[28] Short Story

52 12 3
                                    

>>Author POV<<

Dikediaman rumah Natasya Agnora yang tengah terbalut suasana hangat karena diisi oleh ketiga sahabatnya dan ketiga lelaki.

"Anaknya ayah kapan keluar sih?" ucap Abimana sembari mengusap perut Asya.

"Sebentar lagi ayah, lima bulan lagi" jawab Asya dengan suara menirukan anak kecil.

"Aduh, ayang kita kapan sih kek gitu" rengek Refa kepada Reyga.

"Ayang nya aku mau juga, mau baby kecil itu huum? Ayok kita buat"

Reyga hendak menarik tangan Refa tapi segera Calista menarik kerah baju Reyga.

"Nikah dulu bodoh! Kau berani sentuh dia sebiji semangka aja akan ku musnahkan kamu dari muka bumi ini" ujarnya lantang.

"Ya kan habis itu terus dihalalin Cal" elak Reyga.

"Gak, pokoknya aku gak mau kamu aneh-aneh sama Refa ya dan buat kamu Re jadi cewek jangan polos-polos banget. Aku gak mau ya kamu dimanfaatin kadal macam Reyga ini"

"Biarpun kadal tetep ganteng, iya kan ayang?"

"Tentu saja, kadal kesayangan aku gitu loh"

Calista melepas kerah baju Reyga dengan kasar, matanya seolah malas menatap sepasang didepannya ini.

"Calista buruan gih cari pendamping" timbrung Abimana.

"Ck, tidak usah sok didepan ku Abim"

"Lihatlah sayang bagaimana aunty mu satu itu yang kesepian, sangat menyedihkan bukan?" ujar Abimana sembari berbisik ke arah perut Asya.

"Ya memang aku kesepian, bukankah seperti itu adanya?"

Tersadar suara Calista yang bergetar membuat Abimana segera menoleh kearah Calista.

"Apa? Kenapa muka mu itu seolah mengasihani aku? Tidak perlu kasihan karena apa yang kamu katakan itu benar, aku memang sosok yang kesepian"

"Cal, aku tidak-"

"Memang benar! Aku kesepian dan aku sangat menyedihkan! Tidak seperti kalian meskipun orang tua kalian tidak lengkap setidaknya kalian masih memiliki salah satu dari mereka!"

"Lantas bagaimana denganku hah! Aku ditinggal kedua orang tua ku sejak kelas 1 SMP! Hidup sendirian, rumahku memang besar dan hidup berkecukupan meskipun orang tua ku sudah tidak ada tapi ada kakek ku yang selalu membantuku dari jauh"

"Tapi bukan itu yang ku mau, aku hanya butuh teman untuk menemaniku dirumah"

"Aku benci kata-kata yang kau ucapkan tadi Abim, tentang kesepian. Aku benci kata kesepian karena dari segala banyak kata yang menyakitkan hanya ada kata kesepian yang sulit bagiku untuk diterima"

"Calista tenanglah" ujar Refa ikut berdiri lalu mengusap bahu Refania.

"Kenapa? Sekarang kalian berpasangan, kalian sudah tidak sendirian lagi dan sekarang tinggal aku. Tau tidak? Selama ini aku menahan rasa iri ku kepada kalian, kenapa kalian bisa menemukan seseorang yang membuat kalian tidak kesepian sementara aku tidak ada?"

"Apa kalian tahu, bertahun-tahun aku hanya berteman dengan patung manekin di butik ku. Setiap hari aku selalu mengobrol dengan mereka untuk mengurangi rasa sepi ku!"

"Jika menurut kalian aku ini berlebihan ya terserah, tapi aku sangat tersinggung dengan kalimat mu Abimana"

"Cal, maafkan aku. Sungguh demi Tuhan aku tidak bermaksud menyinggung perasaanmu, aku tadi niatnya hanya ingin bercanda menimpali perbincangan kalian bertiga"

FIGURAN - Hanya Pemain Tambahan [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang