben tidak protes?"

Aku menatap Pak Dio lalu tersenyum, "Tidak boss"

"Biasanya kau selalu merengek dulu baru mengerjakannya, hari ini tidak ada"

"Boss maunya saya gimana sih? Serba salah saya"

"Hahaha, tidak usah ditekuk seperti itu bibirnya Ann. Bagus deh, kalau begitu saya keruangan saya dulu"

"Baik boss"

Aku sedang tidak ingin berbicara atau bahkan mendengarkan orang lain, tapi boss ku selalu saja membuat masalah dengan ku.

Ting

Abimana

Jadi kan nanti Na?

Aku mengambil ponselku, aku hampir lupa kalau ada janji dengan Abimana.

Pekerjaanku belum selesai Abim,
baru saja ditambah lagi sama Pak Dio

Baiklah, aku mengerti

Mengerti bagaimana maksudmu Abim?

Segera chat Abimana tidak terlihat online, "Kenapa dia tidak membalas chat ku? Apa dia marah?"

Aku mengetuk-etuk meja, tapi kenapa dia marah?

"Ah entahlah, lebih baik aku selesaikan saja jika nanti selesai aku akan segera menghubungi Abimana"

Waktu sudah menunjukkan pukul 12:00 AM, waktunya untuk istirahat. Aku segera turun untuk menuju kantin kantor, hari ini aku sangat lapar sepertinya makan nasi goreng sangat enak apalagi minumnya dengan jeruk hangat. Ah membayangkannya saja perutku sudah keroncongan seperti ini, saat pintu lift terbuka aku segera keluar.

"Na..."

Seseorang memanggilku dan ternyata itu adalah Abimana. Kenapa ia berada di kantorku siang ini? Aku segera menghampiri Abimana, "Ada apa kesini Abim?"

"Aku akan menjemputmu, hari ini ada janji dengan ku bukan?"

"Begini Abim, aku belum izin dengan boss ku dan juga pekerjaanku masih belum selesai"

"Sepertinya pekerjaanmu tidak akan pernah selesai Na"

"Ya begitulah, apa tidak bisa lain hari Abim?"

"Waktunya sangat terbatas kan tinggal beberapa hari lagi, minggu depan sudah acaranya"

Aku mencoba berfikir, bagaimana ya?

"Loh mas Abimana ya?" Tiba-tiba Pak Dio datang dan menyapa Abimana

"Pak Dio, apa kabar pak?" ucapnya lalu mereka berjabat tangan.

"Ada keperluan apa mas Abimana ke kantor kami? Apa ada pekerjaan yang harus diurus?"

"Tidak ada pak, kalau boleh saya mau minta tolong pak?"

"Tentu saja mas Abim, apa saja akan saya turuti"

"Kalau begitu, izinkan saya untuk meminjam Anna sebentar. Saya ada perlu dengannya dan butuh bantuannya"

Pak Dio menyenggol lenganku, lalu aku menatapnya tak suka.

FIGURAN - Hanya Pemain Tambahan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang